image.png

Djarum Beasiswa Plus : Pahitnya Kegagalan, Manisnya Keberhasilan

Hanny Rafiqoh
IG : honeyrafiqoh
28 November 2019 19:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Judul diatas terdengar seperti kisah yang sedih di awal dan bahagia di akhir bukan ? Yap! Itu kalimat yang tepat buat menggambarkan pengalaman saya ikut berbagai seleksi beasiswa dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Kalau diingat-ingat kok saya bisa ya tahan banting gagal berkali-kali tapi terus ikut setiap kali ada beasiswa yang buka pendaftaran ? Sampai akhirnya kegagalan demi kegagalan itu Tuhan ganti dengan yang lebih baik dan lebih dari yang saya ekspektasikan. Saya mendapat beasiswa yang bahkan terkenal lebih susah, lebih ketat dan dari segi nilainya lebih besar dari beasiswa sebelumnya yang menolak saya berkali-kali. Dan beasiswa yang sudah mengubah kehidupan saya adalah Djarum Beasiswa Plus. Ya! Djarum Beasiswa Plus tak hanya memberi bantuan dana pendidikan tapi juga mengubah hidup saya, mungkin lebih jelasnya saya akan bercerita secara singkat, padat dan jelas mengenai pengalaman selama menjadi penerima beasiswa dari Djarum Beasiswa Plus atau yang dikenal dengan nama Beswan Djarum.
ADVERTISEMENT
Sebelum lebih jauh kita kenalan dulu yuk, karena tak kenal maka tak sayang.
Nama saya Hanny Rafiqoh tapi lebih dikenal dengan panggilan Honey. Saya Beswan Djarum angkatan ke-34 (2018/2019) berasal dari Kabupaten Cianjur. Sekarang ini saya berstatus sebagai mahasiswi tingkat akhir program studi Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan Bandung. Setelah purna dari Beswan Djarum jujur sekarang ini mungkin kalau bahasa gaulnya saya merasa gabut karena program pelatihan dari Djarum Beasiswa Plus sudah selesai dan kegiatan sehari-hari saya hanya berkuliah dan menyiapkan tugas akhir (skripsi) sehingga saya mencari kesibukan lain dengan melakukan hobi dan mengikuti kegiatan volunteer.
Mengenakan kemeja official Beswan Djarum
Mungkin perkenalannya cukup ya, mari kita mulai bercerita. Sebenarnya pada saat saya masih duduk dibangku Sekolah Mengah Atas (SMA) saya sudah tahu mengenai Djarum Beasiswa Plus di televisi bahkan sampai hapal lagu yang ada pada iklan tersebut. Tapi tidak pernah saya bayangkan akan menjadi salah satu penerima Djarum Beasiswa Plus.
ADVERTISEMENT
Saat masih di semester pertama kuliah, saya memang sudah mencari berbagai informasi beasiswa baik bertanya kepada kakak tingkat di Himpunan atau mencari informasinya melalui mesin pencari Google. Motivasi saya mendapatkan beasiswa tentunya ingin membantu kedua orang tua meski mungkin biaya kuliah tidak sampai tercover, setidaknya untuk biaya hidup bulanan, biaya membeli buku atau perlengkapan lain yang dapat menunjang pendidikan tidak meminta kepada orang tua.
Namun sebelum menjadi Beswan Djarum saya sempat gagal mendapat beasiswa hingga 3 kali yaitu Beasiswa Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta), Beasiswa Pemprov Jawa Barat, dan Beasiswa Juara dari Kompas dan Avian Brands. Putus asa ? mungkin untuk sesaat iya, tapi karena saya adalah orang yang optimis, pantang menyerah dan tidak ingin ada penyesalan karena tidak pernah mencoba, akhirnya pada saat Djarum Beasiswa Plus membuka pendaftaran tentu kesempatan itu tidak saya lewatkan.
