Bersama BARANTAN dan TaniHub, Petani Harus Mulai Berani Eskpor

Raja Lubis
Pecinta film dan musik Indonesia.
Konten dari Pengguna
8 Juli 2019 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raja Lubis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
AgriTalk Yuk #BeraniEkspor Komoditas Pertanian Indonesia/Raja Lubis
zoom-in-whitePerbesar
AgriTalk Yuk #BeraniEkspor Komoditas Pertanian Indonesia/Raja Lubis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat saya sekolah dahulu, seringkali mendengar pernyataan guru yang bilang bahwa Indonesia adalah negara agraris. Bahkan sebuah lagu milik Koes Plus berjudul Kolam Susu (1973) menggambarkan tongkat kayu pun bisa jadi tanaman saking suburnya tanah Indonesia. Dengan kondisi alam yang begitu subur, hasil pertanian pun melimpah ruah. Potensi inilah yang dilihat pemerintah untuk meningkatkan jumlah ekspor hasil pertanian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST) Badan Karantina Pertanian, total nilai eskpor hasil pertanian sepanjang Januari sampai Juni 2019 adalah sebesar Rp. 747,874 Triliun. Lebih dari 60% dari nilai tersebut disumbangkan oleh eskpor komoditas hewan dan produknya. Namun secara volume, komoditas hewan dan produknya hanya menyumbang 3% persen. Sisanya sebesar 97%, masih didominasi oleh komoditas tumbuhan dan produknya.
Data tersebut disampaikan oleh Ir. Ali Jamil, M.P., Ph.D selaku kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) di acara AgriTalk pada Minggu (30/6) di Harris Hotel Ciumbuleuit Bandung. Lebih lanjut Ali Jamil memaparkan kondisi dan perkembangan pertanian di Indonesia.
Ali Jamil (berdiri) memaparkan kondisi dan perkembangan pertanian Indonesia/Raja Lubis

Tugas Pokok dan Fungsi Barantan

Barantan yang berada di bawah Kementrian Pertanian Republik Indonesia punya tugas utama melakukan pencegahan masuk, tersebar, dan keluarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang No 19 tahun 1992.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ekspor, Barantan harus memastikan bahwa kualitas produk yang akan dikirim ke luar negeri harus memenuhi syarat yang diajukan oleh negara penerima. Oleh karena itu ada beberapa prosedur yang dilakukan Barantan sebelum produk tersebut sampai di negara tujuan. Berikut prosedur yang bisa ditempuh petani/pemilik produk:
1. Persiapan - Pastikan komoditas sehat dan bersih, sesuai persyaratan dari karantina negara tujuan. Bawa identitas atau ajukan via PPK Online (https://ppkonline.karantina.pertanian.go.id/)
2. Lapor Karantina - Datang ke kantor karantina untuk menyerahkan dokumen & komoditas yang diimpor
3. Tindakan Karantina - Petugas akan memeriksa dokumen dan fisik (kesehatan) komoditasnya, sesuai ketentuan yang berlaku
4. Pembayaran PNPB - Pemilik membayar PNBP sesuai PP 35 th 2016 ke rekening negara
ADVERTISEMENT
5. Kirim - Jika komoditas dinyatakan sehat, maka produk dapat dikirim ke negara tujuan
Jika merasa kesulitan dalam melakukan prosedur yang ditetapkan, petani bisa mendatangi langsung kantor Barantan untuk mendapatkan konsultasi. Selain itu, Barantan juga sering mengadakan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para petani agar berani ekspor hasil pertaniannya.
Agar sejalan dengan program yang telah ditetapkan oleh Barantan, Ali Jamil menekankan kepada para petani yang akan melakukan eskpor agar memperhatikan tiga aspek yang ia singkat dengan 3K. Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas harus dijaga oleh para pelaku ekspor.
Anggrek salah satu komoditas unggulan pertanian Indonesia/Raja Lubis

Bersama TaniHub tingkatkan hasil pertanian

Kegiatan Agritalk yang diselenggarakan atas kerjasama Barantan dengan Kumparan ini, menghadirkan Edison Tobing selaku VP of Finance TaniHub. Dalam pemaparannya ia menjelaskan bahwa TaniHub memiliki visi untuk mempercepat penciptaan dampak positif dalam sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi.
ADVERTISEMENT
Atas dasar visi tersebut, TaniHub membangun usahanya di atas tiga pilar utama: Pertanian, Teknologi, dan Dampak Sosial. Dari tiga pilar ini, TaniHub memberdayakan petani lokal dengan menyediakan akses pasar dan akses keuangan.
Dengan mempertemukan petani dengan berbagai akses yang mendukung kegiatan ekspor, diharapkan petani dapat meningkatkan produknya baik secara kualitas maupun kuantitas agar tercapai kontinuitas produksi. Lebih lanjutnya akan berdampak pada kesejahteraan petani.
Edison Tobing memaparkan visi dan misi TaniHub/Raja Lubis
Setelah kedua narasumber memaparkan materinya, kegiatan AgriTalk dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Peserta yang mayoritas berasal dari komunitas dan atau pelaku pertanian, cukup antusias dan optimis dengan paparan dan strategi yang dilakukan Barantan dan TaniHub.
Mengakhiri kegiatan ini, Barantan terus mengajak anak muda agar tidak takut untuk jadi petani. Dan yang sudah menjadi petani agar terus meningkatkan produktivitasnya dan mulai berani ekspor. Lebih khusus lagi Barantan membuka pintu selebar-lebarnya bagi para petani yang ingin konsultasi dan mendapat bimbingan. #142KarantinaMelayani
Raja Lubis
ADVERTISEMENT