Konten dari Pengguna

Kamu Kesusahan Dalam Mengatur Waktu? Ini Penjelasan Psikologis-nya!

Hanum Ayu Lestari
Seseorang perajut mimpi yang gemar menyurat.
29 November 2024 18:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hanum Ayu Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto dari Lukas Blazek di Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Foto dari Lukas Blazek di Unsplash
ADVERTISEMENT
Menurut kamu, waktu 24 jam itu masih kurang ngga, sih? Apakah kamu pernah berpikir demikian? Begitu banyaknya kegiatan dan hal yang harus dilakukan, tetapi waktu yang diberikan terasa terlalu singkat. Manusia pada zaman sekarang, pada dasarnya memiliki banyak sekali kesibukan. Salah banyaknya, mereka tak lepas dari kesulitan dalam mengatur kegiatan dalam kehidupan mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Waktu adalah hal yang krusial bagi manusia, mereka kerap menjadi budak atas waktu yang seakan mengejar-ngejar tanpa henti. Berbeda dengan uang, waktu bukanlah material yang kita dapatkan kembali ketika itu hilang. Waktu yang sudah berlalu tidak dapat kembali. Hal tersebut menjadi salah satu alasan yang menjadikan waktu adalah aspek fundamental dalam kehidupan. Untuk memastikan waktu yang kamu lalui tidak terbuang tanpa guna, kamu membutuhkan manajemen waktu yang baik dalam mengatur kegiatan kamu.
Menurut Agnes Cornelia J Abi, Kimiaus Saadah (2018), Time management adalah tentang perencanaan hari atau waktu agar bisa melakukan penggunaan paling baik atas waktu yang dimiliki. Konsep atau istilah mengenai time management berawal dari revolusi industri, yaitu ketika mulai ada perhatian tentang pengelolaan waktu secara efektif dan efisien untuk bisa mengontrol waktu yang dimiliki seseorang. Manajemen waktu yang buruknya juga merupakan salah satu dari ciri pengidap ADHD. Dalam psikologi, ini dikenal sebagai time blindness. Berikut penjelasannya dalam psikologis.
ADVERTISEMENT
Prokrastinasi
Menunda-nunda adalah salah satu alasan utama mengapa seseorang memiliki manajemen waktu yang tidak bagus. Menurut Ferrari (1995), hal ini muncul karena dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal ini meliputi adanya masalah dalam kondisi fisik dan psikologis dalam suatu individu, misalnya mereka merupakan seorang perfeksionisme yang membuat mereka enggan menyelesaikan tugas karena takut hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan standar keberhasilan mereka.
Sementara faktor eksternal mencakup imbalan atau feedback yang didapatkan, pola asuh orang tua dan lingkungan tempat tumbuh kembang. Salah satu contohnya, ketika suatu individu dijanjikan imbalan yang tidak setara dengan apa yang ia kerjakan, pada umumnya ia akan segan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kurangnya Kesadaran akan waktu
Orang-orang yang kurang memiliki kesadaran akan waktu, pada umumnya lalai dalam mengerjakan suatu tugas. Hal ini juga biasa disebut time blindless, dimana seseorang sering tidak menyadari akan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas.
Hal ini cenderung merupakan salah satu dari ciri seorang pengidap ADHD, dimana individu memiliki kesulitan dalam mengelola perhatian, sehingga mereka kurang peka akan kehadiran waktu yang terus-terusan berjalan di sekitar mereka.
Pengaruh stress dan kelelahan
Banyaknya tuntutan dan tekanan dalam pekerjaan, sangat berpengaruh dalam tingkat stress seorang individu. Akibatnya, seseorang mudah merasa lelah, dan menurunkan produktivitasnya dalam menyelasaikan suatu tugas (Rumiani, 2006). Banyaknya kegiatan juga berpengaruh dalam tingkat stress yang juga mengakibatkan seseorang tidak mampu menyeimbangkan waktu antara tugas satu dan tugas lainnya.
ADVERTISEMENT

Solusi dalam mengatur waktu

Butuh pendekatan yang tepat untuk menjadi biasa dalam mengatur dan memanfaatkan waktu dengan baik. Berikut solusinya menurut Antonius (2014).
1. Mendahulukan yang utama
“Utama” dalam konsep ini mencakup dua hal, yaitu mendesak dan penting. Hal-hal mendesak ini merupakan hal hal yang membutuhkan perhatian sesegera mungkin. Sementara hal-hal penting yang masih jauh, dan bukan merupakan urgensi yang perlu dilakukan sesegera mungkin. Dengan ini kita dapat memilah tugas atau pekerjaan menjadi mendesak dan penting, tidak mendesak dan penting, mendesak dan tidak penting, dan tidak mendesak dan tidak penting.
2. Merancang jadwal dan Fokus pada waktu yang sudah ditetapkan
Terdapat kecenderungan mudahnya waktu yang telah ditetapkan menjadi melenceng. Hal ini dapat disebabkan oleh tantangan dari luar, faktor pekerjaan dan kesibukan yang lain. Jika individu mudah teralihkan, akan banyak waktu yang tidak teralokasikan secara efisien. Perlunya kendali diri yang baik dan tanggung jawab atas waktu, dan mengingat kembali misi dalam diri dan tujuan yang ingin diraih.
ADVERTISEMENT
Dengan pengelolaan waktu yang tepat, artinya kamu memiliki kuasa besar atas diri kamu sendiri, karena semuanya kembali kepada bagaimana kamu mengatur waktu untuk dirimu sendiri. Pada dasarnya, langkah konsisten dan sederhana ini bukanlah hal yang sulit. Ingat! Waktu adalah salah satu aset berharga yang harus kamu gunakan sebaik mungkin. Jadi, ayo kelola waktu kamu dengan lebih cerdas sebagai langkah kecil untuk perubahan besar!
Sumber :
Gea, A. A. (2014). Time management: Menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Jakarta: Gramedia.
Pertiwi, G. A. (2020). Pengaruh stres akademik dan manajemen waktu terhadap prokrastinasi akademik. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(4), 738–749.
Singgih Purwanto, A. S. dan. (2017). PROKRASTINASI PADA PESERTA PENDIDIKAN KARAKTER DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA. Jurnal Psikologi, 11(1).
ADVERTISEMENT