Pria Warga Inhil Riau Tewas Diterkam Harimau Saat Mencari Kayu

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
31 Januari 2020 1:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi Harimau Sumatera. Sumber: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Harimau Sumatera. Sumber: shutterstock
ADVERTISEMENT
“Kemarin, Kamis (30/1/2020), kami mendapat informasi telah meninggal dunia seorang pria bernama Darmawan bin Zulkifli (42) asal Desa Pasir Mas, Kec. Batang Tuaka, Kab. Indragiri Hilir (Inhil) Prop. Riau, akibat konflik yang terrjadi antara Harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) dengan manusia,” kata Suharyono, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau, melalui pesan WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Jatuhnya korban jiwa akibat konflik yang terjadi antara satwa dan manusia tersebut, atas nama Balai Besar KSDA Riau, Suharyono, menyampaikan duka cita yang mendalam.
Suharyono menceritakan, konflik terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban bersama dengan dua rekannya sedang mencari kayu di dalam kawasan hutan milik negara yang merupakan lahan eks HPH Bhara Induk, di Kec. Pelangiran, Kab. Inhil, Riau, ketika seekor Harimau Sumatera datang menyerang. Sehingga timbul korban satu orang tewas.
Kronologis Kejadiannya
Mengenai kronologi kejadiannya, diceritakan, pada Kamis (30/1/2020), pukul 07.00 WIB, korban bersama dua rekannya yang kemudian menjadi saksi, pergi mencari kayu pada lahan seperti yang terlah disebutkan sebelumnya.
Saat mencari kayu, korban berjarak sekitar 50 meter dari saksi bernama Sujati dan Sudirman. Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB, saksi Sujati mendekati korban Darmawan untuk meminjam obeng.
ADVERTISEMENT
“Saat itu, berjarak sekitar 30 meter dari korban Darmawan, saksi Sujati melihat seekor Harimau Sumatera sudah berada di belakang korban, sudah siap untuk menerkam. Selanjutnya, saksi Sujati pun berteriak kepada korban Darmawan agar menengok kebelakang sambil berkata: Dar tengok Dar,” cerita Suharyono berdasarkan penuturan saksi Sujati.
“Begitu korban Darmawan memutarkan kepalanya menengok kebelakang, secara tiba-tiba, Harimau Sumatera tersebut menerkam. Lalu, saksi Sujati langsung lari menuju arah pondok dan menceritakan kejadian tersebut kepada saksi Sudirman,” sambung Suharyono.
Kemudian, secepatnya keduanya berlari untuk mencari pertolongan dan memberitahukan kepada warga Kampung Danau, Desa Tanjung Simpang. Kec. Pelangiran.
“Warga kampung kemudian bergegas mencari korban. Jarak antara desa denan kawasan hutan itu berkisar 7 km. Beberapa saat kemudian, siang hari sekitar pukul 13.00 WIB, korban Darmawan berhasil evakuasi oleh sejumlah warga yang jumlahnya sekitar 30 orang,” cerita Suharyono.
ADVERTISEMENT
Saat diketemukan, jasad korban Darmawan, berada sekitar 50 meter dari lokasi korban diterkam Harimau. Kemudian, jenazah dibawa dan tiba di klinik KPP Pulai PT.THIP untuk divisum, pada pukul 19.00 WIB. Berdasarkan VER yang dilakukan oleh dr. Panggih Sekar Palupi dari UPT Puskesmas Pelangiran, terhadap jasad korban, diketahui kalau korban meninggal dunia karena mengalami pendarahan luka robek akibat terkaman Harimau.
Illustrasi Harimau Sumatera. Sumber: shutterstock
Habitat Harimau Sumatera
Menurut Suharyono, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Balai Besar KSDA Riau, sejak sore hingga malam hari, lokasi terjadinya konflik yang menelan korban jiwa tersebut, merupakan kawasan eks HPH PT. Bhara Induk.
“Kita sudah sama-sama tahu, lokasi kejadian tersebut adalah bagian dari Landskap Kerumutan yang merupakan kantong/habitat dari Harimau Sumatera,” kata Suharyono.
ADVERTISEMENT
Suharyono juga menambahkan, dari hasil olah TKP, menurutnya, lokasi TKP berada di dalam kawasan hutan. Karenanya, sementara dapat disimpulkan, bahwa kegiatan tersebut merupakan tidak sesuai dengan aturan hukum/perundang-undangan yang berlaku. Karena untuk melakukan aktivitas pencarian kayu dalam kawasan hutan harus berdasarkan ijin yang syah.
“Dalam beberapa hari ini, tim Balai Besar KSDA Riau, bersama-sama para pemangku kepentingan lainnya (pemerintah dan swasta) sedang melakukan kegiatan persiapan di lapangan yang masih berada pada lansdkap yang sama, untuk menangani satu ekor Harimau Sumatera yang selama ini meresahkan warga,” kata Suharyono.
Dengan kejadian ini, Suharyono mengharapkan masyarakat tidak bertindak anarkis dan main hakim sendiri terhadap satwa Harimau Sumatera.
“Kami berharap masyarakat tetap tenang. Tidak mengambil tindakan anarkis terhadap Harimau tersebut. Percayakan semuanya kepada aparat pengamanan setempat dan kami untuk melakukan langkah-langkah sesuai dengan kewenangan yang kami miliki. Selama ini. kami sendiri sudah mulai untuk segera menuntaskan permasalahan ini secara tuntas,” tutup Suharyono.
ADVERTISEMENT