Daun Sirih untuk Keputihan, Efektifkah?

Hello Ladies
Kumpulan berita dan informasi terkini seputar wanita, gaya hidup, kecantikan, dan karier.
Konten dari Pengguna
30 September 2022 16:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Daun Sirih untuk Keputihan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Daun Sirih untuk Keputihan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Keputihan seringkali menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Dalam masa subur atau saat hamil, produksi cairan vagina akan lebih banyak lagi, dan ini adalah hal yang normal terjadi pada tubuh perempuan.
ADVERTISEMENT
Meski tidak nyaman, keputihan hadir dengan sejumlah manfaat. Cairan tersebut mampu melembapkan vagina, mencegah munculnya bakteri pada vagina, dan menjaga pH vagina.
Selama cairan vagina tidak berwarna dan tidak berbau, artinya keputihan itu normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Tapi jika sebaliknya, bahkan sampai menyebabkan rasa gatal dan ruam, maka keputihan tersebut tidak normal.
Keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi bakteri (gonococus, chlamydia, trichomatis), infeksi jamur (candida) infeksi parasit (trichomonas vaginalis), hingga infeksi virus (candyloma ta acuminata dan herpes).
Penyebab keputihan juga bisa jadi karena adanya benda asing yang dimasukkan secara sengaja atau tidak sengaja ke dalam vagina, misalnya tampon, obat atau alat kontrasepsi.
Mengatasi keputihan yang tidak normal ini bisa dengan beragam cara, salah satunya adalah cara tradisional yang dilakukan sejak zaman nenek moyang, yakni daun sirih.
ADVERTISEMENT

Manfaat Daun Sirih untuk Keputihan

Ilustrasi Daun Sirih untuk Keputihan. Foto: Unsplash
Daun sirih telah lama dikenal sebagai tanaman obat. Daun sirih sendiri memiliki sifat antibakteri, antijamur, antioksidan, serta antiradang.
Mengutip buku Tampil Percaya Diri dengan Ramuan Tradisional karya Mursito, daun sirih mengandung minyak atsiri yang terdiri dari betlephenol, kavikol, seskuiterpan, hidroksikavikol, cavibetol, estragol, eugenol, dan karvakol. Itulah mengapa daun sirih memberi wangi yang khas.
Beberapa literatur juga menyatakan bahwa daun sirih juga mengandung enzim diastase, gula, dan tannin. Pada daun sirih muda biasanya terkandung diastase, gula, dan minyak atsiri yang lebih banyak dibandingkan dengan daun sirih tua.
Dalam buku berjudul Ramuan Tradisional untuk Keharmonisan Suami Istri yang ditulis Didik Gunawan dijelaskan bahwa senyawa eugenol pada daun sirih terbukti dapat mematikan jamur candida albicans yang menjadi penyebab keputihan. Selain itu, tannin yang merupakan astringen dapat mengurangi sekresi cairan pada liang vagina.
ADVERTISEMENT

Cara Menggunakan Daun Sirih untuk Keputihan

Ilustrasi Daun Sirih untuk Keputihan. Foto: Unsplash
Ada beberapa cara untuk mengatasi keputihan menggunakan daun sirih, di antaranya adalah diminum atau dibasuh langsung ke organ kewanitaan.
Jika kamu ingin meminumnya, rebus daun sirih lalu konsumsi air rebusan sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Untuk meminimalisasi rasanya yang pahir, kamu bisa menambahkan perasan lemon agar terasa lebih segar.
Sementara untuk metode dibasuh langsung sangat sederhana. Cukup basuh vagina seperti biasa menggunakan air daun sirih. Basuh dari arah depan ke belakang. Lakukan sebanyak 1-2 kali dalam seminggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Namun, ingat untuk tidak berlebihan dalam menggunakan air daun sirih. Sebab, daun sirih yang dipakai secara berlebihan untuk keputihan justru dapat mengubah pH organ kewanitaan. Hal tersebut berisiko membuat vagina menjadi kering. Jadi, jika tidak terjadi perubahan secara signifikan menggunakan daun sirih, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
ADVERTISEMENT
(DEL)