Hampir setiap orang yang tinggal di Kebonagung datang ke pemakaman Marsudi. Bukan karena ia termasuk orang terpandang, melainkan karena kematiannya yang mengenaskan. Selain penyakit asam urat yang sesekali kambuh, Marsudi tidak pernah punya penyakit parah lain. Aneh saja ia mati dengan mulut mengeluarkan cairan kehitaman.
Semua orang yang hadir menutup hidung, aroma tak sedap menguar dari jenazah Marsudi yang hendak dibawa ke liang lahat. Tukang gali kubur melipir ke kejauhan untuk membuang mual. Satu-satunya orang yang tidak menutup hidung adalah Juragan Garis. Berbeda dari yang lain, Juragan Garis mengenakan pakaian serba putih. Ia menatap kosong ke kuburan Marsudi. Samar-samar para pelayat mulai berspekulasi.
“Kena santet, mungkin.”
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814