Konten dari Pengguna

Bahaya Kecanduan Internet pada Remaja

Hasdi Putra
Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas, Anggota Dewan Pakar Smart City
7 Juli 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasdi Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecanduan internet telah menjadi fenomena global yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja. Penelitian terbaru dari University College London (UCL) mengungkapkan bahwa kecanduan internet pada remaja dapat menyebabkan perubahan di otak yang berpotensi memicu perilaku adiktif lainnya. Studi yang dipublikasikan di PLOS Mental Health ini menganalisis 12 artikel yang melibatkan 237 remaja berusia 10-19 tahun dengan diagnosis formal kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023.
Ilustrasi Kecanduan Internet Pada Remaja. Foto: Freepik

Apa Itu Kecanduan Internet?

ADVERTISEMENT
Kecanduan internet didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk menahan diri dari menggunakan internet, yang berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis, serta kehidupan sosial, akademis, dan profesional mereka. Di era digital saat ini, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda. Namun, penggunaan yang berlebihan dan tidak terkendali dapat berujung pada kecanduan yang merusak.
Menurut laporan dari Global Digital Overview yang dirilis oleh We Are Social dan Hootsuite pada Januari 2024, rata-rata pengguna internet di seluruh dunia menghabiskan waktu sekitar 6 jam 58 menit per hari di dunia maya. Di Indonesia, angka ini bahkan lebih tinggi, mencapai rata-rata 8 jam 36 menit per hari, dengan sebagian besar pengguna aktif berasal dari kalangan remaja dan dewasa muda.
ADVERTISEMENT

Dampak Kecanduan Internet pada Otak Remaja

Penelitian UCL menemukan bahwa kecanduan internet menyebabkan perubahan struktural dan fungsional pada otak remaja. Bagian otak yang paling terdampak adalah korteks prefrontal, yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan, pengendalian impuls, dan regulasi emosi. Perubahan pada area ini dapat mengakibatkan penurunan kemampuan untuk mengendalikan diri dan meningkatnya risiko perilaku adiktif lainnya.
Penelitian ini sejalan dengan temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa kecanduan internet dapat menyebabkan penurunan volume materi abu-abu di otak. Materi abu-abu adalah komponen utama dari sistem saraf pusat yang terlibat dalam kontrol otot, persepsi sensorik, memori, emosi, dan pengambilan keputusan. Studi yang dipublikasikan di NeuroImage pada tahun 2023 menyebutkan bahwa remaja dengan kecanduan internet mengalami penurunan volume materi abu-abu di korteks prefrontal, yang berdampak pada kemampuan mereka untuk mengendalikan impuls dan membuat keputusan yang rasional.
ADVERTISEMENT

Dampak Psikologis dan Sosial

Kecanduan internet tidak hanya berdampak pada otak, tetapi juga pada kesejahteraan psikologis dan sosial remaja. Remaja yang kecanduan internet cenderung mengalami isolasi sosial, penurunan prestasi akademik, dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Menurut survei yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics pada tahun 2023, 60% remaja yang kecanduan internet mengalami gejala depresi, dan 50% dari mereka menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang signifikan. Kecanduan internet juga dikaitkan dengan gangguan tidur, yang dapat memperburuk masalah kesehatan mental dan fisik.
Di Indonesia, data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa 73% remaja yang aktif menggunakan internet merasa lebih cemas dan tertekan. Selain itu, 45% dari mereka mengalami penurunan prestasi aksdemis akibat penggunaan internet yang berlebihan.
ADVERTISEMENT

Mengatasi Kecanduan Internet

Mengingat dampak serius yang ditimbulkan oleh kecanduan internet, penting bagi orang tua, pendidik, dan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengatasi masalah ini. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
ADVERTISEMENT

Peran Sekolah dan Komunitas

Sekolah dan komunitas juga memiliki peran penting dalam mengatasi kecanduan internet. Program-program ekstrakurikuler yang menarik dapat membantu remaja mengembangkan minat dan bakat mereka di luar dunia maya. Selain itu, kegiatan sosial yang melibatkan interaksi tatap muka dapat membantu remaja mengembangkan keterampilan sosial dan membangun hubungan yang sehat.
Menurut laporan dari National Institute of Education Sciences pada tahun 2023, sekolah yang menerapkan program pendidikan teknologi yang seimbang berhasil menurunkan tingkat kecanduan internet di kalangan siswa hingga 30%. Program-program ini mencakup kegiatan seperti coding, robotika, dan seni digital yang mengajarkan keterampilan teknis sekaligus mengurangi waktu layar yang tidak produktif.

Inisiatif di Indonesia

Di Indonesia, beberapa inisiatif telah dilakukan untuk mengatasi masalah kecanduan internet di kalangan remaja. Misalnya, program "Gerakan Literasi Digital" yang digagas oleh Kominfo bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia, termasuk pemahaman tentang penggunaan internet yang sehat dan aman. Program ini mencakup pelatihan, seminar, dan kampanye publik yang melibatkan berbsgai pemangku kepentingan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa sekolah di Indonesia telah mulai menerapkan kebijakan penggunaan gadget yang lebih ketat, termasuk pembatasan penggunaan ponsel di kelas dan penyediaan waktu khusus untuk kegiatan offline. Menurut survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Pendidikan pada tahun 2023, sekolah yang menerapkan kebijakan ini mengalami penurunan signifikan dalam kasus kecanduan internet di kalangan siswa.

Kesimpulan

Kecanduan internet adalah masalah serius yang berdampak negatif pada perilaku dan perkembangan remaja. Penelitian dari UCL menyoroti perubahan otak yang terjadi akibat kecanduan ini, serta dampak psikologis dan sosial yang menyertainya. Di Indonesia, fenomena ini juga semakin memprihatinkan dengan tingginya penggunaan internet di kalangan remaja.
Mengatasi kecanduan internet memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Pendidikan, dukungan psikologis, regulasi, dan program ekstrakurikuler semuanya memainkan peran penting dalam membantu remaja mengembangkan hubungan yang sehat dengan teknologi. Dengan upaya bersama, kita dapat melindungi generasi muda dari dampak negatif kecanduan internet dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka di era digital ini.
ADVERTISEMENT