Entah apa yang sedang dikomat-kamitkan Nur Karim. Kedengarannya seperti campuran Ayat Kursi dan lirik lagu Jaran Goyang. Yang jelas Nur Karim gemetaran tak terkendali. Petugas di atas sumur terus mengulurkan tali mereka.
“Rim...,” desis Darto, tak yakin apa yang bakal menyambutnya di bawah sana. Sorot senternya sudah mulai kedap-kedip tak terkendali. Hawa dingin menyeruak, menyergap menembus pakaian tebalnya. Gigi Darto bergemeletuk.
Keduanya menapak bersamaan. Nur Karim masih sibuk berkomat-kamit. Sekarang kedengarannya seperti rentetan pisuhan. “Dancokdancokdancok… picekpicekpicek… jangkrikjangkrikjangkrik.”
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814