Chamberlain: Calon Pembeda di Final Piala FA

27 Mei 2017 7:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Alex Oxlade-Chamberlain terus membaik saja. (Foto: Reuters/John Sibley)
Skema 3-4-3 yang diterapkan oleh Antonio Conte terbukti manjur di musim ini. Chelsea dibawanya meraih trofi Premier League untuk kelima kalinya, atau keenam jika dihitung dari format lama.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, tak banyak yang mampu mengalahkan skema 3 bek milik Conte. Pakem tersebut hanya gagal sebanyak tiga kali, yakni saat berhadapan dengan Crystal Palace, Tottenham Hotspur dan Manchester United. Dua tim yang disebut terakhir melakukan aksi mirroring alias menggunakan sistem tiga bek juga untuk mengalahkan The Blues.
Berbicara mengenai format tiga bek, Arsenal saat ini juga mengaplikasi hal tersebut. Semenjak keok dari Crystal Palace 10 April lalu, Arsene Wenger mulai mencoba racikan 3-4-2-1 dan terbukti jitu. Dari sembilan pertandingan, mereka hanya takluk sekali sementara sisanya berhasil disapu bersih.
Pertarungan antara Chelsea dan Arsenal di babak final Piala FA yang dihelat pada Sabtu (27/5/2017) di Wembley akan menjadi pertarungan skema tiga bek yang digunakan oleh kedua kesebelasan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Arsenal sempat menaklukkan Chelsea tiga gol tanpa balas di pekan keenam Premier League. Akan tetapi keberhasilan itu kurang relevan untuk dijadikan rujukan saat ini. Pasalnya, The Blues saat itu masih menerapkan format 4-1-4-1. Sementara, di perjumpaan teranyar dengan skema tiga bek, The Gunners menyerah 1-3 dari Chelsea.
Bisa dibilang salah satu kunci dari formasi 3-4-3 adalah keberhasilan wing-back mereka. Dan, dalam kasus ini, Alex Oxlade-Chamberlain adalah pemain dimaksud.
Chamberlain berduel dengan Capoue (kuning). (Foto: Reuters)
Pemain kelahiran Portsmouth itu sebenarnya berposisi asli di sektor sayap, namun Wenger menginstruksikan dirinya untuk menjadi wing-back kanan. Hasilnya sukses, lulusan akademi Southampton itu berhasil membukukan tiga assist dari lima laga yang dilakoninya.
"Ketika saya meilihat tim yang bermain dengan lima pemain di belakang dan wing-back, saya telah melihat posisi awal dan saat keluar dari posisinya karena hal itu sedikit tidak wajar bagi saya," ujar Chamberlain seperti yang dilansir Fourfourtwo.
ADVERTISEMENT
Chamberlain juga mengatakan jika dia juga telah mempelajari pola permainan kesebelasan yang menggunakan skema tersebut dan Chelsea adalah salah satunya.
"Saya mencatat tim mana saja saat mereka bermain, Tottenham bermain dengan formasi itu, begitu juga Chelsea," tambah Chamberlain.
Chamberlain memang masih diragukan tampil karena telah mengalami cedera kontra Southampton dua minggu lalu. Kendati begitu dia adalah salah satu pemain yang paling berpotensi jadi pembeda pada partai final nanti.
Bukan tak mungkin dirinya akan sukses membongkar puzzle keseimbangan Chelsea dalam bertahan dan menyerang.