news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bahasa Persatuan dalam Sumpah Pemuda

Hana Ratri Nurjanah (B0120028)
mahasiswa baru program studi sastra daerah UNS 2020
Konten dari Pengguna
4 November 2020 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hana Ratri Nurjanah (B0120028) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumpah pemuda adalah keputusan kongres pemuda kedua yang diselenggarakan dua hari 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita aka nada tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia. Latar belakang munculnya sumpah pemuda sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
a. Pelaksanaan politik etis di Indonesia
Pelaksanaan politik etis di Indonesia menyebabkan para pemuda Indonesia yang mempunyai kesempatan belajar menjadi terbuka wawasannya tentang semangat kebangsaan dan hal lainnya.
b. Pers yang membawa kemajuan
Pers menjadi sarana berpartisipasi dalam gerakan emansipasi,kemajuan,dan pergerakan nasional. Akan tetapi, pers mendapatkan sensor ketat dari pemerintah kolonial Belanda. Media masa berperan penting bagi penyebaran gagasan dan asas perjuangan organisasi kepada masyarakat, media masa pun sering dijadikan alat mengkritik berbagai pemerintah Hindia Belanda.
c. Bangkitnya Nasionalisme
Pada awal abad ke-20,paham nasionalisme memasuki wilayah Indonesia. Paham tersebut telah mendorong lahirnya kesadaran nasional,kesadaran hidup dalam dalam suatu bangsa,yaitu bangsa Indonesia. Kesadaran ini mendorong untuk mengubah dan menyempurnakan strategi perjuangan bangsa yang selama ini telah dilakukan. Munculnya kesadaran ini juga dipicu oleh beberapa peristiwa dunia . misalnya Gerakan Turki Muda, Revolusi Tiongkok, serta Gerakan Nasional di India dan Filipina.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga telah menyadarkan bangsa Indonesia bahwa persatuan serta kesatuan itu perlu untuk mendapatkan kemerdekaan, dengan artian harus mulai menghentikan gerakan kedaerahan dan mulai gerakan yang dilakukan secara nasional atau menyeluruh. Termasuk dalam menggunakan bahasa nasional atau persatuan,yaitu bahasa Indonesia. Kongres Pemuda 1 telah memunculkan kesadaran dan kesepahaman tentang perlunya bahasa persatuan. Saat itu diusulkan untuk memakai bahasa Melayu (usulan lain adalah bahasa Jawa) yang kemudian disebut bahasa Indonesia sebagai bahasa Indonesia.
Namun, pada saat ini bahasa Indonesia mengalami banyak sekali perubahan atau lebih tepatnya mendapat banyak sekali suku kata baru dari bahsa asing. Hal tersebut dikarenakan adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia seiring berjalannya waktu. Masuknya budaya asing ini berdampak pada unsur kebahasaan bangsa Indonesia yang sudah lama ada dan berkembang, bahkan bisa saja bahasa Indonesia mrni bisa punah karena tergantikan oleh bahasa campuran antara bahasa asing dan bahasa Indonesia itu sendiri. Namun bukan berarti juga bahwa bahasa asing itu buruk, untuk beberapa hal bahasa asing itu bagus. Salah satu contohnya yaitu untuk proses pembelajaran dan penelitian.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa melestarikan bahasa persatuan dan kesatuan bahasa Indonesia. Selain itu kita juga bisa menumbuhkan rasa nasionalisme ,demokrasi,cinta tanah air, dan kemandirian (jati diri/kedaulatan nasionalisme).