Perusahaan Menjadi Ladang Fraud? Cegah Sampai Tuntas!

Haffan Hanafia, Muhammad Nurul Fikri
Kami adalah Mahasiswa jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya
Konten dari Pengguna
27 November 2021 11:42 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haffan Hanafia, Muhammad Nurul Fikri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fraud diperusahaan Sumber : iStockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fraud diperusahaan Sumber : iStockphoto.com
ADVERTISEMENT
Merebaknya kasus fraud di perusahaan nyatanya menjadi suatu isu yang sudah tidak asing lagi di masyarakat. Kecurangan yang ditimbulkan akibat sifat keserakahan ini rupanya harus ditegakkan demi menciptakan suatu nilai-nilai sosial yang berlandaskan pada kejujuran dan profesionalitas. Perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan harus benar-benar dibenahi dari tindakan kecurangan data keuangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan fungsi finansialnya, perusahaan juga memiliki auditor keuangan dalam hal menangani keuangan perusahaan secara teliti. Auditor Keuangan adalah pihak independen yang melakukan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen, berserta berbagai catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor sebagai pihak independen bertujuan untuk mengetahui posisi laporan keuangan yang merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkan, seperti kreditur, manajer, maupun investor. Laporan keuangan yang telah diaudit diharapkan dapat meyakinkan para pemakai laporan keuangan bahwa laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan prinsip keilmuan dan tidak terdapat kesalahan dalam penyajiannya. Peranan auditor sangat dibutuhkan dalam mencegah terjadinya terjadinya fraud (kecurangan data keuangan di perusahaan).
ADVERTISEMENT
Fraud auditing adalah tindakan kecurangan data keuangan merupakan proses pemeriksaan pembukuan keuangan secara berkala yang memfokuskan pada keanehan atau keganjilan. Dalam fraud , proses pengumpulan bukti pemeriksaan pembukuan keuangan secara berkala lebih difokuskan pada apakah tindakan kecurangan memang terjadi, dan jika terjadi maka auditor akan mengarahkan pada pengumpulan bukti untuk mengetahui dan membuktikan siapa pelakunya (oknum yang terlibat), bagaimana tindakan kecurangan itu terjadi (modus operasinya), di mana tempat terjadinya tindakan kecurangan tersebut, kapan waktu terjadinya, hukum apa yang dilanggar, berapa kerugian yang diakibatkannya, siapa yang dirugikan dan diuntungkan, serta hal lain yang berkaitan dengan bukti penyelidikan.
Fraud memiliki tujuan untuk kepentingan pribadi dan ada pihak yang dirugikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa tindakan kecurangan adalah suatu tindakan atau perbuatan disengaja dengan menggunakan sumber daya organisasi atau perusahaan secara tidak wajar untuk memperoleh keuntungan pribadi sehingga merugikan pihak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan ataupun pihak lain.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, auditor merupakan seseorang yang memiliki peranan yang besar dalam sebuah perusahaan. Tugas serta wewenang yang dibebankan perusahaan terhadap auditor biasanya menyangkut hal laporan keuangan ataupun persoalan finansial lainnya. Dalam menjalankan kinerja perusahaan, auditor sangat berhati-hati dalam menangani laporan keuangan dari transaksi hingga laporan keuangan yang berfungsi sebagai pembuat kebijakan perusahaan untuk periode selanjutnya.
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya fraud di perusahaan di antaranya:
1. Membangun struktur pengendalian internal yang baik.
Semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas manajemen untuk mengendalikan jalannya perusahaan menjadi semakin berat. Agar tujuan yang telah ditetapkan manajemen tingkat atas dapat dicapai, keamanan harta perusahaan terjamin, dan kegiatan operasi bisa dijalankan secara efektif dan efisien, manajemen perlu mengadakan struktur pengendalian intern yang baik dan efektif mencegah kecurangan.
ADVERTISEMENT
2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian
Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengulang kembali kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, serta pemisahan tugas.
3. Meningkatkan kultur organisasi
Dapat dilakukan dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
4. Mengefektifkan fungsi internal audit.
Walaupun internal auditor tidak dapat menjamin bahwa kecurangan tidak akan terjadi, tetapi ia harus menggunakan kemahiran jabatannya dengan saksama. Untuk itu auditor diharapkan mampu mendeteksi terjadinya kecurangan serta memberikan saran-saran yang bermanfaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.
Selain mengacu pada pencegahan, fraud nyatanya juga tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut rentan terjadi secara terencana maupun tersembunyi. Beberapa cara telah dilakukan oleh auditor dalam mengatasi fraud di lingkungan perusahaan yakni dengan melakukan pendeteksian fraud . Sebagian besar bukti kecurangan sifatnya tidak langsung. Petunjuk adanya kecurangan biasanya ditunjukkan oleh munculnya gejala-gejala seperti adanya perubahan gaya hidup atau perilaku seseorang, dokumentasi yang mencurigakan, keluhan dari pelanggan ataupun kecurigaan dari rekan kerja.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, kecurangan ini akan tercermin melalui timbulnya karakteristik tertentu, baik yang merupakan kondisi atau keadaan lingkungan, maupun perilaku seseorang. Karakteristik yang bersifat kondisi atau situasi tertentu, perilaku atau kondisi seseorang personal tersebut dinamakan red flag (fraud indicators). Meskipun timbulnya red flag tersebut tidak selalu merupakan indikasi adanya kecurangan, namun red flag ini biasanya selalu muncul di setiap kasus kecurangan yang terjadi. Pemahaman dan analisis lebih lanjut terhadap red flag tersebut dapat membantu langkah selanjutnya untuk memperoleh bukti awal atau mendeteksi adanya kecurangan.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa finansial atau keuangan merupakan salah satu bagian yang terpenting di perusahaan. Kasus fraud yang beredar di suatu perusahaan harus benar-benar dibenahi mengingat hal tersebut akan menyebabkan kerugian pada perusahaan itu sendiri. Tindak kecurangan yang dilakukan dengan membuat laporan keuangan yang cacat atau tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya perlu ditangani secara khusus.
ADVERTISEMENT
Berbagai cara harus dilakukan dari pencegahan, penanganan, hingga pendeteksian. Pencegahan kecurangan data keuangan dapat dilakukan dengan perencanaan manajerial serta pengoperasian yang baik guna menjadikan perusahaan yang sehat dari tindak pelanggaran. Di samping itu, perihal fraud yang sudah terjadi secara rahasia dan terencana diperlukan adanya pendeteksian agar perusahaan bisa mengetahui secara betul tindak kecurangan apa yang sudah terjadi.
Dengan demikian, kasus fraud yang menjalar di perusahaan bisa segera tertangani secara baik dengan adanya bukti-bukti yang mendukung atas penyelesaian kasus tersebut. Kemudian, tata kelola perusahaan yang matang akan merepresentasikan kinerja yang bagus pada perusahaan. Dengan begitu, diharapkan kasus fraud yang terjadi di perusahaan bisa berkurang dan tertangani secara bijak.