Catatan kumparan dari Laga Timnas U-22 vs Filipina

17 Agustus 2017 23:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Usai Pertandingan Timnas vs Thailand (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Usai Pertandingan Timnas vs Thailand (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia berhasil meraih poin penuh pertama dalam laga kedua SEA Games 2017 Malaysia. Bermain di Stadion Shah Alam pada Kamis (17/8) malam, Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 berhasil menundukan Filipina U-22 tiga gol tanpa balas.
ADVERTISEMENT
Septian David Maulana, Hargianto dan Saddil Ramdani adalah pencetak gol ke gawang Filipina yang dikawal Joseph Joyel. Selanjutnya Hansamu Yama dkk. akan menghadapi Timor Leste pada 20 Agustus mendatang.
Sebelum menjalani laga selanjutnya, kumparan (kumparan.com) coba merangkum hal-hal menarik dalam pertandingan kontra Filipina sebagai berikut:
Ezra Lebih Liar
Luis Milla membuat keputusan yang sangat bijaksana pada pertandingan kali ini. Marinus Wanewar diparkir oleh pelatih asal Spanyol tersebut.
Pemain naturalisasi dari Belanda, Ezra Walian, ditampilkan sejak menit awal. Ezra tampil sangat baik, pergerakannya yang liar serta kemampuanya melindungi bola menjadi nilai plus bagi Ezra. Tidak hanya itu, kemampuan Ezra yang bisa melakukan pressing menjadi keunggulan bagi Indonesia.
Ezra mengawali proses dua gol Indonesia pertama, dengan pergerakannya yang berada di sisi kiri pertahanan Filipina. Ruang kosong yang dibuka oleh Ezra berhasil dimanfaatkan oleh Hargianto yang dengan tenang berhasil menceploskan bola ke gawang Filipina yang dikawal oleh Joseph Joyel.
ADVERTISEMENT
Lalu Ezra kembali berandil dalam gol kedua yang diciptakan oleh Saddil. Operan pendek Ezra berhasil dikonvrensikan menjadi gol oleh Saddil.
Rotasi Jitu
Dalam laga kali ini, Indonesia melakukan beberapa perubahan empat pemain baru dimasukkan dalam laga kedua hari ini. Salah satunya ialah Putu Gede yang menggantikan Gavin Kwan Adsit.
Putu Gede pun tampil cukup baik, disiplin dalam bertahan dan rajin membantu serangan. Hasilnya bek sayap kanan asal Bhayangkara FC ini berhasil menjadi kreator gol dari Septian David Maulana.
Tidak hanya Putu, Saddil dan Yabes juga tampil apik. Saddil kerap melakukan pergerakan ke dalam untuk membantu Ezra Walian. Saddil pun mencetak gol indah dari luar kotak penalti hasil kerja samanya dengan Ezra Walian. Sedangkan kecepatan dan kengototan dari Yabes sering merepotkan sisi kiri pertahanan Filipina.
ADVERTISEMENT
Timnas Sepak Bola Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Sepak Bola Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Indonesia memang menang dengan skor telak pada laga kedua menghadapi Filipina kali ini, tetapi cara bermain dengan bola panjang dari belakang terkadang tidak efektif. Baik Evan maupun Hargianto terlalu sering melakukan umpan panjang dan mengandalkan kecepatan Yabes dan Saddil pada kedua sisi sayap.
Perlu variasi bola-bola pendek yang dilakukan para gelandang Timnas U-22 untuk membongkar pertahanan lawan. Ambil contoh gol kedua yang dilesakan oleh Hargianto. Skema bola pendek segitiga oleh Septian David, Ezra Walian dan Hargianto bisa menjadi variasi bagi para Garuda Muda dalam laga-laga selanjutnya.
Septian David Maulana Tampil Memukau
Bermain di belakang penyerang tak meredupkan sinar dari Septian David Maulana. Awalnya Septian sering kali ditampilkan sebagai penyerang sayap. Hal itu dilakukanya saat bermain untuk Timnas U-19 dan juga klubnya Mitra Kukar.
ADVERTISEMENT
Namun, Luis Milla mengubah posisi main dari Septian David Maulana. Eksperimen Milla kepada pemain bernomor 29 itu tidak salah. Dalam laga perdana menghadapi Thailand, Septian berhasil mencetak gol meskipun dari titik penalti.
Tapi pada laga kedua menghadapi Filipina malam ini, Septian memukau. Satu gol serta satu assist diciptakan oleh pemain yang lahir pada 1 September 1996 tersebut. Kerja samanya dengan Evan dan Hargianto bisa memperkuat lini tengah Indonesia.
Perpanjang Tren Positif
Filipina bukan menjadi lawan yang sulit bagi Indonesia khususnya dalam ajang SEA Games. Dalam tujuh pertemuan terakhir Indonesia belum sekalipun menelan kekalahan sisanya berakhir imbang.
Indonesia pun cenderung produktif total 17 gol diciptakan para penggawa Indonesia. Sementara, hanya empat gol yang bisa diciptakan Filipina ke gawang Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kemenangan terbesar Timnas Indonesia ialah saat menang dengan skor 5-1 pada tahun 1989 di Malaysia. Pertemuan terakhir kedua tim, Indonesia menang dengan skor 2-0 pada SEA Games 2015 di Singapura. Saat itu, Evan Dimas menjadi bintang lewat dua golnya yang ia lesakkan ke gawang Filipina.