Manajer Persib Kehabisan Kata-kata Soal Perilaku Suporternya

"Bomber for Persib" (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Denda lagi, denda lagi... Kali kelima Persib Bandung mendapat sanksi denda dari Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI). Hukuman yag diterima oleh "Maung Bandung" pun tak jauh-jauh karena ulah superternya sendiri.

Kemarin, Rabu (21/6/2017), tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini harus menerima hukuman oleh Komdis PSSI yang menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp 45 juta menyusul adanya pelemparan botol air mineral ke arah pemain di lapangan pada pertandingan Persib melawan Persiba Balikpapan. Besarnya denda itu mengacu kepada perilaku yang terus berulang dilakukan oleh suporter Persib.

Terkait hal itu, manajer Persib, Umuh Muchtar, mengaku sangat menyayangkan kejadian ini terulang kembali. Padahal, kata Umuh, sebagai penonton yang baik bisa saling mengingatkan jika salah satu pihak berbuat gaduh ketika menyaksikan pertandingan.

"Saya bingung sampai mau komentar apalagi, saya selalu menghimbau (kepada pendukung Persib) setiap bermain di kandang ayo kita tertib dan ketika bermain tandang juga sama," ujar Umuh kepada kumparan (kumparan.com) melalui sambungan telepon, Kamis (22/6/2017).

"Tapi ya mau bagaimana lagi, ini sudah kejadian dan hukumannya sudah dijatuhkan. Saya minta kepada Bobotoh (sebutan pendukung Persib) agar saling menjaga, saling mengingatkan jangan sampai kedepan ada sanksi lagi. Karena kalau sampai ada sanksi lagi, atau mengulangi perbuatan yang sama, bisa saja nanti malah dapat hukuman dan dihukum tanpa penonton," sambungnya.

Suporter Persib Bandung (Ilustrasi) (Foto: ANTARA/Risky Andrianto)

Sebelumnya, Persib juga mendapat sanksi dengan nominal uang yang sama ketika perilaku segelintir suporter yang merangsek masuk ke dalam lapangan saat pertandingan Persib melawan Bhayangkara FC di Stadion Patriot. Tak hanya berupa denda, Komdis PSSI juga menghukum larangan penggunaan atribut kepada suporter Persib selama tiga pertandingan.

Umuh menyatakan bahwa hukuman tanpa mengenakan atribut tersebut dirasa merugikan bagi Persib sendiri. Sebab, lanjutnya, bisa saja bukan Bobotoh yang berulah tetapi sanksi tetap saja dijatukan kepada Bobotoh dan Persib.

"Hukuman kemarin, tiga pertandingan Bobotoh nggak boleh pake atribut, bisa saja nanti yang lempar-lempar, yang ribut-ribut itu bukan Bobotoh tapi yang kena Bobotoh juga. Tujuan pakai atributkan itu juga ada baiknya, biar jelas, mana yang Bobotoh mana yang bukan," katanya.

"Takutnya nanti memang bukan Bobotoh yang berulah tapi suporter yang lain, tapi yang kena Persib juga, kan kami makin rugi," pungkasnya.