Persib Habiskan Rp 150 Juta Hanya untuk Bayar Denda

22 Juni 2017 12:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persib pada laga versus Bhayangkara FC. (Foto: Risky Andrianto/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Persib pada laga versus Bhayangkara FC. (Foto: Risky Andrianto/Reuters)
ADVERTISEMENT
Bagaikan sayur tanpa garam. Begitu kira-kira sebuah pertandingan sepak bola tanpa kehadiran suporter. Tak ada nyanyian, tak terdengar pula tabuhan drum. Deretan tribun pun tampak sepi dan senyap.
ADVERTISEMENT
Namun, suporter juga bak dua sisi mata uang. Kehadiran mereka tak jarang menyulut kericuhan. Ujung-ujungnya, yang dirugikan klub juga. Mereka harus menanggung akibat dari ulah para pendukungnya yang tak bertanggungjawab.
Kondisi serupa kini tengah dialami Persib Bandung dalam mengarungi Gojek Traveloka Liga 1. Ulah suporter membuat mereka menjadi langganan terkena hukuman dari Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dari delapan sidang Komdis PSSI yang telah digelar, Persib harus menerima hukuman sebanyak lima kali. Penyebabnya, beberapa kali suporter mereka dianggap melanggar kode disiplin. Dari mulai menyalakan flare, melakukan pelamparan botol dan bom asap, hingga merangsek masuk ke dalam lapangan pertandingan.
Setiap hukuman pun dilengkapi dengan denda berupa uang. Jika ditotal dari lima hukuman yang diberikan, “Maung Bandung” telah menghabiskan dana hingga Rp 150 juta hanya untuk membayar denda kepada Komdis PSSI.
ADVERTISEMENT
Jumlah itu --tentu saja-- menjadi denda terbesar dari yang pernah diterima klub Liga 1 sejauh musim ini berjalan. Padahal, kompetisi baru memasuki pekan ke-11.
Viking Persib begitu ramai. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Viking Persib begitu ramai. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Palu Komdis PSSI jatuh kepada Persib pertama kali dalam sidang perdana yang berlangsung pada 28 April 2017. Ketika itu, Panitia Pelaksana (Panpel) Persib dikenai denda sebesar Rp 20 juta karena suporter mereka terbukti menyalakan flare serta pelemparan botol dan bom asap.
Kubu “Pangeran Biru” bahkan mencetak "hat-trick" ketika menerima hukuman dalam dua sidang Komdis PSSI berikutnya.
Di sidang kedua (4/5), Panpel Persib dihukum Rp 10 juta karena penonton menyalakan flare. Sementara dalam sidang ketiga (10/5), jumlah denda meningkat tajam hingga Rp 30 juta setelah suporter Persib menyalakan flare, petasan, dan melakukan pelemparan botol.
ADVERTISEMENT
Tiga sanksi secara beruntun itu tampaknya cukup membuat Bobotoh --sebutan suporter Persib-- lumayan jera. Terbukti, dalam tiga sidang yang digelar setelah itu, Persib tak mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI.
Suporter Persib masuk ke dalam lapangan. (Foto: ANTARA/Risky Andrianto)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Persib masuk ke dalam lapangan. (Foto: ANTARA/Risky Andrianto)
Namun, penyakit kambuh lagi setelah itu. Pada sidang ketujuh (13/6), Panpel Persib mencetak rekor manakala dijatuhi sanksi sebesar Rp 45 juta. Itu menyusul perilaku segelintir suporter yang merangsek masuk ke dalam lapangan saat pertandingan Persib melawan Bhayangkara FC di Stadion Patriot. Tak hanya denda, Komdis PSSI juga menghukum larangan penggunaan atribut kepada suporter Persib selama tiga pertandingan.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, bukan Tunjangan Hari Raya (THR) yang didapat, justru lagi-lagi denda yang harus dibayar.
Dalam sidang kedelapan, Rabu (21/6), Komdis PSSI seakan sudah geram dengan perilaku suporter Persib yang terus berulang. Mereka akhirnya menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp 45 juta --denda terbesar untuk mereka sejauh ini-- menyusul adanya pelemparan botol air mineral ke arah pemain di lapangan pada pertandingan Persib melawan Persiba Balikpapan.
ADVERTISEMENT
Kalau sudah begini, kapok, tidak?