Pemain Minta Naik Gaji 5 Kali Lipat, PSIS Lempar Handuk Putih

11 Desember 2017 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain PSIS berselebrasi. (Foto: PT LIB)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain PSIS berselebrasi. (Foto: PT LIB)
ADVERTISEMENT
Keberhasilan PSIS Semarang mengandaskan Martapura FC saat perebutan tiket Liga 1 menjadi akhir dari perjalanan indah “Laskar Mahesa Jenar’ musim lalu. Hal itu lantas disambut dengan suka cita oleh masyarakat Jawa Tengah. Wajar saja, sejak 2014, Jawa Tengah tidak memiliki wakil di kompetisi teratas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk menatap Liga 1, manajemen harus segera menyudahi euforia keberhasilan PSIS. Sebab, ada tiga hal besar yang mesti disiapkan manajemen sebelum memulai Liga 1. Itu berkaitan dengan pembentukan tim, verifikasi dan lisensi Liga 1, dan tentunya memilih stadion untuk dijadikan kandang selama satu musim.
Di saat tengah mempersiapkan diri, PSIS harus menerima kenyataan pahit jika kedua pemain muda berbakatnya, Ahmad Agung Setiabudi dan Taufik Hidayat, meminta kenaikan gaji yang tinggi.
Sebagai respon dari permintaan itu, pada Minggu (10/12), melalui akun resmi PSIS, manajer Yoyok Sukawi meyatakan bahwa kenaikan gaji tiga sampai lima kali lipat terlalu tinggi untuk PSIS.
"Beberapa tidak memberi PSIS kesempatan untuk negosiasi dan langsung pamit pergi ke tim yang lebih besar, namun kami menyadari pemain kami kemarin sangat bersinar maka tim besar berlomba-lomba memburu dengan harga fantastis, tentu saja diluar kemampuan PSIS,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara, saat dimintai konfirmasi, General Manager PSIS, Wahyu Winarto membenarkan bahwa Ahmad Agung Setiabudi dan Taufik Hidayat meminta kenaikan gaji yang tinggi, dan manajemen tidak mampu memenuhinya. Untuk itu, lanjut Wahyu, manajemen PSIS melepas kedua pemain tersebut.
Pemain PSIS Semarang merayakan kemanangan (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSIS Semarang merayakan kemanangan (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
“Kami sampaikan bahwa ini kan profesional, kalau memang kami enggak bisa gaji, ya kami nyatakan enggak bisa dengan permintaan yang besar. Karena kan selama ini enggak pernah nunggak gaji. Kami memang realistis saja,” ujar Wahyu kepada kumparan (kumparan.com), Senin (11/12).
“Kami malah bicara apa adanya dengan pemain. Dan itu malah membuat teman-teman (pemain) nyaman, apa adanya kami sampaikan,” lanjutnya.
Wahyu menambahkan, sebelum pergi ke Bali United, Ahmad Agung telah pamit secara baik-baik ke manajemen. Sehingga, Wahyu tidak mempermasalahkan kepindahan Agung ke ‘Serdadu Tridatu’.
ADVERTISEMENT
“Karena mereka memang produk PSIS, dari nol, dari pemain magang,” tandasnya.