Anjuran untuk Luis Milla soal Starting XI Ideal Lawan Guyana

24 November 2017 16:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Sepak Bola Indonesia U-22 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Sepak Bola Indonesia U-22 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim Nasional (Timnas) Indonesia wajib menang kala menghadapi Guyana dalam laga uji tanding internasional di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2017). Karena, hanya kemenanganlah yang diyakini mampu menyelamatkan wajah Luis Milla dari cibiran setelah mengalami dua kekalahan beruntun dari Suriah U-23 pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Bagi Milla, pertandingan yang berstatus “Fifa A Match” ini menjadi ajang pembuktian bahwa ia masih memiliki kemampuan untuk meracik Timnas. Catatan yang tidak memuaskan dari 17 laga yang pernah dilakoni Milla seakan menjadi pilu tersendiri bagi pecinta sepak bola di Tanah Air.
Untuk mengatasi Guyana, Milla sudah mempersiapkan 26 pemain, di mana kebanyakan pemain merupakan skuat Timnas U-23, dan hanya membawa satu pemain senior, Ilja Spasojevic. Dari 26 pemain itu, kumparan (kumparan.com) mencoba menganjurkan starting XI kepada Milla saat skuat "Garuda" menghadapi Guyana nanti.
Komposisi Timnas U-23 versi kumparan (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komposisi Timnas U-23 versi kumparan (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Satria Tama
Dimulai dari posisi penjaga gawang, Satria Tama masih layak menjadi pilihan utama. Pada pertandingan pertama melawan Suriah U-23, Kamis (16/11) lalu, mantan penjaga gawang Persegres Gresik ini mampu melakukan penyelamatan sebanyak empat kali.
ADVERTISEMENT
Hansamu Yama Pranata
Di depan Satria Tama, Hansamu Yama Pranata diyakini masih akan menjadi pilihan pertama. Selain mampu melakukan duel udara dengan baik, pemain bertahan Barito Putera ini memiliki kemampuan sapuan yang baik.
Dilansir LabBola, saat melakoni pertandingan melawan Suriah U-23, Hansamu mampu melakukan intersep sebanyak tiga kali, ia juga mampu melakukan satu tekel berhasil dan tiga sapuan bersih. Dengan catatan tersebut, tak ada alasan bagi Milla membangkucadangkan Hansamu.
Bagas Adi Nugroho
Meski mendapat kritikan yang pedas saat melakukan come-back melawan Suriah U-23, Bagas Adi Nugroho dinilai masih memiliki kemampuan yang sama baiknya dengan Hansamu. Waktu persiapan yang lebih lama akan memperbaiki koordinasi antara Bagas dan Hansamu. Setelah sebelumnya, pada pertandingan pertama menghadapi Suriah U-23, koordinasi kedua pemain ini menjadi sorotan.
ADVERTISEMENT
Gavin Kwan Adsit
kumparan menganjurkan bahwa posisi full-back kanan sebaiknya dipercayakan kepada Gavin Kwan Adsit ketimbang I Putu Gede. Selain mencoba membuat penyegaran, Gavin juga mampu menunjukkan performa apik ketika dipercaya turun yakni dengan berhasil melakukan tujuh intersep, lima halauan, dan satu tekel sukses. Selain itu, Gavin juga mampu mengalirkan bola dengan baik sebanyak 27 kali.
Dengan posturnya yang tinggi, penggawa Barito Putera ini akan sangat berguna ketika menghadapi situasi duel udara.
Ricky Fajrin
Dengan cederanya Rezaldi Hehanusa, full-back kiri Timnas Indonesia bisa kembali didelegasikan kepada Ricky Fajrin --yang lebih sering bermain sebagai bek tengah semenjak SEA Games 2017. Selain memiliki kecepatan dan umpan terukur, pemain Bali United ini mampu bertahan dan menyerang dengan baik. Apalagi, posisi asli Ricky adalah bek kiri.
