Kisah Saksi Mata Tentang Detik-detik Petasan Mengenai Wajah Catur

3 September 2017 12:48 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Awan mendung kembali menggelayut menyelimuti persepakbolaan Tanah Air. Catur Yuliantono, yang ingin menunjukkan rasa cintanya terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia, malah harus meregang nyawa di dalam stadion.
ADVERTISEMENT
Catur dikonfirmasi tewas setelah wajahnya terkena petasan yang dilemparkan pendukung lain pada laga persahabatan antara Indonesia melawan Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (2/9/2017). Nyawanya tak tertolong ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Beberapa potongan video terkait kejadian itu lantas menyebar dengan cepat. Di situ terlihat bagaimana Catur telah lemas tak berdaya dengan bersimbah darah. Petugas keamanan dibantu penonton lain mencoba menolong korban dengan langsung membopongnya keluar stadion. Sementara, yang lainnya berusaha memadamkam api hasil percikan petasan.
Peristiwa mengerikan itu disaksikan secara langsung oleh Usman Manor (23), yang berada dalam satu tribun dengan korban. Usman pun tak menyangka hal itu bakal terjadi mengingat kondisi kondusif sejak awal pertandingan.
ADVERTISEMENT
"Jam 14.30 WIB, gerbang stadion dibuka. Sebelum masuk ada body checking dan semua yang dibawa diperiksa, bahkan temen saya bawa parfum sama rokok juga disita. Tapi, panitia nyediain plastik buat air minum jadi nggak ada botol yang bisa dibawa masuk," ujar Usman dalam perbincangan dengan kumparan (kumparan.com) pada Minggu (3/9).
Pada pukul 16.00 WIB, kick-off dilakukan dengan suporter yang terus bernanyi mendukung skuat "Garuda". Usman mengatakan hingga babak pertama usai, situasi masih aman dan terkendali. Hingga petasan pertama terdengar sekitar menit ke-85 pertandingan.
Lingkaran merah lokasi petasan meledak (Foto: Usman Manor)
zoom-in-whitePerbesar
Lingkaran merah lokasi petasan meledak (Foto: Usman Manor)
"Pas udah menit ke-90 lewat (injury time) tiba-tiba ada petasan nyasar terbang dari arah Tribun Selatan ke Tribun VIP Timur bagian tengah. Posisi saya di Tribun VIP Timur bagian bawah. Petasannya terbang rendah. Nggak lama orang-orang mulai turun dan ngejauhin tribun itu."
ADVERTISEMENT
"Setelah itu ada yang teriak-teriak (petasannya) kena orang. Terus teriak (beritahu) ke arah polisi yang jaga di bawah. Polisi setelah itu mulai lari ke arah Tribun VIP Timur. Saya masih belum tahu kalau ada korban. Nggak lama ada pedagang asongan yang teriak petasannya kena muka."
"Korban ditandu dan ditutup pakai jersey kepalanya. Itu pertandingan udah selesai pas pemain nyapa ke penonton dari pinggir lapangan."
Usman mengaku kejadian itu berlangsung sangat cepat. Dari awalnya kondisi sangat kondusif, seketika berubah menjadi ricuh. Kondisi orang-orang di sekitar terlihat sangat panik.
Kembang api menewaskan suporter Indonesia.  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kembang api menewaskan suporter Indonesia. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Tak hanya itu, setelah diketahui petasan itu memakan korban, pria yang diduga pelaku penyulut petasan pun langsung diamankan oleh penonton di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
"Di sisi Tribun Selatan, si pelaku udah dikelilingi orang-orang dan disuruh jongkok. Pas saya keluar dari tribun, saya lihat polisi lari ke arah pelaku. Nggak lama pelaku ditangkap dan lumayan banyak yang ngerubutin si pelaku sambil ngasih bogem mentah. Setelah itu saya lihat mobil ambulans dan pemadam kebakaran keluar dari stadion, mungkin bawa si korban," ucap pria yang berdomisili di Rawamangun, Jakarta Timur itu.
Catur disemayamkan di rumah duka beralamat di Kampung Sunur No. 150 RT 04/010, Klender, Jakarta Timur. Almarhum telah disalatkan di Masjid Al-Huda usai dimandikan pada pagi tadi. Rencananya, jasad almarhum dimakamkan di TPU Kober, Klender pada siang ini.