Sumber Alam Nusantara Kini Pengikat Sumber Ajaran Islam

HANUM NURHALIZA UINJKT
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta Jurusan Manajemen
Konten dari Pengguna
12 Desember 2022 23:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari HANUM NURHALIZA UINJKT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
photo By unplash
zoom-in-whitePerbesar
photo By unplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber Alam Nusantara ini disebarkan dengan pesat pada abad ke-tujuh Masehi, Islam berkembang menjadi salah satu agama dengan pertumbuhan penganut yang sangat besar. Tak perlu didebatkan lagi banyaknya penganut agama suci ini merupakan mukjizat dari Allah Swt, Tuhan yang Ilah, dan kecakapan luar biasa Nabi Muhammad saw dalam berdakwah. Namun apabila ditelisik lebih dalam, pasca zaman Nabi Besar Muhammad saw, tentu saja untuk menjaga keutuhan agama Islam yang memiliki cakupan demografi amat luas ini diperlukan pengikat seluruh manusia beriman. Pengikat ini membuat Islam satu, dan tanpanya, Islam tidak dapat berkembang menjadi salah satu agama terbesar di dunia. Pengikat agung ini adalah sumber ajaran Islam, yakni Kitab Suci Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad saw seperti terkandung pada riwayat nabi dan hadis yang dijaga belasan abad lamanya
ADVERTISEMENT
Sumber-sumber alam ajaran Islam ini membentuk aqidah, yang secara etimologi berasal dari kata al-’aqdu, berarti Ikatan. Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad saw merupakan sumber ajaran agama Islam yang menempati hierarki utama. Keduanya menjelaskan tentang segala sesuatu yang ada di alam, yang baik dan buruk, dan bagaimana cara manusia yang Iman, Ihsan, dan Islam menyikapinya. aqidah dikenal sebagai inti sari atau pokok agama Islam. Ajaran yang paling pertama dan utama pada aqidah adalah bahwa Allah adalah Ilah, satu, pun satu-satunya yang berhak disembah dan diibadahi, di mana tidak ada yang lain selain-Nya, serta Muhammad saw merupakan utusan Allah Swt yang segala tindak tanduknya wajib diteladani oleh seorang Muslim. Ajaran pertama ini terkandung dalam rukun Islam pertama, Syahadat.
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya,” Q.S. al-Qiyamah [75] ayat 17
Sebagai sumber alam ajaran Islam, Al-al al quran disebut dengan Al-Mau’idhah atau pelajaran. Semua disiplin intelektual dari Al-al al quran, yaitu teologi, filosofi, tasawuf, dan yurisprudensi dijelaskan dalam Al-al al quran. Islam aliran Sunni maupun Shia mengafirmasi Al-al al quran sebagai sumber utama ajarannya. Kitab Suci Al-al al quran sebagian besar mengandung sejarah penciptaan, sejarah umat manusia, dan kejadian Nabi Muhammad saw. Al-al al quran memiliki nama lain Furqan yang berarti pembeda. Kitab ini membedakan mana yang hak dan yang batil, yang benar dan yang buruk. Oleh karena itu Al-al al quran memiliki hierarki tertinggi dalam yurisprudensi atau hukum Islam. Penerjemah atau yang menafsirkan Al-al al quran dalam Islam disebut mufassir, yang tak semata-mata mengartikan saja, namun juga memaknai dan mendalami maksud dari ayat-ayat sucinya secara universal.
ADVERTISEMENT
Sumber ajaran lain, yaitu sunah Nabi Muhammad saw dimaknai sebagai segala tingkah, perkataan, dan perbuatan Nabi Muhammad saw semasa hidupnya. sunah nabi wajib diteladani dan dipelajari oleh seluruh muslim. Salah satu tingkah laku Nabi Muhammad yang harus diteladani yaitu Ihsan. Ihsan berarti berperilaku baik pada lingkungan sekitarnya. Sunni Islam sebagai cabang Islam terbesar di dunia mengambil namanya dari kata sunah, dan bertujuan untuk meneladani serta menerapkan segala perbuatan Nabi Muhammad saw. sunah didapatkan oleh seluruh muslim di dunia melalui buku-buku hadis.
Riwayat Nabi Muhammad saw dapat ditemukan pada sirah Rasul. Sirah Rasul ditulis oleh orang-orang di lingkungan Nabi Muhammad saw yang mencatat dan menceritakan kembali segala tindakan nabi selama hidupnya. Contohnya adalah rutinitas salat tahajjud nabi, cara nabi memperlakukan kriminal, etika nabi di sekitar orang lain, juga kebijakan-kebijakan Nabi Muhammad saw selama memimpin umat Islam dan agama lainnya di Jazirah Arab. sunah nabi adalah salah satu pemegang hierarki tertinggi dalam fikih yang kemudian dijadikan dasar hukum Syariat Islam. Fikih ini sendiri terbagi menjadi sekitar empat mazhab yang dianut sebagian besar umat Sunni Islam. Di antaranya Hanbali, Hanafi, Maliki, dan Syafi’i. Dari sinilah datangnya hukum-hukum Islam, mencakup yang halal, haram, syubhat, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Terdapat pula hadis yang artinya ‘perkataan’. Perkataan ini merupakan catatan tentang kehidupan nabi yang dikatakan dari orang-orang (rawi) pada masa nabi, lalu disampaikan secara verbal ke generasi selanjutnya, secara beruntun dan dijaga amanah dan keasliannya selama berabad-abad. Sunni Islam pada dasarnya mengutamakan enam koleksi hadis yang terdapat pada Kutub al-Sittah, yang berarti ‘enam buku’. Rincinya yaitu dimulai dari dua sahih, sahih Bukhari yang dikoleksi oleh Imam Bukhari serta sahih Muslim yang dikoleksi oleh Muslim bin Al-Hajjaj. SIfat sahih didapatkan karena keotentikannya yang dinilai tinggi oleh para ulama. Kemudian koleksi hadis lain yaitu buku hadis Sunan al-Sughra, Sunan Abu-Daud, At-Thirmizi, dan hadis Ibnu Majah.Hadis secara keseluruhan terbagi berdasarkan kualitasnya. Pertama yaitu hadis sahih. Hadis sahih menurut Ibnu Shalah yaitu hadis yang dinukil dari orang yang adil dan dabit, disampaikan ke orang yang adil dan dabit, hingga datang tanpa cacat. Selain itu terdapat hadis hasan yang berarti indah. Hadis hasan bersifat datang tidak hanya dari satu sumber saja, dan disampaikan tanpa kejanggalan dan tanpa dusta. Sedangkan Hadis da’if merupakan hadis yang tidak memenuhi kelima syarat hadis yang dapat diterima. Syarat-syarat hadis yang diterima mencakup kesinambungan sanadnya, adil, dhabit, tidak janggal atau syadz, dan tidak cacat. Pada kasus ini ulama berbeda pendapat mengenai hukum pengaplikasian hadis da’if.
ADVERTISEMENT
Umat Islam wajib memegang sumber ajaran Islam setinggi mungkin. Tak terbatas oleh kacamata berpikir fikih yang berbeda. apa pun Mazhabnya, Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad saw merupakan ajaran utama yang mutlak. Tanpanya, umat Islam akan terpecah belah dan tidak tahu arah.