Konten dari Pengguna

Tantangan Pemanfaatan Blockchain di Indonesia

Hasdi Putra
Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas, Anggota Dewan Pakar Smart City
13 Juli 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasdi Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teknologi blockchain telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa tahun terakhir. Dikenal karena transparansi, keamanan, dan efisiensinya, blockchain memiliki potensi besar untuk merevolusi berbagai sektor mulai dari keuangan, logistik, kesehatan, hingga pemerintahan. Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, penerapan blockchain di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi.

Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran

ADVERTISEMENT
Salah satu tantangan utama dalam penerapan blockchain di Indonesia adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang teknologi ini. Banyak pihak, termasuk pemerintah, bisnis, dan masyarakat umum, belum sepenuhnya memahami apa itu blockchain dan bagaimana teknologi ini bekerja. Kurangnya pemahaman ini menghambat adopsi dan inovasi, karena tanpa pemahaman yang baik, sulit untuk menerapkan teknologi baru dengan efektif.
Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Blockchain Indonesia pada tahun 2023, hanya sekitar 30% responden yang memiliki pemahaman dasar tentang blockchain. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi dan sosialisasi mengenai teknologi ini masih sangat diperlukan. Pemerintah dan institusi pendidikan harus mengambil peran aktif dalam meningkatkan literasi digital terkait blockchain, melalui seminar, workshop, dan integrasi dalam kurikulum pendidikan.
ADVERTISEMENT

Regulasi dan Kepastian Hukum

Tantangan lain yang signifikan adalah regulasi dan kepastian hukum. Hingga saat ini, regulasi mengenai blockchain di Indonesia masih belum jelas dan menyeluruh. Meskipun ada beberapa peraturan yang mengatur tentang penggunaan teknologi ini, banyak aspek yang masih abu-abu dan belum diatur secara spesifik. Ketidakpastian ini membuat banyak perusahaan ragu untuk mengadopsi blockchain, karena khawatir akan berhadapan dengan masalah hukum di kemudian hari.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah perlu segera merumuskan regulasi yang jelas dan komprehensif mengenai penggunaan blockchain. Regulasi ini harus mencakup berbagai aspek, mulai dari keamanan data, perlindungan konsumen, hingga standar teknis yang harus dipenuhi. Dengan adanya regulasi yang jelas, pelaku bisnis akan lebih percaya diri untuk mengadopsi teknologi ini.
ADVERTISEMENT

Infrastruktur Teknologi yang Belum Memadai

Infrastruktur teknologi di Indonesia juga menjadi tantangan dalam penerapan blockchain. Meskipun penetrasi internet telah meningkat, kualitas dan kecepatan internet di berbagai daerah masih bervariasi. Padahal, blockchain memerlukan infrastruktur jaringan yang andal dan stabil untuk dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, kapasitas penyimpanan data dan kekuatan komputasi juga menjadi faktor penting dalam penerapan teknologi ini.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam meningkatkan infrastruktur teknologi. Investasi dalam jaringan internet yang lebih cepat dan stabil, serta peningkatan kapasitas pusat data, menjadi langkah penting untuk mendukung adopsi blockchain di Indonesia. Selain itu, penyediaan layanan cloud yang terjangkau juga dapat membantu pelaku bisnis dalam mengimplementasikan teknologi ini.
ADVERTISEMENT

Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang Terampil

Blockchain adalah teknologi yang kompleks dan memerlukan keahlian khusus untuk dapat diterapkan dengan efektif. Namun, ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi ini masih sangat terbatas di Indonesia. Banyak perusahaan kesulitan untuk menemukan tenaga ahli yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam blockchain.
Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya program pelatihan dan sertifikasi yang fokus pada teknologi blockchain. Institusi pendidikan dan pelatihan, baik dari pemerintah maupun swasta, harus menyediakan program-program yang dapat menghasilkan tenaga ahli yang siap bekerja di industri. Selain itu, kolaborasi dengan perusahaan teknologi global yang telah memiliki pengalaman dalam blockchain juga dapat membantu dalam transfer pengetahuan dan keterampilan.

Keamanan dan Kepercayaan

Meskipun blockchain dikenal karena keamanannya, penerapan teknologi ini tidak lepas dari risiko keamanan. Serangan siber, penipuan, dan kerentanan dalam sistem menjadi tantangan yang perlu dihadapi. Selain itu, membangun kepercayaan publik terhadap teknologi baru juga memerlukan waktu dan usaha.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi masalah keamanan, penting untuk menerapkan standar keamanan yang ketat dan melakukan audit secara berkala. Penggunaan teknologi enkripsi yang canggih dan pengawasan yang terus-menerus dapat membantu mengurangi risiko keamanan. Selain itu, transparansi dalam operasional dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan keamanan blockchain dapat membantu membangun kepercayaan publik.

Kasus Penggunaan yang Relevan

Salah satu cara terbaik untuk mendorong adopsi blockchain adalah dengan menunjukkan kasus penggunaan yang relevan dan memberikan manfaat nyata. Sektor-sektor seperti keuangan, logistik, dan pemerintahan memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi ini. Misalnya, dalam sektor keuangan, blockchain dapat digunakan untuk menciptakan sistem pembayaran yang lebih cepat dan aman. Dalam logistik, teknologi ini dapat membantu dalam melacak pergerakan barang secara transparan dan efisien.
ADVERTISEMENT
Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mengembangkan proyek-proyek percontohan yang dapat menunjukkan manfaat blockchain. Dengan adanya contoh nyata yang berhasil, diharapkan semakin banyak pihak yang tertarik untuk mengadopsi teknologi ini.

Kesimpulan

Blockchain memiliki potensi besar untuk merevolusi berbagai sektor di Indonesia, mulai dari keuangan, logistik, kesehatan, hingga pemerintahan. Namun, untuk dapat memanfaatkan potensi tersebut, berbagai tantangan harus diatasi. Kurangnya pemahaman dan kesadaran, regulasi yang belum jelas, infrastruktur teknologi yang belum memadai, keterbatasan sumber daya manusia terampil, serta masalah keamanan dan kepercayaan adalah beberapa tantangan utama yang perlu dihadapi.
Dengan langkah-langkah yang tepat, seperti meningkatkan edukasi dan sosialisasi, merumuskan regulasi yang jelas, meningkatkan infrastruktur teknologi, menyediakan program pelatihan, dan menunjukkan kasus penggunaan yang relevan, Indonesia dapat mengatasi tantangan tersebut dan memanfaatkan teknologi blockchain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam era digital yang terus berkembang, kemampuan untuk beradaptasi dan mengadopsi teknologi baru akan menjadi kunci keberhasilan bagi negara manapun, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT