Tahun ini sepertinya jadi puncak karier Brentek bersama tim shuffle-nya. Setelah melewati masa-masa sulit, mereka jadi lebih dewasa dalam mengatur keuangan, manajemen waktu, dan mulai belajar tentang business plan. Tawaran manggung mengalir deras. Brentek sibuk memilah-milah tawaran mana yang bisa diambil, dan mana yang harus ditolak. Saking pemilahnya, muncul desas-desus di luar kalau Tree of Shuffle adalah tim yang sombong.
“Mas Rama, terima kasih sudah berkenan memeriahkan acara kami,” kata salah satu panitia setelah Brentek dan timnya menuntaskan aksi di panggung.
Brentek sudah terlalu sering mendapat pesan demikian, namun ia tak pernah ingat wajah-wajah orang yang mengucapkannya. Semua lewat begitu saja. Brentek tak peduli, bahkan saat ia diundang mengisi pentas tahunan sekolah lain. Padahal ia berasal dari sekolah yang dimusuhi karena tingkah para pendekarnya di masa lalu.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814