ADVERTISEMENT
Ternyata seleksinya lebih ketat, bahkan sampai ada 4 tahapan yaitu seleksi administrasi, seleksi tulis, Group Assignment Test (GAT) dan terakhir wawancara. Sedangkan beasiswa sebelumnya hanya seleksi transkip nilai, sertifikat prestasi dan kepanitiaan. “Kalau yang gampang aja kemarin gagal, gimana yang lebih susah?” sempat terlintas pikiran pesimis seperti itu, tapi kembali lagi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan tahu, dan saya yakin jika hal tersebut sudah ditakdirkan menjadi rezeki saya maka saya harus menjemput rezeki tersebut dengan perjuangan. Untuk lebih jelasnya saya akan membahas satu per satu tahapan seleksi Djarum Beasiswa Plus yang dilewati :
1. Seleksi Administrasi
Seleksi administrasi yaitu berupa seleksi persyaratan registrasi seperti formulir registrasi yang kita isi secara online pada web resmi www.djarumbeasiswaplus.org, surat keterangan aktif organisasi, surat keterangan tidak menerima beasiswa lain, surat rekomendasi dari kampus, validitas sertifikat prestasi dan kepanitiaan yang dilampirkan. Beruntunglah saya memiliki pengalaman menjadi juara 1 pidato pada saat Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan pengalaman menjadi anggota OSIS saat SMP, saat SMA saya juga terpilih menjadi salah satu anggota Satgas Anti Narkoba di lingkungan pelajar yang merupakan kerjasama antara sekolah saya dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cianjur. Sejak tahun pertama kuliah, saya juga menjadi anggota bidang akademik di Himpunan Mahasiswa Manajemen selama 2 periode dan mendapat pengalaman menjadi panitia dalam beberapa program kerja serta aktif di komunitas pelajar muslim diluar kampus.
ADVERTISEMENT
2. Seleksi Tulis
Saat itu saya tidak tahu apa yang harus saya persiapkan untuk seleksi tulis. Tapi berdasarkan pengalaman kakak tingkat yang pernah mengikuti seleksi beasiswa, dia mengatakan bahwa biasanya terdapat soal pengetahuan dasar dan psikotes. Oleh karena itu saya memanfaatkan buku kumpulan soal SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang sebelumnya saya gunakan untuk seleksi masuk PTN untuk mengerjakan soal-soal pengetahuan dasar. Untuk soal psikotes sendiri, saya hanya berlatih menggunakan soal psikotes yang ada di mesin pencari Google. Meski soal tersebut mungkin tidak akan muncul tapi setidaknya saya sudah berlatih mengisi soal dengan cepat.
Semua peserta seleksi tulis akan mendapat notebook dan pulpen dari Djarum Beasiswa Plus
3. Group Assignment Test (GAT)
ADVERTISEMENT
Seleksi paling seru menurut saya karena dibuat seperti permainan dalam kelompok. Karena ini permainan dalam kelompok jadi menurut saya kita harus bisa bekerja sama dengan baik antar anggota kelompok dan selalu terlibat aktif pada setiap permainan.
Foto bersama kelompok GAT
4. Wawancara
Here the final test ! Wawancaranya sendiri memang santai tapi saat menunggu giliran wawancara gugupnya itu minta ampun, mungkin karena itu pertama kalinya bagi saya. Menurut saya pertanyaan yang diajukan saat wawancara tidak sulit, hanya pertanyaan seputar kehidupan pribadi jadi saya jawab dengan tenang, jujur dan apa adanya.
12 September 2018 hari bersejarah untuk saya karena hari pengumuman siapa yang lolos menjadi Beswan Djarum 2018/2019. Waktu itu sore hari ba'da ashar, kakak tingkat di kampus yang juga Beswan Djarum angkatan ke-33 memberi selamat via chat media sosial atas bergabungnya saya ke dalam keluarga besar Djarum Beasiswa Plus, padahal saat itu saya masih belum melihat pengumumannya karena masalah jaringan. Dan ketika saya membaca sendiri pengumumannya saat itu saya langsung memeluk Mamah yang sedang ada di samping saya dan menangis bersama. Perjuangan itu tidak sia-sia, pepatah Arab yang mengatakan “Man Jadda Wajada” yang artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil itu benar adanya. Dan Tuhan menghentikan saya di percobaan yang ke-4.
