“Wartawan dari (negara) mana?” Pertanyaan yang sederhana dan cenderung basa-basi. Nyaris selalu jadi obrolan pembuka saat bertemu sesama jurnalis yang meliput Piala Eropa atau Piala Dunia. Apesnya, sulit sekali untuk memberikan jawaban sederhana. Selalu rumit dan mendetail.
Alhasil, saya yang bertujuan meliput malah jadi bahan liputan. Pernah dimuat di salah satu koran Polandia ketika meliput Euro 2012. Juga, pernah jadi bahan tulisan sebuah media online di Brasil pada Piala Dunia 2014. Itulah risiko jurnalis dari negara miskin tradisi dan prestasi di sepak bola.
Itu juga yang jadi alasan saya begitu bahagia saat Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Saya tidak sabar merasakan atmosfernya di negara sendiri, sekaligus agak khawatir dengan performa timnas U-20 Indonesia nantinya. Kini, ada hal lain yang menambah kekhawatiran: Israel lolos ke Piala Dunia U-20 2023.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814