Jelajah Virtual Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Indonesia

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
13 Mei 2020 23:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menyurusi Sungai Sekonyer dengan Airnya yang Khas Berwarna Hitam. Lokasi: Taman Nasional Tanjung Puting. Foto: @adityaricky
zoom-in-whitePerbesar
Menyurusi Sungai Sekonyer dengan Airnya yang Khas Berwarna Hitam. Lokasi: Taman Nasional Tanjung Puting. Foto: @adityaricky
ADVERTISEMENT
Sepertinya, saat ini, salah satu yang sangat dirindu setiap orang adalah mengunjungi wisata alam. Bercengkerama dan melakukan aktifitas alam terbuka di dalamnya. Ada yang rindu mendaki gunung, kemping bersama keluarga dan teman-teman, menyelam, diving, trail running, bersepeda, memancing dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Hampir dua bulan semua aktifitas lebih banyak dilakukan dirumah. Bekerja, belajar dan ibadah. Semua rapat-rapat, seminar dan diskusi pun kini banyak dilakukan melalui online.
Wisata Mangrove Taman Nasional Kepulauan Seribu. Foto: Tim Jelajah 54 TN Indonesia
Pandemi virus corona yang terjadi hingga saat telah mengubah kebiasaan sehari-hari. Sebagian daerah diberlakukan yang namanya Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB). Harus menjaga jarak atau physical distancing, memakai masker, cuci tangan pakai sabun jadi lebih sering, larangan berkerumun, makan tidak bisa lagi ditempat restoran dan sejenisnya serta kegiatan wisata pun terhenti sementara. Semua guna mencegah meluasnya penyebaran virus corona.
Jelajah Wisata Alam Secara Virtual
Jelajah Virtual Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Indonesia. Foto: PJLHK
Nah, untuk kamu yang saat ini sudah sekian lama memendam rasa kangen traveling dan bermain di alam terbuka. Ingin menuntaskan hasrat bertualang yang semakin membuncah. Sedangkan, semua lokasi wisata alam seperti taman nasional, taman wisata alam tahura dan lainnya, hingga saat ini masih ditutup, sejak 24 Maret 2020 hingga batas waktu yang masih belum ditentukan.
ADVERTISEMENT
Tenang, sebenarnya, sejak 24 April 2020, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akan mengajak kamu menjelajahi 54 Taman Nasional (TN) dan 130 lebih Taman Wisata Alam (TWA) serta Suaka Margasatwa (SM) dan Taman Hutan Raya (Tahura)
Selama 30 hari kamu akan diajak menjelajah, mengenal dan merasakan secara virtual menjadi seorang Petualang Alam Indonesia, yang menjelajahi setiap jengkal keindahan dan kecantikan landskap dan bentang alam kawasan-kawasan pelestarian alam tersebut.
Sekaligus menemani ibadah puasa bulan ramadhan selama di rumah, kamu akan dibawa menjelajah tempat-tempat ajaib, eksotis dan menakjubkan semua taman nasional di nusantara. Melihat berbabai jenis fauna di habitatnya langsung dengan segala keunikan, kekhasan dan perilakunya. Berjenis-jenis dan beragamnya flora, yang bukan hanya cantik dan indah, tetapi juga mempunyai banyak manfaat.
ADVERTISEMENT
Tetapi, bukan hanya itu, kamu juga akan dibuat takjub dengan berbagai kehidupan ekonomi sosial dan budaya masyarakat di sekitar kawasan, yang telah lama hidup berdampingan secara harmoni dengan alam.
“Petualangan Alam (liar) Indonesia, digagas untuk menghargai alam dengan memotret pesan-pesan alam dalam bentuk foto dan video. Agar publik dapat melihat keunikan dan keindahan alam nusantara termasuk kekuatan budaya dan keragaman budaya yang tidak ada duanya di dunia,” kata Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) Nandang Prihadi.
Ditjen KSDAE mengajak seluruh pegawai atau pengelola TN, TWA, SM yang dikelola oleh unit pelaksana teknis (UPT) Ditjen KSDAE dan juga pegawai atau pengelola Tahura yang dikelola oleh PemProv atau PemKot/Kab di seluruh Indonesia untuk mengikuti lomba.
ADVERTISEMENT
Karena bukan hanya sebagai sarana publikasi, promosi dan pemasaran jasa lingkungan, juga sebagai ajang Road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020. Lomba ini juga menjadi media guna menjalin komunikasi dan keterikatan secara virtual dengan calon pengunjung (customer engagement) wisata alam di TN dan TWA serta bagian semarak Green Ramadhan KLHK 2020 dan Biodiversity Day 2020.
Sekelompok pendaki di TWA Gunung Batur. Foto: Harley Sastha
Hingga saat ini, sudah ratusan foto dan video yang dapat kamu lihat melalui instragram. Cukup dengan mengetik hastag #petualanganalamindonesia dan #ayoketamannasional, kamu sudah dapat menjadi Petualang Alam Indonesia secara virtual dengan melihat foto-foto dan video alam Indonesia yang sudah diunggah di instagram.
Masih ada satu minggu lagi, hingga 20 Mei 2020, untuk menjelajahi alam nusantara secara virtual untuk menuntaskan rasa rindu kamu.
ADVERTISEMENT
Nah, tempat-tempat tersebut, kedepan dapat menjadi refrensi kamu loh, untuk bertualang. Dan semakin mencintai alam nusantara dengan segala pesonanya.
Ditjen KSDAE mengajak seluruh pegawai atau pengelola TN, TWA, SM yang dikelola oleh unit pelaksana teknis (UPT) Ditjen KSDAE dan juga pegawai atau pengelola Tahura yang dikelola oleh PemProv atau PemKot/Kab di seluruh Indonesia untuk mengikuti lomba.
Karena bukan hanya sebagai sarana publikasi, promosi dan pemasaran jasa lingkungan, juga sebagai ajang Road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020. Lomba ini juga menjadi media guna menjalin komunikasi dan keterikatan secara virtual dengan calon pengunjung (customer engagement) wisata alam di TN dan TWA serta bagian semarak Green Ramadhan KLHK 2020 dan Biodiversity Day 2020.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, sudah ratusan foto dan video yang dapat kamu lihat melalui instragram. Cukup dengan mengetik hastag #petualanganalamindonesia dan #ayoketamannasional, kamu sudah dapat menjadi Petualang Alam Indonesia secara virtual dengan melihat foto-foto dan video alam Indonesia yang sudah diunggah di instagram.
Masih ada satu minggu lagi, sampai 20 Meti 2020, untuk menjelajahi alam nusantara secara virtual untuk menuntaskan rasa rindu kamu.
Sabana Sikasur, Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, Argopuro. Foto: Harley Sastha
Nah, tempat-tempat tersebut, kedepan dapat menjadi refrensi kamu loh, untuk bertualang. Dan semakin mencintai alam nusantara dengan segala pesonanya.
Sementara masih di rumah saja, yuk segera menjelajah alam secara virtual dengan menjadi Petualang Alam Indonsia. Jadi, pasca pandemi virus corona berakhir, kamu akan semakin siap untuk mengunjunginya secara nyata. Tetapi, tetap harus diingat, jadilah pejalan yang cerdas dan bertanggung jawab. Mematuhi dan mengikuti aturan yang berlaku dan tidak menerabas batas-batas pelestarian alam.
ADVERTISEMENT