Talent Scouting Eropa Kepincut Penggawa Timnas U-19

5 Juni 2017 12:08 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Timnas U-19 di Turnamen Toulon 2017. (Foto: Istimewa)
Pupus sudah harapan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 untuk bisa melangkah lebih jauh di Turnamen Toulon, Prancis. Dua kekalahan dari dua laga memastikan skuat "Garuda Muda" harus tersingkir lebih awal.
ADVERTISEMENT
Timnas U-19 menelan kekalahan 0-1 dari Brasil U-20 di partai awal sebelum kembali ditaklukkan Rep. Ceska U-20 dengan skor 0-2 pada laga kedua di akhir pekan lalu. Alhasil, mereka terjerembab di dasar klasemen Grup C tanpa nilai. Selanjutnya, Timnas U-19 bakal berhadapan dengan Skotlandia U-20 di partai pamungkas pada Selasa (5/6/2017) malam.
Ya, dua kekalahan beruntun harus diterima. Akan tetapi, tunggu dulu. Coba tengok lawan-lawannya. Brasil dan Rep. Ceska jelas punya kualitas--serta usia--satu level di atas para penggawa Timnas U-19. Di luar itu, Brasil juga tertempa dengan sebagian besar pemainnya berlaga di kompetisi tim cadangan dan U-20 lokal.
Banyak pihak kemudian mengapresiasi permainan Timnas U-19 dalam dua laga awal. Menghadapi Brasil, mereka mengejutkan seluruh mata yang menyaksikan bagaimana tak mudahnya Brasil mengalahkan Indonesia --tim yang seniornya berperingkat ratusan.
ADVERTISEMENT
Pose para penggawa Timnas U-19. (Foto: Indra Sjafri)
Permainan bola-bola pendek dari kaki ke kaki dengan membangun serangan dari bawah menjadi roh dari Timnas U-19. Kelebihan lainnya adalah keberanian para pemain untuk melakukan penetrasi melalui kecepatan yang dimiliki.
Kondisi serupa terulang saat menghadapi Rep. Ceska. Berhadapan dengan pemain lawan dengan postur lebih tinggi dan besar, tak ada rasa gentar dari para pemain Timnas U-19.
Mereka berani berduel dan bahkan memiliki lebih banyak peluang untuk menciptakan gol ketimbang saat menghadapi Brasil. Sayang, penyelesaian akhir masih menjadi kendala terbesar.
Tak heran, dengan dua penampilan memikat itu, para pemandu bakat lantas kepincut dengan beberapa nama di Timnas U-19. Hal itu diakui langsung oleh pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri.
ADVERTISEMENT
"Kemarin (setelah pertandingan melawan Rep. Ceska), sempat ada talent scouting dari Inter Milan yang bertanya-tanya ke saya. Beberapa dari pihak lain juga ada. Kami berbincang seputar tim dan mereka tanya-tanya soal profil pemain," ujar Indra kepada kumparan (kumparan.com) pada Senin (5/6).
Ketika disinggung mengenai siapa yang paling banyak menarik banyak minat pemandu bakat, Indra enggan menyebutkan nama anak asuhnya.
"Saya pikir tidak perlu disebarluaskan. Soalnya, orang kita suka menyikapinya dengan berlebihan. Cukup saya dan tim saja yang tahu," tegasnya.
Indra Sjafri dan traktor hijaunya. (Foto: Indra Sjafri)
Menonjol
Jika mencermati dari dua partai melawan Brasil dan Rep. Ceska, kumparan menilai beberapa nama pantas dikedepankan. Mereka adalah kiper M. Riyandi, bek Rachmat Irianto, dan winger Egy Maulana Vikri. Ketiganya menjadi pemain yang cukup menonjol dalam turnamen yang digelar sejak 1972 ini.
ADVERTISEMENT
Keberadaan M. Riyandi di bawah mistar gawang Timnas U-19 terbukti mampu memberikan rasa aman bagi lini pertahanan. Penjaga gawang Barito Putera ini bahkan mampu menyelamatkan satu tendangan penalti Rep. Ceska. Sayang, dua gol bersarang ke gawangnya yang berawal dari kesalahan rekan-rekannya.
Ketangguhan M. Riyandi dilengkapi dengan penampilan taktis Rachmat yang menjadi komando di lini belakang. Ketenangannya patut diacungi jempol. Ditunjang postur ideal, penggawa Persebaya Surabaya ini juga memiliki intersep dan penempatan posisi yang cukup baik.
Bek Timnas U-19 Rachmat Irianto. (Foto: Istimewa)
Nama terakhir adalah pemain yang kerap merepotkan lini pertahanan lawan dengan kemampuan penetrasinya. Penampilan bagus Egy sejatinya tak begitu mengejutkan. Datang sebagai topskorer Gothia Cup 2016, Egy tanpa rasa canggung menunjukkan skill olah bolanya.
ADVERTISEMENT
Kecepatan dalam menggiring bola menjadi senjata andalannya. Tak hanya itu, pemain 16 tahun ini juga memiliki umpan akurat. Satu umpannya bahkan nyaris menjadi gol jika saja Haris Sagara Putra lebih tajam mengeksekusinya ke gawang Rep. Ceska.
Meski pada akhirnya tak ada talent scouting yang benar-benar menggaet penggawa Timnas U-19, toh menunjukkan sinyal ketertarikan saja kepada pemain Indonesia--di antara negara-negara dengan tradisi juara lainnya--sudah lumayan bagus. Perjalanan M. Riyandi, Rachmat Irianto, Egy Maulana Vikri dan rekan-rekannya juga masih teramat panjang.
Begitu juga dengan persiapan Timnas U-19 yang menargetkan bisa berada dalam puncak penampilannya saat pageralan Piala AFF U-18 pada September mendatang.