Pengumuman Djarum Beasiswa Plus 2018/2019 secara online
Djarum Beasiswa Plus tidak hanya memberikan bantuan dana beasiswa senilai Rp. 750.000/bulan selama 1 tahun tapi juga memberikan hal yang sangat berguna bagi pengembangan individu melalui berbagai pelatihan soft skill yang tidak kita temui di yayasan beasiswa lainnya yaitu berupa pelatihan Character Building, Leadership Development dan Nation Building. Oleh karena itu kata “Plus” pada Djarum Beasiswa Plus ialah kesempatan mendapat pelatihan soft skill dan dapat mempraktikan soft skill tersebut melalui Competition Challenges seperti Writing Competition, Community Empowerment, dan International Exposure. Dan Alhamdulillah, saya berkesempatan menjadi Juara Writing Competition Regional Bandung Kategori Humaniora, Ilmu Sosial dan Budaya. Dan menjadi finalis nasional Writing Competition Kategori Non-Eksakta, meski saya tidak berhasil pulang membawa gelar juara di tingkat nasional saya sangat bersyukur karena mendapat ilmu dan pengalaman baru juga pertama kali mengikut writing competition dan bisa langsung ke tingkat nasional menjadi kebanggaan tersendiri.
Character Building Batch 3 di Cikole, Lembang
Leadership Development Batch 1 di Surabaya
Cultural Visit dalam Nation Building di Semarang
Writing Competition Regional Bandung di Hotel Amaroossa, Bandung
Foto Bersama Finalis Nasional Writing Competition Beswan Djarum 2018/2019beserta Dewan Juri Nasional
Tentu pelatihan soft skill ini dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri saya sehingga menjadi bekal yang berharga untuk meraih masa depan. Karena dewasa ini masalah di dunia pendidikan adalah banyaknya kaum terpelajar yang tidak mendapat pekerjaan, banyak dari para lulusan sarjana dirasa masih kurang kompeten untuk menghadapi dunia kerja itulah mengapa pelatihan soft skill sangat penting disamping menimba ilmu yang setinggi mungkin.
ADVERTISEMENT
Disamping pentingnya soft skill untuk pengembangan diri, soft skill yang kita miliki juga dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Karena saya tidak mendapat kesempatan mengikuti Community Empowerment yang mana merupakan wadah bagi Beswan Djarum untuk terjun langsung membantu masyarakat dengan soft skill yang dimilikinya, namun saya tetap dapat berbagi pengalaman kepada teman, saudara dan terutama adik-adik mahasiswa lainnya mengenai bagaimana cara mendapatkan beasiswa dan sharing pengalaman saya selama mengikuti pelatihan dari Djarum Beasiswa Plus sehingga dapat menjadi amal jariyah bagi saya karena telah berbagi ilmu yang bermanfaat.
