FOMO, Fenomena Takut Tertinggal di Kalangan Milenial

Groovy
Mengupas tuntas gaya hidup masa kini untuk kaum urban seperti kamu.
Konten dari Pengguna
11 Maret 2019 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Groovy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo credit: YouTube
zoom-in-whitePerbesar
Photo credit: YouTube
ADVERTISEMENT
Seberapa sering kamu mengecek smartphone dalam sehari? Apakah kamu suka scrolling feed media sosial setiap beberapa jam sekali? Lalu, apakah kamu juga termasuk orang yang meletakkan smartphone di dekat tempat tidur? Saat baterai smartphone habis, apakah kamu merasa panik?
ADVERTISEMENT
Kalau kebanyakan jawaban kamu adalah iya, bisa jadi kamu sedang mengalami yang namanya FOMO. Sebetulnya FOMO merupakan fenomena yang wajar terjadi di era digital seperti sekarang. Namun, kalau terus dibiarkan, dampaknya pun tidak main-main bagi kesehatan mental kamu. Bahkan bisa-bisa akan mengganggu kejar mimpi kamu!
Apa itu FOMO?
FOMO, yang merupakan singkatan dari fear of missing out, adalah sebuah sindrom kecemasan sosial. Seseorang yang mengidap FOMO biasanya ingin terus terhubung dengan hal-hal yang dilakukan orang lain. Pengertian ini dikutip dari situs Marketeers.com dan dikatakan oleh Andrew K. Przybylski dalam Computers in Human Behavior. FOMO dianggap sebagai dampak dari perkembangan teknologi dan internet. Itulah kenapa FOMO juga kerap dikaitkan dengan social media.
ADVERTISEMENT
Kalau menurut Department of Psychology, School of Sciences, Nottingham Trent University, seperti yang dilansir Msn.co.id, FOMO bisa menyebabkan orang melakukan hal-hal di luar batas kewajaran di social media. Tidak hanya takut ketinggalan berita-berita di social media, seseorang yang mengalami FOMO juga biasanya sengaja memasang tulisan, gambar, atau mempromosikan diri yang belum tentu benar hanya demi terlihat update.
Apa dampak FOMO terhadap kehidupan kamu?
Sekilas memang FOMO tampak seperti sesuatu yang wajar. Lagipula, siapa sih orang di zaman sekarang yang tidak suka menggunakan smartphone? Namun, kalau dalam satu jam kamu bisa berulang kali mengecek social media sebaiknya kamu perlu waspada.
Hasil pengamatan yang dilakukan Pryzybylski menunjukkan bahwa pengidap FOMO akut bisa sampai mengabaikan kebutuhan fundamentalnya demi bisa terus online. Baginya, jangan sampai ada postingan atau update yang jadi basi hanya karena ia tidak mengeceknya. Kalau kebutuhan utama sampai terabaikan, tentunya hal ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Kemampuan fokusnya pun juga akan menurun. Setiap kali ada notifikasi masuk ke smartphone, konsentrasinya bisa cepat buyar.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti sampai di situ, pengidap FOMO juga cenderung lebih susah merasa bahagia karena lebih sering membandingkan kehidupannya dengan orang lain yang dilihatnya di social media. Saat melihat unggahan orang lain yang terlihat asyik atau menarik, kemungkinan besar ia akan merasa iri. Akhirnya ia pun jadi merasa tidak puas dengan kehidupannya.
Bagaimana cara agar terhindar dari FOMO?
Merasa ingin terus update terhadap isu-isu terkini memang tidak salah. Namun, jangan sampai hal tersebut justru membuat kamu terlalu memaksakan diri sehingga akhirnya berdampak negatif. Cara ampuh untuk terhindar dari FOMO adalah dengan puasa social media. Kamu bisa menghapus aplikasi social media dari smartphone dan tidak mengaksesnya selama sebulan.
Kalau dirasa terlalu ekstrem, kamu bisa menjadikannya sebagai sebuah reward. Misalnya, buatlah janji kepada dirimu sendiri, apabila kamu berhasil menyelesaikan pekerjaan tanpa mengecek social media, setelah itu kamu bisa memberi reward kepada diri sendiri berupa akses social media selama beberapa menit.
ADVERTISEMENT
Lalu, saat sedang tidak ada pekerjaan apa pun, manfaatkan waktu untuk istirahat dan melakukan me time. Dengan menyisihkan waktu untuk diri sendiri tanpa mengakses social media, kamu pun bisa merasa lebih rileks dan sehat.
Punya rasa ingin tahu yang besar itu memang baik, apalagi saat kamu sedang kejar mimpi. Namun, jangan sampai kamu kebablasan hingga FOMO tingkat tinggi. Yuk, coba bergabung dengan Kejar Mimpi! Melalui gerakan sosial yang diinisiasi oleh CIMB Niaga ini, kamu bisa mengembangkan karakter-karakter positif sehingga menekan risiko terkena FOMO. Kamu pun dapat memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang lebih positif dan berguna demi terwujudnya mimpi-mimpi kamu! Cek Instagram kejarmimpi di @kejarmimpi.id untuk inspirasi kegiatan produktif dan positif supaya kamu nggak terkena FOMO.
ADVERTISEMENT