Proyek Seni Inklusi

Heri Abi Burachman Hakim
Heri Abi Burachman Hakim, saat ini bekerja di ISI Yogyakarta sebagai Pranata Humas Ahli Muda. Pendidikan terakhir adalah S2 Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga
Konten dari Pengguna
21 Juli 2021 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heri Abi Burachman Hakim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Netas – Incubate adalah judul proyek kolaborasi mural yang melibatkan tiga institusi yaitu Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta (https://galerirjkatamsi.isi.ac.id/), Jogja Disability Art dan Disability Murals Dardiff dari Wales. Proyek kolaborasi mural yang melibatkan seniman dari dua negara ini dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2021. Hasil kolaborasi seni mural tersebut dapat disaksikan di jalan Pelemsewu, Bangunharjo, Sewon, Bantul atau tepatnya ke arah barat dari Kantor Pembantu Samsat Sewon. Karya seni mural tersebut terpampang sepanjang dinding yang ada di jalan pelemsewu, desa Bangunharjo.
Karya mural hasil kolaborasi (dokumenasi pribadi)
Proyek kolaborasi mural ini merupakan proyek seni inkluasi yang memberikan kesempatan seniman dengan latar belakang berbeda terlibat dalam kolaborasi. Perbedaaan tersebut meliputi asal nagara, agama, latar belakang pendidikan dan proyek ini melibatkan kaum difabel atau penyandang disabilitas. Proyek kolaborasi mural seniman lintas negara ini mencoba memberdayakan eksistensi kaum difabel.
ADVERTISEMENT
Pemberdayaan Difabel
Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang “Penyandang Disabilitas” disebutkah salah satu hak kaum difabel adalah kesamaan kesempatan. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa kesamaan Kesempatan adalah kondisi yang memberikan peluang atau menyediakan akses kepada kaum difabel untuk menyalurkan potensi dalam segala aspek penyelenggaraan negara dan masyarakat. Masyarakat dan pemerintah sebagai penyelenggara Negara memberikan kesempatan kepada kaum difabel untuk menyalurkan potensi diri yang dimiliki. Pemberian kesamaan kesempatan ini penting untuk membangun rasa percaya diri dan kemandirian kaum difabel.
Kolaborasi dalam seni mural ini merupakan usaha untuk pemberdayaan kaum difabel melalui seni mural. Pemberdayaan adalah usaha dalam rangka menguatkan eksistensi kaum difabel dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan potensi sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi individu yang tangguh dan mandiri. Seniman berusaha memberdayakan kaum difabel dengan kaloborasi dalam menciptakan karya seni mural. Masyarakat umum dan pemerintah perlu memikirkan untuk semakin memberikan kesempatan yang sama kepada kaum difable sehingga mereka semakin percaya diri untuk mandiri. Pemberdayaan melalui proyek mural bersama merupakan usaha pemenuhan hak di bidang seni dan budaya bagi kaum difabel.
Instalasi Proyek Mular (Dokumentasi Warsono, S.Sn., MA. )
Proyek kolaborasi mural ini melibatkan seniman penyandang disabilitas dari berbagai daerah seperti Lala dari Bandung, Winda K dari Bali, Yuni dari Bengkulu, Kusdono Rastika dari Cirebon, Nunggal M. dari Yogyakarta, Agus Y. dari Madiun, Anfield dari Jakarta dan Anugrah dari Yogyakarta. Proyek seni mural ini juga didukung oleh seniman mural asal Wales, Lisa Tann dan Andrew Bolton. Para seniman mural tersebut di koordinir oleh manajer proyek seni Warsono, S.Sn., MA. ( Ketua Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta) dan Butong Idar (Jogja Disability Arts) untuk mewujudkan proyek kolaborasi mural berjudul Netas – Incubate. Para seniman yang terlibat projek ini berdiskusi tentang tema dan teknis pelaksanaan mural dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Setelah menentukan tema, material untuk melukis mural dikirim oleh manajer proyek ke berbagai daerah untuk dilukis para seniman. Para seniman selanjutnya mengirim ulang material yang telah dilukis ke manajer proyek untuk disusun di dinding objek mural. Dari rangkaian kegiatan tersebut selanjutanya masyarakat dapat menikmati mural karya seniman penyandang disabilitas yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan Wales.
ADVERTISEMENT
Prestasi Internasional
Proyek kolaborasi seni mural ini didanai oleh British Council. Proyek mural ini merupakan salah satu proposal dari 13 proposal yang berhasil memperoleh Connections Through Culture Grant 2020/2021 yang diselenggarana oleh British Council. Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta dan Jogja Disability Arts bekerjasama untuk mengajukan proposal hibah untuk mendanai proyek kolaborasni seni secara online ini pada bulan Oktober tahun 2020 dan direalisasikan pada Januari sampai dengan Juni 2021. Dengan demikian Kolaborasi ini menjadi salah satu prestasi internasional yang diperoleh seniman mural di tanar air.
Instalasi mural (Dokumentasi: Warsono, S.Sn., MA. )
Kaum difabel yang memiliki kompetensi seni atau seniman penyandang disabilitas perlu diberikan kesamaan kesempatan. Dengan pemberian kesempatan yang sama mereka memiliki peluang sejajar dengan seniman lainya untuk berkarya dan berkreatifitas. Dengan upaya ini semoga semakin meningkatkan kemandirian mereka.
ADVERTISEMENT
ISI Yogyakarta (https://isi.ac.id/), Galari RJ Katamsi dan Jogja Disability Arts telah menandatangani kesepakat bersama dan perjanjian kerjasama. Dengan penandatanganan dokumen kerjasama tersebut diharapkan mampu mendukung berbagai program yang semakin memperdayakan kaum difabel sehingga mendukung kemandirian mereka.