5 Alasan Mengapa Kamu Selalu Merasa Kekurangan Uang Setelah Gajian

Groovy
Mengupas tuntas gaya hidup masa kini untuk kaum urban seperti kamu.
Konten dari Pengguna
14 Januari 2019 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Groovy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Alasan Mengapa Kamu Selalu Merasa Kekurangan Uang Setelah Gajian
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Photo Credit: Pexels
ADVERTISEMENT
Setiap orang yang sudah bekerja pasti ingin gaji dalam jumlah besar. Mengingat kebutuhan hidup yang terus meningkat, gaji besar tentunya dibutuhkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. Namun, terkadang masih saja banyak orang yang merasa kekurangan padahal umumnya gaji terus naik tiap bulannya. Apakah kamu juga mengalami hal yang sama?
Hal inilah yang patut dipertanyakan dalam diri kamu. Ada beberapa alasan yang membuat seseorang merasa gajinya tidak cukup, padahal nominal yang didapat tidaklah kecil. Apa saja alasannya? Ini dia lima kemungkinan alasannya.
Kebiasaan hedon dan gaya hidup tinggi
Alasan pertama mengapa gajimu selalu terasa kurang adalah karena gaya hidup yang tinggi. Terlebih jika kamu tinggal di kota besar, hal ini dikarenakan kota besar memiliki segala fasilitas dan beragam hiburan bagi siapa saja. Kalau kamu tidak bisa mengatur dan menahan diri, bisa saja kamu terjerumus dalam gaya hidup hedon.
ADVERTISEMENT
Cyril Northcote Parkinson dalam bukunya yang berjudul Parkinson’s Law menyebutkan bahwa jika semakin besar gaji seseorang, dia akan memiliki kecenderungan untuk meningkatkan gaya hidupnya. Dengan kata lain, pengeluaran juga makin bertambah jika gaya hidupmu tinggi. Contoh mudahnya begini, kenaikan gaji sekitar 10 persen sedangkan pengeluaran juga bertambah 10-20 persen. Jika ini tidak segera ditinggalkan, bisa jadi keuanganmu akan terancam.
Perencanaan keuangan yang buruk
Perencanaan keuangan yang baik adalah kunci agar kamu bisa bertahan hidup dengan gaji yang sudah didapat. Apabila kamu memiliki perencanaan keuangan secara teratur dan baik, maka kamu pun bisa memprediksi apa saja pengeluaran dalam satu minggu hingga satu bulan tersebut, termasuk penganggaran membayar tagihan maupun cicilan.
Mungkin banyak dari kita secara sadar atau tidak hanya menerima gaji melalui rekening bank, namun tidak diikuti perencanaan keuangan yang baik. Uang dalam tabungan kita ambil melalui mesin ATM setiap saat hingga akhirnya tabungan pun menipis. Beda halnya kalau kamu punya perencanaan keuangan yang baik. Misalnya, kamu bisa mengambil uang di ATM seminggu sekali saja dan melakukan budgeting agar keuanganmu aman.
ADVERTISEMENT
Membeli sesuatu karena keinginan, bukan kebutuhan
Alasan berikutnya adalah mungkin saja kamu tidak bisa membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang hanya keinginan sesaat saja. Terlebih saat ada promo atau diskon tertentu di sebuah mall, pusat perbelanjaan, atau online shop, biasanya kamu akan tergoda untuk membeli barang yang dijual. Padahal kamu sebenarnya tidak terlalu membutuhkannya. Namun, karena adanya promo, kamu jadi tertarik membeli. Inilah yang dinamakan keinginan, bukan kebutuhan.
Barang yang dibeli berdasarkan kebutuhan sangat berpengaruh terhadap produktivitas. Contohnya saja motor untuk sarana transportasi sehari-hari atau laptop untuk menunjang pekerjaan. Dampak buruk jika kamu sering membeli barang hanya karena keinginan adalah pengeluaran akan terbuang cuma-cuma.
Utang menumpuk
Siapa sih orang yang ingin memiliki utang? Namun, pada saat tertentu, terkadang kita tidak bisa menghindarinya. Boleh saja kamu berutang, tapi perhatikan kemampuan membayar dan jangka waktu yang ditentukan. Jangan sampai kamu berutang di luar kemampuan, ini sama saja seperti pepatah besar pasak daripada tiang.
ADVERTISEMENT
Berutang tidak harus selalu dilakukan secara konvensional, sebenarnya menggunakan kartu kredit juga bisa dibilang berutang. Apabila tagihan utangmu semakin menumpuk, terlebih untuk kartu kredit, bisa saja membuat seseorang menjadi krisis karena tidak segera melunasinya dan cenderung untuk berutang lagi padahal uutang yang lama belum lunas.
Malas berinvestasi
Selain empat alasan di atas, alasan lain yang tidak kalah pentingnya adalah rasa malas dan rendahnya kesadaran untuk berinvestasi. Padahal dengan investasi, sebenarnya akan ada banyak manfaat yang bisa diambil. Keuntungan investasi juga bisa digunakan sebagai aset di hari tua, dengan begitu kamu tidak perlu khawatir lagi akan biaya kebutuhan hidupmu.
Ada banyak jenis investasi yang bisa kamu gunakan, salah satunya adalah investasi saham. Meski begitu, kamu harus mengetahui langkah-langkah dan tipsnya. Untuk mendapatkan tips inilah kamu bisa mengikuti seminar edukasi dari Asia Chart. Kamu bisa melihat jadwal dan informasi seminar tersebut dengan cara klik di sini.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah beberapa alasan yang membuat gajimu selalu kurang. Semoga dengan membaca ulasan di ata,s kamu bisa lebih bijak lagi dalam mengelola gaji, ya!