Menelusuri Jalanan Tikus, Demi Meraih Hidden Gems

Berkumpul di suatu tempat sudah menjadi budaya masyarakat untuk bersosialisasi. Bahkan di zaman ini dimana informasi sangat mudah untuk didapatkan, Generasi Z mempunyai idealisme baru yang berdampak pada tren bisnis toko kopi. Generasi Z akhirnya mempunyai idealisme menongkrong ke tempat dengan spesifikasi yang khusus. Berkumpul di tempat dengan konsep unik, estetika yang cukup, dan bergengsi menjadi spesifikasi khusus untuk mereka supaya bisa dibagikan secara daring.

Sepanjang tahun 2019 sampai saat ini, Generasi Z dibatasi oleh kondisi Pandemi untuk melakukan aktivitas sosialnya. Padahal disepanjang tahun ini usia produktif (15-45 Tahun) di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik sebesar 65,8%, dan terdapat 24% Generasi Z di dalamnya. Pastinya ini menjadi hambatan yang besar untuk penduduk Generasi Z di Indonesia yang berjumlah hampir 66 juta penduduk itu.

Di balik hambatan pastinya selalu ada solusi atau celah yang bisa dilalui. Generasi Z yang sulit untuk menahan energi produktifitasnya akhirnya memanfaatkan celah dari peraturan pemerintah yang menyarankan untuk tidak berkerumun di keramaian dan tempat yang tertutup/dengan ventilasi yang buruk. Untuk mengindahkan anjuran pemerintah dan mangkir dari sidak satgas Covid-19, akhirnya Generasi Z memanfaatkan tempat yang jauh dari daerah komersi dan terpencil. Akhirnyapun mereka membuat sebutan ini menjadi “Hidden Gems”, yang akhirnya pun menjadi tren anak muda saat ini untuk berburu Hidden Gems.

Berikut adalah contoh dari salah satu Hidden Gems:

Ambu Coffee & Art Space

(Ambu Coffee, Jl. Al-Baliyah No.199, RT.06/RW.12, Pabuaran, Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16916)

Jalan menuju lokasi Ambu Coffee

Bangunan depan Ambu Coffee

Art Space

Bagian penyajian kopi Ambu Coffee

Akses menuju lantai atas

Lantai atas Ambu Coffee

Halaman belakang Ambu Coffee

Sumber foto : instagram.com/tantengopi

Dampak baik dari perkembangan budaya menongkrong seperti ini akhirnya bisa sangat membantu perkembangan demografis dan perekonomian daerah yang terpencil. Tetapi pun daya konsumtif Generasi Z yang semakin tinggi menjadi dampak buruk bagi kalangannya.

(Helena Kristanti/Sekolah Vokasi IPB)