Antara Indra, Ventura, dan Edy

17 November 2017 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indra Sjafri, Gian Piero Ventura&Edy Rahmayadi (Foto: Dok. Pribadi, REUTERS/Max Rossi, dan ANTARA/Izaak)
zoom-in-whitePerbesar
Indra Sjafri, Gian Piero Ventura&Edy Rahmayadi (Foto: Dok. Pribadi, REUTERS/Max Rossi, dan ANTARA/Izaak)
ADVERTISEMENT
Sebagai Pangkostrad, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi tentunya punya ketegasan dalam memimpin. Namun, apakah ketegasan sosok yang juga menjabat selaku Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu sudah tepat ketika memasuki ranah si kulit bulat?
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, pencinta sepak bola Tanah Air dibuat terkejut dengan kabar pemecatan Indra Sjafri, pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19. Edy dan Indra dipercaya bakal segera 'bercerai', lengkap dengan pernyataan sangat tajam dari sang jenderal.
"Kalau menurut Anda, Indra (Sjafri) masih cocok apa tidak? Italia saja sudah langsung memecat itu pelatihnya. Nasib dia bukan lagi di ujung tanduk, tapi di ujung kaki," tegas Edy usai pertandingan Timnas Indonesia U-23 kontra Suriah U-23 di Stadion Wibawa Mukti, Kamis (16/11/2017) malam WIB.
Kode keras pun sudah digulirkan Edy. Namun, menjadi lucu manakala Edy mencoba membandingkan pemecatan pelatih Timnas Italia, Gian Piero Ventura, karena gagal membawa Gli Azzurri ke Piala Dunia 2018 dengan kondisi yang dialami Indra bersama Timnas u-19. Bagaimana bisa?
ADVERTISEMENT
Ventura sendiri melakukan dosa besar dengan gagal membawa Italia manggung di Piala Dunia setelah hampir 60 tahun meskipun selama menakhodai 17 partai Italia musim ini, statistik kemenangan sudah lebih dari 50%. Dari 17 laga, pelatih berusia 69 tahun itu membawa Italia menang 10 kali, termasuk tujuh kemenangan di fase grup dan menjadi runner-up.
Namun, Italia tersandung di babak play-off. Tak mampu mencuri kemenangan dari Swedia di partai pamungkas (kalah agregat 0-1) dibayar dengan harga yang sangat mahal, sekelas Italia absen dalam Piala Dunia! Mendung ini diikuti dengan cerita pilu lainnya: Gianluigi Buffon, yang sudah berusia 39 tahun, sejurus kemudian memilih angkat kaki dari timnas.
Ventura menunjukkan mimik kecewa. (Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Ventura menunjukkan mimik kecewa. (Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS)
Lantas, seberapa besar dosa Indra Sjafri sampai harus dibandingkan dengan Ventura? Disebutlah kemudian kekalahan Timnas U-19 dari Malaysia U-19 di laga pamungkas Kualifikasi Piala Asia U-19 yang menjadi biang masalah.
ADVERTISEMENT
Di babak kualifikasi, Indonesia sendiri masing-masing mampu mengemas kemenangan dengan skor identik 5-0 melawan Brunei Darussalam dan Timor Leste. Akan tetapi, Rachmat Irianto dan kawan-kawan lantas terjatuh dan kalah 0-4 dari Korea Selatan, hingga di laga terakhir tunduk 1-4 lawan Malaysia. Dengan hasil itu, Timnas U-19 berada di peringkat ketiga Grup F Kualifikasi Piala Asia U-19 2018.
Padahal, babak kualifikasi ini hanya sekadar ajang uji tanding bagi "Garuda Nusantara" yang sudah dipastikan lolos partai final dengan status tuan rumah. Kalah lawan Malaysia lantas tak bisa dijadikan tameng alasan pemecatan yang utama.
Indra sendiri merupakan sosok yang pertama kali menemukan bibit-bibit emas sejumlah pemain nasional. Sederet nama mampu dipolesnya menjadi pemain mengkilap, mulai dari Timnas U-19 angkatan Evan Dimas Darmono hingga kini Egy Maulana Vikri. Berikutnya, meski gagal unjuk gigi di final Piala AFF U-18 2017, Indonesia 'hanya' keok dari Thailand karena penalti dan akhirnya mampu mengungguli Vietnam di perebutan tempat ketiga.
ADVERTISEMENT
Luis Milla dan Indra Sjafri bersama staff pelatih. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Luis Milla dan Indra Sjafri bersama staff pelatih. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Lantas dicari pelatih baru? Dengan harapan bisa menggapai prestasi yang instan? Kalau menurut saya jangan, karena ini memengaruhi mental anak-anak juga. Sebab, anak-anak ini 'kan sudah terbiasa dengan pola permainan didikan Indra, anak-anak paham maunya Indra bagaimana dan saya lihat pun sudah sangat nyamanlah mereka," ucap pelatih nasional Eduard Tjong.
"Sebab begini, kalau ganti pelatih, katakanlah, otomatis tentu pelatih baru ini akan mencari pemain sesuai kebutuhannya. Nah, anak-anak ini bagaimana? Siapkah mereka dengan pelatih baru? Harus dipahami juga. Pemain itu kan usianya masih 16-17 tahun, emosinya masih labil, jadi kalau menurut saya biarkanlah Indra membentuk tim ini, beri dia waktu setidaknya hingga pekerjaannya selesai di Piala Asia U-18 nanti," tutup Eduard yang juga pernah menangani Timnas U-19.
ADVERTISEMENT