Prabowo Galang Dana dari Rakyat, Netizen: Jual Dulu Kuda yang Miliaran dan Perkebunan Sawit!

Mohamad Guntur Romli
Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), penulis, aktivis
Konten dari Pengguna
22 Juni 2018 14:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohamad Guntur Romli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prabowo Galang Dana dari Rakyat, Netizen: Jual Dulu Kuda yang Milyaran dan Perkebunan Sawit!
ADVERTISEMENT
Netizen di Indonesia memang terkenal pemberi komen yang cerdas meski nyelekit.
Seperti yang tampak saat ada berita Prabowo sedang menggalang dana dari rakyat.
Seorang netizen yang sangat berpengaruh dan juga sutradara terkenal Iman Brotoseno dengan akunya @imanbr malah meminta Prabowo agar menjual kudanya yang berharga miliaran. Dan juga perkebunan kelapa sawit, budidaya mutiara, perusahaan energi dll.
"Sebaiknya jual dulu kuda kuda yang milyaran. Ranch dan perkebunan kelapa sawit, budidaya mutiara, perusahaan energi dsb. Jika tetap tidak cukup, baru minta sumbangan ke rakyat," cuit @imanbr.
https://twitter.com/imanbr/status/1010005816223518726?s=19
Kalau kita bertanya ke Mbah Google memang harga kuda Prabowo menakjubkan, ada yang seekor bernilai 3 miliar rupiah. Dan Prabowo memilki kuda ini ratusan! Belum lagi harta kekayaan Prabowo yang menurut data tahun 2009 sebanyak 1.7 triliun rupiah!
ADVERTISEMENT
Saat maju sebagai cawapres Megawati tahun 2009 dan Capres bersama Hatta Radjasa tahun 2014 Prabowo tidak pernah membuka dompet dana kampanye. Kok tiba-tiba sekarang menggalang dana?
Sebagai langkah melibatkan pemilih untuk membiayai kampanye politik ini terobosan menarik, seperti parpol saya PSI juga melakukan, tapi untuk Prabowo mengapa baru sekarang? Apakah baru sadar?
Lantas bagaimana dengan kata netizen soal kuda-kudanya yang miliaran dan pengusaha sekaligus adiknya Hashim Djojohadikusumo yang selama ini getol membiayai Prabowo?
Saya mengendus ini bukan soal melibatkan pemilih untuk membiayai calonnya, tapi ada hal lain.
ADVERTISEMENT
Wallahu A'lam
Mohamad Guntur Romli