news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Proteksi Mental, Timnas U-16 Kini Didampingi Psikolog

23 Februari 2018 11:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U-16 (Foto: Dok. PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-16 (Foto: Dok. PSSI)
ADVERTISEMENT
Ada yang berbeda dari pemusatan latihan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 pada kali ini. Itu lantaran hadirnya seorang psikolog untuk mendampingi para pemain selama melakoni latihan di Stadion Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Kehadiran psikolog itu melengkapi jajaran ofisial tim yang terdiri atas dokter dan fisioterapis. Timnas U-16 dalam waktu dekat akan tampil pada turnamen Jenesys di Jepang pada 6-15 Maret.
Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini, mengatakan timnya memerlukan peran psikolog agar mental bertanding mereka bisa tetap terjaga sepanjang pertandingan dan bahkan sepanjang turnamen.
"Sebagai pelatih mungkin saya bisa memotivasi pemain. Akan tetapi, untuk membangun dan menjaga mental mereka, saya butuh bantuan dari psikolog," kata Fakhri dalam keterangan resmi pada Jumat (23/2/2018).
Pada pelatnas Timnas U-16 yang dimulai awal pekan ini, psikolog tim, Laksmiari Saraswati, memberi materi mental Resilien yakni daya lenting mental seseorang dalam menghadapi tekanan, kemampuan seseorang bangkit dari keterpurukan, untuk menjadi lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Resiliensi merupakan proses dan transformasi yang hanya bisa terbukti setelah seseorang mengalami kegagalan, dan merupakan skill yang dapat dilatih sejak dini.
ADVERTISEMENT
Menurut Asti--sapaan akrab Laksmiari--kemampuan ini terdiri dari tujuh aspek yaitu kemampuan mengontrol dorongan/impuls, pengaturan emosi, optimisme, kemampuan menganalisis sebab akibat dari suatu masalah, empati, keyakinan diri seseorang bahwa dia mampu, dan kemampuan seseorang untuk memiliki mimpi/target yang lebih tinggi lagi.
Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini. (Foto: Dok. PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini. (Foto: Dok. PSSI)
"Resiliensi itu sendiri hanya terjadi bila ada dua faktor. Faktor pertama adalah faktor risiko yaitu adanya tantangan kehidupan, beban hidup, kegagalan, keterpurukan, tekanan, termasuk kekalahan dalam pertandingan, dan sebagainya."
"Faktor kedua adalah faktor proteksi, yang merupakan hal-hal yang memperkuat seseorang dalam hidupnya seperti keyakinan diri, harapan, cita-cita, kasih sayang, persahabatan tulus, termasuk tim U-16 ini yang secara keseluruhan sudah menjadi keluarga besar yang saling menghargai dan mendukung."
Asti memaparkan bahwa apa yang dia berikan kepada tim diadaptasi mengikuti dari nilai-nilai periodisasi serta target yang sudah disusun oleh tim pelatih.
ADVERTISEMENT
“Hal pertama yang saya lakukan adalah memfasilitasi tim agar dapat mengenali diri dan memahami diri sendiri. Dengan mengenali dan memahami diri, maka mereka bisa memahami dan mengenali orang lain, dimana hal ini secara tidak langsung menjadi sumber kekuatan diri kita sendiri. Ibaratnya, kita tahu persis amunisi yang kita miliki.”
Perayaan gol Timnas U-16 (ilustrasi) (Foto: Dok. PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Timnas U-16 (ilustrasi) (Foto: Dok. PSSI)
“Di tim ini, jajaran pelatih dan ofisial memiliki peran signifikan dalam perkembangan para atlet remaja. Fakhri pelatih sekaligus berperan sebagai bapak yang selalu membimbing, mendidik dan melindungi pemain. Manajer, staf pelatih dan ofisial tim sebagai paman atau kakak yang berperan menjadi sahabat sekaligus pendamping. Sementara saya yang bisa berperan sebagai ibu bagi para pemain,” pungkasnya.
Selain turnamen invitasi dari Jepang, Timnas U-16 juga akan menjalani beberapa turnamen penting seperti piala AFF U-15 2018 pada 30 Juli – 11 Agustus mendatang dengan Indonesia sebagai tuan rumah dan Piala Asia U-16 2018 di Malaysia pada 20 – 30 September 2018.
ADVERTISEMENT