'Long Beach' Pantai Piong: Tempat Sempurna Melihat Sisi Lain Lanskap Tambora

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
25 September 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selain memiliki garis pantai cukup panjang dan berpasir putih, istimewanya, dari pantai Piong dapat melihat landskap gunung Tambora dengan cukup sempurna. Foto: Erwin/Balai TN Tambora
zoom-in-whitePerbesar
Selain memiliki garis pantai cukup panjang dan berpasir putih, istimewanya, dari pantai Piong dapat melihat landskap gunung Tambora dengan cukup sempurna. Foto: Erwin/Balai TN Tambora
ADVERTISEMENT
Kehangatan sinar sang mentari pagi masih menyelimuti perbukitan dan kawasan pantai berpasir putih teluk Piong, Kecamatan Kore, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Suasana pantai sangat terasa tenang dengan air lautnya yang jernih dan nyaris tanpa gelombang. Begitu yang saya lihat dan rasakan, saat menginjakkan kaki di pantai dengan pasirnya yang terasa lembut tersebut, pada 22 Juli 2020. Waktu saat itu. baru saja menunjukkan pukul enam pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Sepertinya, memang masih banyak yang belum mengetahui tentang keberadaan pantai yang juga mendapat julukan 'Long Beach' nya Bima. Julukan tersebut disematkan, karena garis pantainya yang cukup panjang. Pada akhir pekan atau libur, menurut cerita penduduk setempat, pantai Piong biasa dikunjungi wisatawan lokal. Kerap menjadi tempat berkemah para pemuda atau pelajar setempat.
Dari pinggir pantai, beberapa kapal nelayan terlihat di kejauhan. Sebagian lainnya, menyandar di tepi pantai. Suasananya, benar-benar sangat tenang sekaligus memesona. Perpaduan atraksi alam antara pantai pasir putih yang bersih, perbukitan serta air laut yang biru dan jernih.
Sebelum atau sesudah mendaki gunung Tambora dari jalur pendakian Piong, singgah di pantai Piong menjadi pilihan yang tepat. Foto: Erwin/Balai TN Tambora
Salah satu yang istimewa dari teluk atau pantai Piong adalah, kamu dapat melihat keagungan gunung Tambora dengan Dongo Tabe To’i dan Dongo Tabe Na’e – dua cinder cone atau kerucut parasit dari gunung api stratovolcano. dalam kawasan gunung Tambora yang menjadi ciri khasnya. Sungguh sangat menakjubkan.
ADVERTISEMENT
Saat memandangnya, imajinasi kamu akan dibawa ke masa sebelum gunung Tambora menggelegar hebat, pada 10-12 April 1815. Saat Tambora masih mempunyai ketinggian sekitar 4.200 – 4.300 meter di atas permukaan laut (mdpl). Garis-garis imajiner tersebut seolah muncul di atas Tambora yang kini tingginya 2.851 mdpl.
Tidak hanya itu, pantai Piong, pada Agustus 1847, pernah disinggahi oleh Heinrich Zollinger – seorang ahli botani berkewarganegaraan Swiss yang kemudian menjadi pendaki pertama yang mendaki gunung Tambora, 32 tahun pasca erupsi besarnya. Dalam catatan perjalanannya pada buku yang dituliskannya dan terbit pada 1855, berjudul Besteingung des Vulkanes Tambora auf der Insel Sumbawa and Schilderung der Eruption desselber im Jahr 1815 atau ‘Pendakian gunung Api Tambora di pulau Sumbawa’, Zollinger menyebut pantai Piong dengan nama Teluk Biu.
ADVERTISEMENT
Satu bulan kemudian, pada pertengahan Agustus 2020, ketika saya akan mendaki kawasan gunung yang berstatus Taman Nasional (TN) Tambora, bersama dua rekan dari Jakarta dan ditemani dua rekan dari Balai TN Tambora, kami berkesempatan kembali menyinggahi pantai Piong.
Pantai berpasir putih dengan garis pantainya yang cukup panjang, membuat pantai Piong mendapat julukan 'Long Beach' nya Bima. Foto: Harley Sastha
Seperti kunjungan sebelumnya, sekitar pukul 06.00 WITA, kami sudah sampai di pantai. Kebetulan, kantor Resort Piong, Balai TN Tambora, tempat kami bermalam, lokasinya sangat dekat dengan pantai Piong. Jadi, tidak memerlukan waktu lama bagi kami, untuk tiba di pantai Teluk Piong.
Jadi, untuk kamu yang akan mendaki gunung Tambora melalui jalur pendakian Piong, sempatkan untuk mengunjungi pantai Piong. Baik itu sebelum atau pun sesudah pendakian.
Akses untuk menuju Desa Piong, tempat di mana pantai Piong berada, dari Kota Bima, dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu setengah hingga dua jam, dengan menggunakan kendaraan roda empat atau bus jurusan Kore.
Rupa pantai Piong dari atas. Pasir putihnya yang bersih dan lembut serta airnya yang jernih dan biru membuat pantai Piong semakin sempurna sebagai destinasi yang wajib dikunjungi. Foto: Erwin/Balai TN Tambora
Nah, sepanjang perjalanan menuju pantai Piong, kamu akan disuguhkan pemandangan lanskap alam yang indah, memesona dan eksotis. Melalui jalan yang berkelok-kelok dan melewati beberapa perkampungan dan desa yang khas, padang sabana, perbukitan dan ladang serta kebun dengan satwa ternak: Sapi dan Kerbau, membuat perjalanan selama hampir dua jam jadi tidak terasa membosankan.
ADVERTISEMENT
Sebelum tiba di pantai Piong, kamu dapat singgah terlebih dulu kota kecamatan Kore. Disini, kamu dapat mengunjungi museum dan makam raja-raja Kerajaan Kore, makam kuno dari kebudayaan Hindu dan pantai Teluk Balembo atau Dermaga Kore yang terkenal mempunyai panorama senjanya yang cantik. Bukan hanya itu, kamu pun dapat melihat aktivitas para nelayan dan masyarakat saat jelang matahari kembali ke peraduannya.