Kota Pekalongan Sukses Kejar Mimpi Menjadi Kota Kreatif Versi UNESCO

Groovy
Mengupas tuntas gaya hidup masa kini untuk kaum urban seperti kamu.
Konten dari Pengguna
11 Maret 2019 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Groovy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo credit: Solopos
zoom-in-whitePerbesar
Photo credit: Solopos
ADVERTISEMENT
Dilansir dari situs resmi UNESCO Indonesia pada 2004, UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) meluncurkan proyek Creative Cities Network. Proyek ini bertujuan untuk membangun koneksi antar kota-kota dunia yang menitikberatkan kreativitas sebagai aspek utama pembangunan kota. Hingga tahun 2017, tercatat sudah ada 180 kota dari 72 negara yang tergabung dalam jaringan ini, seperti Auckland (New Zealand), Dubai (United Arab Emirates), Istanbul (Turkey), dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri punya dua wakil dalam networking internasional ini. Pertama, pada tahun 2014 Pekalongan masuk dalam kategori Cities of Crafts and Folk Art dan kedua adalah Bandung dalam kategori Cities of Design pada tahun 2015. Nah, di sini bakal dibahas rahasia sukses Pekalongan dalam Kejar Mimpi meraih predikat kota kreatif dari UNESCO. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Kolaborasi matang untuk menyokong industri batik
Pekalongan memang sudah dikenal sebagai kota batik sejak lama. Daerah yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah ini memiliki batik yang sudah diakui hingga mancanegara. Batik sudah menjadi kesatuan dengan Pekalongan, banyak masyarakatnya yang bergantung pada batik untuk kehidupan sehari-harinya.
Kolaborasi antara pelaku bisnis dengan pengrajin serta supplier bahan baku pun terjalin dengan baik. Alhasil industri batik di Pekalongan pun tumbuh pesat hingga banyak masyarakat yang sejahtera hidupnya karena batik. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan terpilihnya Pekalongan sebagai predikat kota kreatif dalam kategori Craft and Folk Arts atau kerajinan dan kesenian rakyat dari UNESCO.
ADVERTISEMENT
Menjadikan batik sebagai kurikulum sekolah
Rasanya tidak berlebihan kalau menganggap batik sebagai denyut nadi masyarakat Pekalongan. Yes, bahkan hingga ke kalangan anak mudanya juga, lho. Anak-anak di Pekalongan memang sudah mendapatkan pengetahuan tentang batik dari dini. Dinas pendidikan setempat memasukkan batik sebagai pendidikan muatan lokal di sekolah-sekolah.
Anak-anak Pekalongan tidak cuma dilatih untuk bisa membuat batik, mereka juga diajarkan untuk bisa memasarkan dan mengenalkan batik. Bagaimana pun juga, masa depan batik nantinya ada di tangan generasi muda ini. Maka, sebisa mungkin mereka dipersiapkan sedari dini supaya batik bisa tetap lestari nantinya.
Perencanaan jangka panjang
Suksesnya Pekalongan menjadi salah satu kota kreatif UNESCO juga tidak lepas dari campur tangan pemerintah. Untuk memantapkan diri sebagai kota batik, pemerintah Pekalongan bahkan membuat sebuah rencana jangka panjang yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2005 hingga tahun 2025 nanti.
ADVERTISEMENT
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), pemerintah Pekalongan menjadikan industri batik sebagai titik pusat untuk mencapai visi kota batik yang maju, mandiri, dan makmur. Jadi, bisa disimpulkan kalau pemerintah setempat memang tidak main-main dalam memaksimalkan potensi batiknya untuk Kejar Mimpi dalam memajukan Pekalongan.
Anak muda juga turut berkontribusi
Di balik pencapaian Kejar Mimpi sebagai kota kreatif, ternyata ada kontribusi dari generasi muda Pekalongan. Seperti yang sudah kamu ketahui, generasi muda Pekalongan kini memang dibekali dengan kemampuan untuk melestarikan batik. Bukan cuma membatik, mereka juga terlatih untuk memperkenalkan batik yang sudah mereka buat.
Melalui media sosial yang memang menjadi konsumsi sehari-hari generasi muda, mereka memperkenalkan batik Pekalongan. Cara ini dinilai efektif karena bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Media sosial bisa diakses oleh siapa saja dan di mana saja. Jadi, batik yang diperkenalkan lewat media sosial pun bisa dikenal hingga mancanegara.
ADVERTISEMENT
Kamu juga bisa seperti generasi muda Pekalongan yang memajukan daerahnya dengan kemampuan sendiri. Kalau kamu punya usaha yang sedang atau bahkan baru akan berjalan, jangan ragu untuk membaginya. Tulis mimpimu untuk memajukan daerahmu dengan tagar #KejarMimpi di media sosial. Kejar Mimpi merupakan sebuah gerakan sosial dari CIMB Niaga yang fokus untuk mengembangkan karakter positif generasi muda Indonesia.
Lewat cara ini, siapa tahu teman-teman dari daerahmu juga tergerak untuk memberi kontribusi aktif. Jadi, tunggu apa lagi? yuk kejar mimpi bersama supaya daerahmu bisa diakui di mata dunia seperti Pekalongan!