ADVERTISEMENT
Ekspresi gembira para penggawa Timnas U-22. (Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi gembira para penggawa Timnas U-22. (Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA)
M. Hargianto
Menerapkan formasi 4-2-3-1, lini tengah akan menjadi roh permainan. Tidak menampilkan permaian terbaiknya kala menghadapi Suriah U-23, tak membuat Hargianto kehilangan tempatnya.
Ketika menghadapi Suriah U-23, pemain Persija Jakarta ini juga mampu tampil sebagai poros permainan. Sebanyak 44 kali melakukan umpan sukses, dua intersep, lima tekel sukses, dan akurasi umpan mencapai 81,5% akan menjadi jaminan Hargianto untuk kembali bermain di menit awal saat menghadapi Guyana.
Muhammad Arfan
Meski masuk ke dalam daftar 26 pemain yang dibawa Milla, Evan Dimas diragukan untuk tampil. Untuk itu, Muhammad Arfan yang sempat menggantikan Evan di pertandingan uji coba melawa Suriah U-23, dinilai akan menjadi tandem bagi Hargianto di lini tengah. Meski masih hijau, Arfan berhak mendapatkan jam terbang di timnas.
ADVERTISEMENT
Febri Hariyadi
Untuk lini sayap, nama Febri Hariyadi tetap akan menjadi pilihan utama. Selain memiliki kecepatan, pemain Persib Bandung ini juga memiliki kemampuan umpan silang yang baik pula, dan itu akan sangat diandalkan kala Indonesia menghadapi Guyana. Pada pertandingan terakhir bersama Timnas Indonesia, Febri mencatatkan 17 umpan akurat, dua tendangan ke gawang, dua tekel sukses, dan satu umpan kunci.
Osvaldo Haay
Satu gol yang diciptakannya ke gawang Suriah U-23 sudah cukup membuktikan bahwa pemain Persipura ini layak menempati starting line-up pada laga melawan Guyana nanti. Kecepatan dan kemampuannya untuk melakukan tusukan akan sangat diandalkan oleh Milla. Namun, tak menutup kemungkinan pula bagi Milla untuk menaruh Ilham Udin Armaiyn menempati pos aslinya sebagai winger.
ADVERTISEMENT
Timnas U-23 Indonesia vs Suriah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-23 Indonesia vs Suriah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Septian David Maulana
Tak hanya Ricky Fajrin, Milla juga mengubah posisi Septian David Maulana ketika berlaga bersama Timnas U-23. Posisi aslinya sebagai winger tak mengurangi kapasitasnya ketika dicoba mengisi peran sebagai playmaker.
Mampu menjalani tugas dengan baik, Milla pun dipercaya masih akan mempertahankan penggawa Mitra Kukar ini untuk berlaga sejak menit awal. Memiliki kemampuan untuk berada di posisi yang bagus diharapkan akan menjadi senjata di saat timnas kesulitan membongkar perlawan lawan. Satu gol dan 26 umpan sukses yang dilakukannya saat menghadapi Suriah U-23 cukup membuktikan kapasitasnya sebagai gelandang serang yang baik.
Ilja Spasojevic
Gagal mencetak gol di debutnya bersama Timnas Indonesia, Spasogol --julukan Spasojevic-- masih akan menjadi andalan timnas di lini depan. Produktivitas gol dengan rata-rata 0,81 gol per pertandingan dan berhasil membawa Bhayangkara FC juara, Spaso diharapkan dapat menjadi mesin gol Timnas Indonesia di pertandingan melawan Guyana.
ADVERTISEMENT
Seperti laga-laga sebelumnya, Milla cenderung akan memainkan satu striker murni menemani dua winger. Spaso menjadi nama terdepan untuk kembali dicoba meski masih ada Ilham Udin Armaiyn yang bisa ditempatkan sebagai striker.
Bagaimana Milla, tertarik mencoba?