Seperti yang saya sampaikan diawal bahwa Djarum Beasiswa Plus mengubah kehidupan saya. Setiap kali pelatihan soft skill berakhir, saya selalu terkejut dengan diri saya sendiri karena ternyata saya bisa melakukan hal yang sebelumnya saya pikir tidak akan pernah bisa saya lakukan. Dan pelatihan itu selalu diakhiri dengan kesan “Wow, i can do it!”. Hal tersebut tentu mengubah cara pandang saya terhadap segala aspek yang ada dalam kehidupan, termasuk ketika saya menghadapi suatu masalah atau kesulitan, saya tidak akan langsung menjudge diri sendiri “Saya gak bisa menghadapi ini.” sekarang, saya akan mencoba sebisa mungkin sampai berhasil. Dan dari pengalaman pelatihan soft skill ini saya juga dapat menyimpulkan bahwa setiap ketakutan yang kita alami berasal dari pikiran kita yang membuatnya menjadi sulit padahal kenyataannya tidak sesulit yang kita pikirkan. Perubahan lain yang saya rasakan adalah saya menjadi pribadi yang lebih berpikir kritis, ketika ada pemberitaan mengenai sesuatu hal di media online ataupun bahkan ucapan dari teman, saya akan memastikan hal tersebut dari sumber utamanya, dari dua sisi dan tidak cepat menyimpulkan kemudian menyebarkan berita yang belum valid kebenarannya.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang Djarum Beasiswa Plus, beberapa waktu yang lalu nama “Djarum” muncul dalam pemberitaan nasional. Kasusnya tak lain adalah tudingan pengeksploitasian anak dari KPAI (Komisi Perempuan dan Anak Indonesia) karena penggunaan brand “Djarum” pada event audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis dan logo Djarum Foundation di jersey para atlet ciliknya sehingga menurut KPAI nama “Djarum” identik dengan brand rokok. Menurut saya pribadi hal tersebut kita kembalikan pada orang yang bersangkutan yaitu orang tua dan anak, apakah mereka merasa dieksploitasi karena penggunaan nama “Djarum” pada setiap event Djarum Beasiswa Bulu Tangkis dan terdapat pada jersey mereka ? serta perlu dikaji ulang apakah memang terbukti adanya eksploitasi anak dan dampak negatif apa yang dirasakan oleh anak-anak tersebut selama ini?
ADVERTISEMENT
Yang saya takutkan adalah audisi beasiswa bulu tangkis tersebut dihentikan, mengingat pihak Djarum merasa lebih baik menghentikan audisi daripada memenuhi tuntutan KPAI. Sebagai seseorang yang paham betul mengapa perlu adanya yayasan beasiswa, maka jika sampai audisi bulu tangkis tersebut dihentikan, orang–orang seperti saya yang memiliki banyak mimpi namun tidak dapat mewujudkannya karena keterbatasan ekonomi harus menghentikan mimpi tersebut. Jadi saya sangat mengharapkan Djarum Beasiswa Bulu Tangkis tidak akan pernah dihentikan begitupun dengan Djarum Beasiswa Plus, karena perlu saya tekankan lagi bahwa yayasan beasiswa seperti Djarum Beasiswa Plus adalah harapan bagi orang-orang seperti saya, memiliki mimpi yang tinggi namun harus berhenti karena keterbatasan ekonomi. Beasiswa adalah “sayap” bagi saya untuk dapat terbang tinggi meraih mimpi.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu sebagai seseorang yang sudah merasakan pahit manisnya berburu beasiswa, saya mengharapkan teman-teman pelajar/mahasiswa tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengikuti seleksi Djarum Beasiswa Plus. Karena itu adalah hak kita yang harus diperjuangkan, Djarum Beasiswa Plus bersedia untuk membantu kita mewujudkan cita-cita maka berjuanglah untuk mendapatkannya. Kita tidak akan pernah tahu, bila tidak mencoba. Jikapun skenario terpahitnya adalah gagal setidaknya kita tidak ‘kalah sebelum berperang’. Tapi yakinlah tekad yang kuat, pantang menyerah, belajar dari kesalahan, berbaik sangka kepada Tuhan, dan meminta doa kepada orang tua akan mengantarkan kita pada keberhasilan. Saya sudah membuktikan “Man Jadda Wajada” (Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil) itu benar adanya dan sekarang giliran kalian membuktikan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika teman-teman memiliki pertanyaan seputar Djarum Beasiswa Plus dapat menghubungi saya melalui akun instagram @honeyrafiqoh dengan senang hati saya akan menjawab pertanyaan teman-teman. Semangat dan salam pemburu beasiswa!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten