Sudah Siap Mendaki Kembali Gunung Merbabu?

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
20 Juni 2019 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para pendaki saat menuju puncak Gunung Merbabu dengan latar belakang Gunung Merapi. Foto: Tim Jelajah 54 TN Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Para pendaki saat menuju puncak Gunung Merbabu dengan latar belakang Gunung Merapi. Foto: Tim Jelajah 54 TN Indonesia
ADVERTISEMENT
Gunung Merbabu yang mempunyai ketinggian sekitar 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan salah satu destinasi pendakian favorit para pencinta ketinggian. Kabar akan dibukanya kembali jalur pendakian mulai Jumat (21/06) setelah ditutup selama satu bulan sejak 20 Mei 2019 ini tentu menjadi kabar yang menggembirakan bagi para pendaki gunung.
ADVERTISEMENT
Tidak mengherankan, karena bentang alam, keindahan padang sabana, hamparan Edelweis dan sunrise dari gunung ini merupakan salah satu yang terindah di Indonesia. Informasi pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Merbabu disampaikan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) melalui surat bernomor PG 02/T.35/TU/EVLAP/2019.
Tujuan dari penutupan selama sebulan penuh seluruh jalur pendakian Gunung Merbabu sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNGMb, Johan Setiawan, dalam rangka pemulihan ekosistem, memperhatikan, dan memperbaiki jalur pendakian yang rusak untuk keamanan dan kenyamanan para pendaki.
“Sebagian jalur pendakian mengalami kerusakan dan kondisinya cukup parah. Longsor dan licin. Dapat membahayakan para pendaki, karenanya diperlukan pemeliharaan dan perbaikan. Termasuk papan informasi dan tulisan-tulisan petunjuk arah,” kata Johan Setyawan.
Surat pembeeritahun pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Merbabu Foto: Balai TNGMb
Gunung Merbabu sendiri mempunyai lima jalur resmi pendakian: Selo (Genting), Thekelan, Chuntel, Wekas, dan Swanting. Setiap jalur pendakian memiliki pesona alam dan karakter masing-masing, serta potensi flora dan fauna khas TNGMb.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan surat nomor S.320/T.35/TU/EVLAP/2019 tertanggal 18 Juni 2019 tentang Laporan Penutupan Jalur Pendakian yang diterima penulis, Rabu (19/06), bahwa pengelola Balai TNGMb telah menyelesaikan semua proses perbaikan di lima jalur resmi pendakian.
Dalam proses perbaikan tersebut pengelola juga melibatkan para sukarelawan dan komunitas pencinta alam. Salah satu jalur yang mengalami kelongsoran cukup parah dan telah diperbaiki adalah Thekelan. Ada pengalihan atau pembuatan jalur baru di sini sejauh sekitar 1,9 kilometer. Pembuatan trap/tangga, saluran pembuangan/drainase, pengukuran, pemindahan, dan pemasangan pal HM.
Untuk jalur Swanting pada lintasan yang longsor sepanjang 4 meter telah dialihkan dan dipasang pengaman berupa tali dan pembuatan trap/tangga.
Sedangkan untuk jalur Selo, selain perbaikan berupa pembersihan, pembuatan selokan/sodetan air sepanjang jalur pendakian, penomoran kembali pal HM yang terhapus, pembuatan trap/tangga, pemasangan pengaman berupa tali webing pada tanjakan yang ekstrem, juga dilaksanakan pemantapan persiapan aplikasi booking online.
ADVERTISEMENT
Jadi, yang ingin mendaki melalui jalur Selo, selain on the spot, pendaftaran juga bisa dilakukan melalui booking online. Para calon pendaki dapat melakukan pendaftaran melalui situs resmi www.tngunungmerbabu.org. Nah, bagi yang melakukan pendaftaran melalui online, setiap kelompok atau tim pendaki akan mendapatkan gelang orange yang telah ditanamkan chip Radio Frekuensi identification (RFID).
Fasilitas lainnya berupa ucapan elektronik bertuliskan selamat datang kelompok atau nama pendaki (sesuai data dan informasi yang diinput) pada gerbang pendakian begitu tim telah menggunakan gelang saat melewatinya. Sementara ini sistem booking online hanya tersedia pada jalur Selo (Genting) saja.
Ucapan selamat datang elektronik kepada tim pendaki yang melakukan pendaftaran online untuk jalur Selo Foto: Tim Jelajah 54 TN Indonesa
Gelang bercip merupakan teknologi yang diterapkan Balai TNGMb untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan seperti tersesat saat pendakian. Dengan ini, pengelola lebih mudah untuk memantau lokasi. Proses pendaftarannya sendiri sangat mudah. Jadi, saat booking online, ada data form yang harus diisi para calon pendaki.
ADVERTISEMENT
Informasi semuanya harus diisi sesuai dengan kartu identitas yang berlaku, tanggal serta jalur naik dan turun, nama kelompok atau organisasi, email, dan nomor kontak keluarga yang dapat dihubungi. Dalam form juga ada daftar peralatan standar minimal pendakian sesuai Standar Operasonal Prosedur (SOP) dan lainnya yang harus diisi. Informasi lengkap bisa dibaca pada link berikut: Mudahnya Booking Online dan Pakai Gelang Ber-Chip Saat Naik Gunung Merbabu.
Antusiasme warga akan dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Merbabu sudah terlihat hingga pertengahan Juni 2019. Menurut Pelaksana tugas Kepala Balai TNGMb, Junita Parjanti, yang melakukan booking online untuk mendaki tanggal 21 Juni 2019 melalui jalur Selo sudah mencapai 250 orang hingga 17 Juni.
“Itu belum termasuk dengan yang daftar on the spot. Karena Selo memang masih menjadi jalur favorit. Saya mengimbau, para calon pendaki tidak semua memaksakan melalui jalur ini. Empat jalur lainnya, Swanting, Thekelan, Chuntel, dan Wekas juga mempunyai tantangan dan bentang alam yang keren dengan berbagai potensi flora dan faunanya. Sensasinya sama kok,” ujar Junita Parjanti.
Seorang pendaki saat menikmati cerahnya kawasan Sabana 2 Foto: Tim Jelajah 54 TN Indonesia
Pengelola Balai TNGMb dalam hal ini juga berpesan untuk mengikuti aturan yang berlaku di dalam kawasan konservasi seperti taman nasional: Menjadi pendaki yang cerdas dan bertanggung jawab. Gunakan jalur pendakian resmi. Tidak melakukan vandalisme baik, itu berupa coret-coretan ataupun tempelan-tempelan stiker. Tidak meninggalkan sampah di gunung. Persiapkan segala sesuatunya dengan baik dan benar. Bersama-sama menjaga kelestarian kawasan serta fasilitas serta sarana dan prasarana yang telah disiapkan oleh pengelola untuk kebaikan bersama.
ADVERTISEMENT
“Teman-teman pendaki yang akan mendaki Gunung Merbabu, ingat selalu jaga kebersihan. Persiapkan perlengkapan yang lengkap, mental, dan fisik. Karena gunung ini terlalu cantik. Kamu tidak akan kuat, hati-hati jatuh cinta,” ujar Medina Kamil, anggota tim Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia, saat memberikan pernyatannya mengenai rencana dibukanya kembali aktivitas pendakian di Gunung Merbabu.
Jadi bagaimana, apakah kamu sudah siap mendaki dan melepas rindu dengan Gunung Merbabu?
Areal camp Sabana 1 Foto: Harley Sasttha