Bobotoh- Persib Bandung

Berangkat dengan Suka Cita, Pulang Tak Kehilangan Nyawa

Ilhamzada
Kolumnis. Penulis buku Pesta, Bola, dan Cerveja (2021) dan Romantika Sepakbola (2022).
23 Juni 2022 12:41 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apakah keinginan untuk bisa menonton sepak bola dengan nyaman di stadion-stadion Indonesia itu berlebihan? Yang kami inginkan sederhana sekali: kami bisa berangkat ke stadion dengan suka cita; bisa menikmati pertandingan dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada tim kesayangan; lalu pulang tanpa menyisakan duka.
Tentu saja terkadang kita pulang dengan kekecewaan dan tanpa gairah lantaran tim kesayangan kalah. Itu wajar. Masalahnya, di Indonesia, berulangkali terjadi, pulang ke rumah sudah tinggal nama. Berdasarkan catatan SOS (Save Our Soccer), sudah 78 nyawa melayang sejak Liga Indonesia digelar pada 1994.
Piala Presiden 2022 yang sekadar pramusim menelan dua nyawa suporter. Bukti begitu banyak pekerjaan rumah dalam sepak bola Indonesia. Belum lagi bicara soal sepak bola menjadi tontonan untuk semua, yang nyaman buat perempuan, anak-anak, hingga penyandang disabilitas.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten