news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kita Hidup Berdampingan dengan Hasil Riset Kementerian Pertanian

Hendril Heirul Riza
Humas Balitbangtan BPTP Jawa Tengah, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Konten dari Pengguna
8 Januari 2021 5:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hendril Heirul Riza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Beberapa waktu yang lalu, gelombang panas opini dari seluruh penjuru mata angin tertuju kepada salah satu hasil inovasi berbasis riset Kementerian Pertanian yaitu Eucaliptus. Eucaliptus yang tumbuh subur di Indonesia dengan jumlah melimpah ini mempunyai kandungan yang dapat membunuh varien virus Corona berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan.

ADVERTISEMENT
Sejak hasil riset Kementan tersebut menyebar, mulailah respon datang bertubi-tubi layaknya tsunami masuk dan terpecah menjadi dua fase..satu mendukung dan satu lagi merundung.
ADVERTISEMENT
Tidak salah memang, karena opini setiap orang berbeda dan kita tidak memaksakan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Tapi kalau melihat lebih dalam lagi, apakah para netizen dari seluruh pelosok tanah air ini sadar bahwa hidup mereka sebagian besar hidup dan berdampingan dengan hasil-hasil riset Kementan. Jumlahnya memang lebih dari 800 hasil riset, tapi yang terpublish baru 600 an.
Hasil Riset Kementerian Pertanian yang komprehensif
Melihat buku 600 Teknologi Inovatif Pertanian pada tahun 2018, hasil riset yang telah dapat dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat dapat dibagi menjadi beberapa kluster seperti kluster Tanaman Pangan, kluster Tanaman Hortikultura, kluster Tanaman Perkebunan, kluster Peternakan, kluster Pupuk dan Pengendali Hayati, kluster Perangkat Uji Alat dan Mesin Pertanian, kluster Pengembangan Produk Pertanian dan kluster Bioenergi dan Lingkungan.
ADVERTISEMENT
Teman-teman di lapangan seperti petani, penyuluh, POPT, peternak dan lainnya pasti selalu menggunakan hasil riset tersebut sebagai bagian dari peningkatan produksi pertanian maupun peternakan.
Hasil Riset Kementerian Pertanian di Sekitar Kita
Kita bisa mulai dari sektor yang paling strategis yaitu padi sawah. Para petani di Indonesia telah menggunakan banyak varietas unggul baru hasil riset Kementan melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi Jawa Barat berupa varietas padi seperti Inpari 32, Inpari 42, Inpago, Inpara, HIPA dan lainnya, bahkan hasil riset yang lebih dari 20 tahun pun masih digunakan seperti IR64 (1986) atau Ciherang (2000) ,
Padi varietas INPAGO untuk wilayah dengan curah hujan rendah
sedangkan untuk jagung yang merupakan hasil penelitian dari Balai Penelitian Tanaman Serealia di Maros Sulawesi Selatan seperti BIMA URI, Agritan dan Provit masih dipakai.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya beralih ke kedelai yang merupakan hasil pengembangan Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi di Malang Jawa Timur telah merilis varietas DENA, DEGA, SEMAS, DETAM,DEVOS yang merupakan varietas unggulan baru dengan berbagai kelebihan.
Kedelai varietas Grobogan masih digemari petani meskipun dilepas 13 tahun yang lalu
Penyuluh dan POPT pun telah banyak menggunakan hasil riset Kementan seperti penggunaan KATAM atau Kalender Tanam, Biopestisida, Feromon, Insektisida Nabati dan masih banyak lainnya. Jangan lupa alat-alat mesin pertanian yang berasal dari hasil riset Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Serpong Tangerang seperti rice transplanter jarwo, mini combine harvester, remote wireless alsintan dan masih banyak lagi.
Alsintan di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Dunia peternakan juga tidak dapat dilepaskan dari hasil riset Kementan seperti Ayam KUB dan SENSI serta Itik Master dari Balai Penelitian Ternak Bogor,
Ayam KUB saat masih DOC (day old chick = usia 1 hari)
Sapi PO Terseleksi dan Kambing Boerka dari Lolit Sapi Potong Grati di Pasuruan, semuanya menjadi ikon favorit peternak karena terkenal akan kualitasnya.
Sapi PO (Peranakan Ongole) Terseleksi di Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan
ADVERTISEMENT
Sementara untuk masyarakat sendiri tidak bisa dibilang terbebas dari riset Kementan, jika kita melihat rumah dan isinya maka minimal ada hasil riset yang beredar disana
Buku Teknologi Inovatif Pertanian terbitan Badan Litbang Pertanian
seperti rimpang rimpangan dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat di Bogor , bunga hias dari Balai Penelitian Tanaman Hias di Cianjur, jeruk dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, kopi dari Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar di Sukabumi, dan masih banyak lagi lainnya.
Jadi intinya apa yang ada disekitar kita, dapat kita manfaatkan menjadi inovasi terbaik untuk bangsa kita, dan Kementan telah menjadi salah satu aktor dibelakang semua itu
Jangan dibully dan jangan dicaci hasil riset Kementan. Cukup lihat dan pahami bahwa kita juga hidup bersamanya.
ADVERTISEMENT