Membangun Harapan Generasi Home Study

Hendar Sodikin
Kepala Tata Usaha di SMP Al Masoem
Konten dari Pengguna
3 Maret 2021 6:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hendar Sodikin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi program pendidikan Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi program pendidikan Foto: Pixabay

Membangun metode pendidikan untuk penyelamatan generasi home study

ADVERTISEMENT
Hari ini genap satu tahun sejak diumumkannya wabah covid 19 masuk ke Indonesia, perubahan sistem yang signifikan memaksa kita untuk mulai mencari model dan usaha untuk tetap stabil dalam pemenuhan kebutuhan. Dampak yang ditimbulkan dari keadaan ini dirasakan oleh hampir semua kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Perubahan sistem khususnya dibidang pendidikan sangat dirasakan secara drastis, pembelajaran kontemporer yang biasa dilakukan secara langsung di gedung sekolah sudah tidak bisa lagi dilaksanakan, pengajaran tatap muka di dalam ruang sekolah dengan menghadirkan sentuhan dan penanaman sikap disiplin, kasih sayang, serta penguatan karakter sudah tidak terjadi.
Sistem pendidikan dipaksa mengubah model dan cara pengajaran, berbagai metode pengajaran terus diluncurkan oleh pemangku kebijakan baik tingkat daerah sampai ke pusat, mereka memutar otak guna tetap menjaga agar tidak terjadinya lost generation.
Sistem pengajaran online dianggap paling efektif dilakukan sebagai mode pengganti pengajaran tatap muka, bagi sekolah yang berada di perkotaan dengan kelengkapan sarana pendukung yang memadai tidak menjadi persoalan yang berat, namun tidak demikian halnya bagi siswa yang berada di daerah pedesaan yang cukup sulit mendapatkan akses pendidikan yang layak.
ADVERTISEMENT
Para siswa di pedesaan khususnya tingkat pendidikan dasar hampir tidak lagi mendapatkan proses pengajaran dari guru secara langsung.
Siswa SMP Al Ma'soem mengikuti pelajaran secara daring
Kini pendidikan siswa lebih bertumpu pada pendidikan dari anggota keluarga di rumah (home study), tingkat pendidikan keluarga yang tidak merata dan kemampuan orang tua yang kurang terasah menjadi problem baru bagi peserta didik. Proses pendidikan dua arah tidak terjadi pada generasi home study karena siswa tidak merasakan sentuhan pendidik dengan kemampuan ilmu yang memadai.
Pada umumnya sekolah hanya memberikan tugas dan latihan yang harus dikerjakan secara mandiri tanpa adanya penyampaian materi secara langsung, maka akibat yang timbul adalah adanya kejenuhan yang berkepanjangan.
"Bagaimana cara menyelamatkan generasi home study saat ini?", hal ini menjadi pertanyaan kita saat ini. Hal yang perlu dilakukan adalah membangkitkan kembali moda pendidikan masyarakat, memberikan pemahaman pada orang tua dengan memberinya pembekalan cara mendidik yang baik di rumah.
ADVERTISEMENT
Program guru penggerak yang dicanangkan pemerintah harus diupayakan dapat menyentuh ke daerah 3T (terluar, terpinggir, dan terdalam), sehingga hak atas pendidikan bagi anak di daerah dapat terpenuhi dan kesenjangan sumberdaya manusia tidak terlalu jauh.
Semoga langkah terbaik dilakukan pemerintah dan lembaga pendidikan secara menyeluruh, sehingga kekhawatiran akan hilangnya sebuah generasi tidak terjadi, dan kesenjangan pendidikan anak di pedesaan tidak terus melebar. Para siswa di daerah dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah tetap dapat berkompetisi.