news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kaitan Antara Asupan Energi dengan Kasus Stunting pada Balita

Hananda Aisya Maharani
Mahasiswi FST Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
11 Juni 2022 18:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hananda Aisya Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi balita sedang makan (sumber: https://pixabay.com/id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita sedang makan (sumber: https://pixabay.com/id)
ADVERTISEMENT
Penyakit stunting merupakan penyakit yang tanpa kita sadari telah berkeliaran di dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan data statistika tahun 2011, prevalensi stunting di Asia Tenggara tergolong naik. Kenaikan yang signifikan terjadi di Singapura yaitu 4% menjadi 48%. Asian Development Bank atau Bank Pembangunan Asia melaporkan prevalensi balita penderita stunting di Indonesia rupanya tertinggi kedua di Asia Tenggara. Pada tahun 2020 sendiri prevalensinya mencapai 31,8%.
ADVERTISEMENT
Masyarakat awam seringkali masih menganggap remeh penyakit stunting pada balita. Padahal, pada masa ini terjadi peningkatan pesat dari segi perkembangan dan pertumbuhan atau biasanya disebut dengan istilah golden age. Sangat penting untuk dilakukan pemantauan tumbuh kembang anak pada masa ini agar apabila gangguan pertumbuhan timbul dapat terdeteksi sedini mungkin.
Faktor dasar penyebab stunting pada balita :
1. Akses ke makanan yang tidak memadai.
2. Layanan kesehatan yang tidak mencukupi.
3. Kebersihan lingkungan (air dan sanitasi).
4. Minimnya pendidikan dan pengetahuan.
Dimana semuanya berkaitan dengan penyebab dasar ranah individu dan rumah tangga, seperti pendidikan dan pendapatan, serta faktor sosial, termasuk situasi ekonomi, peran gender, pemerintahan, dan lain-lain.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pola makan dan kaitannya dengan stunting :
ADVERTISEMENT
Keragaman Makanan Meningkat Seiring dengan Meningkatnya Daya Beli
Saat kemampuan seseorang dalam membeli makanan meningkat, tentunya makanan yang tersedia lebih bervariasi. Khususnya makanan yang bukan berasal dari biji-bijian dan sumber hewani. Itu mengapa asupan nutrisi merupakan kunci dari hubungan antara pendapatan yang lebih tinggi dan kasus penyebaran stunting yang lebih rendah.
Urbanisasi
Kasus stunting di perkotaan lebih rendah apabila dibandingkan di pedesaan. Beberapa penyebab umum perbedaan perkotaan apabila dibandingkan dengan pedesaan, antara lain peluang kerja dan pendapatan yang lebih baik, akses untuk mendapatkan makanan olahan dan makanan sumber hewani lebih mudah, fasilitas layanan kesehatan yang lebih lengkap dan memadai, dan potensi untuk mendapatkan pendidikan tinggi jauh lebih besar.
Pendidikan Orang Tua
ADVERTISEMENT
Pendidikan orang tua terutama ibu sangatlah mempengaruhi gizi anak, hal ini dikarenakan orang tua adalah penentu sumber makanan seorang anak. Apabila orang tua memahami nutrisi apa saja yang harus dipenuhi, kemungkinan terjadinya stunting akan lebih kecil. Orang tua dengan pendidikan yang lebih tinggi condong memperhatikan serta memilih bahan makanan untuk anaknya yang lebih baik dari segi nutrisi, kualitas, maupun kuantitas apabila dibandingkan dengan orang tua dengan tingkat pendidikan sedang atau rendah. Ibu yang memiliki tingkat pendidikan lebih mudah menyerap pengetahuan gizi yang sudah diperoleh serta lebih tanggap saat anaknya memiliki masalah gizi.
Pencegahan stunting mulanya dapat dilakukan dengan memenuhi gizi ibu hamil. Ibu yang sedang mengandung harus mendapatkan nutrisi makanan dengan jumlah gizi yang cukup, pemberian suplemen, dan kesehatannya harus selalu dipantau.
ADVERTISEMENT
Stunting adalah penyakit yang timbul dalam rentang waktu yang lambat. Ketidakseimbangan energi yang berkelanjutan menimbulkan masalah gizi. Protein, karbohidrat, dan lemak merupakan contoh dari zat gizi yang mengandung energi. Fungsi dari energi sendiri yaitu menunjang proses pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Dengan demikian, energi yang berasal dari makanan pokok sehari-hari telah terbukti sangat berkaitan dengan kasus terjadinya stunting.