Perayaan St. Patrick yang Serba Hijau

22 Maret 2018 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Setiap negara memang selalu memiliki tradisi unik yang menjadi daya tarik pariwisata. Tengok saja bagaimana banyaknya tradisi yang dilakukan di Indonesia, seperti gigi runcing Suku Mentawai di Indonesia, hingga tradisi 'menari' dengan mayat di Madagaskar.
ADVERTISEMENT
Namun, ada satu tradisi yang justru banyak dirayakan oleh banyak orang di dunia. Adalah St. Patrick's Day, yang dirayakan pada 17 Maret lalu oleh warga Amerika, Eropa, Australia, bahkan Asia. Tercatat lebih dari satu juta orang merayakan hari peringatan kematian Santo Patrick di berbagai negara, seperti Irlandia, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Rusia, Jepang, hingga Singapura.
Perayaan Saint Patrick's Day di New York (Foto: AP Photo/Craig Ruttle)
Santo Patrick sendiri merupakan santo perlindung yang memperkenalkan agama Kristen pada masyarakat Irlandia. Salah satu pengajarannya yang legendaris adalah penjelasan Tritunggal Mahakudus (Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus) dengan menggunakan tiga daun semanggi khas Irlandia, Shamrock.
Parade pada perayaan St. Patrick Day merupakan parade sipil tertua dan terbesar di Amerika Serikat dengan partisipan lebih dari 150 ribu peserta. Biasanya, perayaan ini dirayakan dengan menggunakan atribut warna hijau seperti baju, topi, celana, hingga aksesoris berwarna hijau. Bahkan di New York, masyarakatnya merayakan St. Patrick Day dengan mewarnai air sungai Chicago menjadi berwarna hijau.
ADVERTISEMENT
Ketika merayakan St. Patrick Day, masyarakat memakan makanan khas Irlandia, seperti kubis dan daging babi asap. Perayaan ini biasanya memakan lebih dari sehari, diisi dengan konser, parade, pertunjukkan kembang api hingga teater outdoor.