
Sejak tanggal 10 November 2022, frasa “mati kelaparan” banyak diperbincangkan karena kasus kematian empat anggota keluarga di Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Namun, dari bukti-bukti yang ada, meski menunjukkan tidak ditemukannya sisa atau bekas makanan di dalam lambung para korban, kematian ini dinilai memiliki unsur kesengajaan sementara kelaparan bukan faktor utama .
Menarik untuk dilihat, bagaimana bila dibandingkan dengan kasus kelaparan yang sesungguhnya, kasus di Kalideres lebih banyak mendapat sorotan publik. Padahal kasus kelaparan dan kematian karena kelaparan—baik yang “terlihat maupun yang “tersembunyi”—justru kerap kali terlupakan, diabaikan, bahkan tidak diketahui sama sekali. Padahal ia berkali-kali terjadi.
Bahkan banyak orang yang meragukan; apa iya ada orang Indonesia yang masih kelaparan? Apa benar kelaparan bisa menjadi alasan kematian di Indonesia? Jawabannya adalah iya, meski tidak seinstan “orang merasa lapar, lalu meninggal”. Prosesnya kompleks. Inilah yang membuat kami merasa persoalan kelaparan di Indonesia perlu dipahami dengan lebih serius.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814