Mencegah Rawan Pangan Melalui Hari Pangan Sedunia

Hendril Heirul Riza
Humas Balitbangtan BPTP Jawa Tengah, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2022 7:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hendril Heirul Riza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Hari Pangan Sedunia (HPS) merupakan hari dimana lembaga internasional Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) terbentuk yaitu pada tanggal 16 Oktober 1945.

ADVERTISEMENT

Sejarah HPS

HPS bermula dari hasil konferensi FAO ke-20 pada bulan Nopember 1976 di Roma Italia, dengan resolusi nomor 179 tentang World Food Day yang kala itu disepakati oleh 147 negara anggota termasuk Indonesia. Konsekuensinya adalah mulai tahun 1981, setiap tanggal 16 Oktober maka negara-negara anggota FAO akan memperingati HPS.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari peringatan HPS tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik ditingkat global, regional maupun nasional, dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia ditunjuk menjadi leading institution penyelenggara HPS.

Peran HPS

HPS selalu rutin dilaksanakan setiap tahunnya dan beradaptasi dengan situasi dan kondisi dunia saat HPS dilaksanakan. HPS pada tahun 2022 menyoroti tentang ancaman kerawanan pangan dan kelaparan di berbagai belahan dunia. Karena itu, tema Hari Pangan Sedunia 2022 adalah "Leave No One Behind" atau "Jangan Tinggalkan Siapa pun", sehingga peran HPS adalah memberikan informasi seluas-luasnya tentang kondisi saat ini di dunia pertanian baik di tingkat regional maupun global kepada publik.
Peringatan Hari Pangan Sedunia lingkup Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 (desain pribadi)

HPS di Jawa Tengah

HPS secara rutin dilaksanakan setiap tahun di Jawa Tengah pada bulan Oktober dengan mengedepankan berbagai isu terkini yang selaras dengan isu global yang terjadi, termasuk yang dihelat pada tahun 2022 ini. Isu kerawanan pangan dan kelaparan disajikan dengan mengedukasi publik apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya dan dengan cara apa, sehingga Provinsi Jawa Tengah dengan tegas ingin memperlihatkan bagaimana produk olahan dari bahan substitusi pangan lokal mampu mengantisipasi potensi rawan pangan dan mencegah kelaparan melalui tema HPS kali ini yaitu "Akses Pangan Sehat dan Terjangkau Untuk Semua".
ADVERTISEMENT
Tanggal 19 Oktober 2022, perhelatan HPS 2022 dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bersama para undangan yang merupakan perwakilan seluruh dinas pertanian lingkup kabupaten kota yang ada diseluruh Jawa Tengah, para pelaku usaha, dan kelompok tani. Sebanyak 30 stand produk olahan berbahan dasar pangan lokal dipamerkan dalam acara tersebut dan 14 bazar produk ekonomi kreatif (ekraf) dari berbagai kabupaten/kota yang ada di Jateng.
Gubernur Ganjar Pranowo berdiskusi dengan pengunjung di acara Hari Pangan Sedunia (foto pribadi)

Peran BPTP Jawa Tengah

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia selalu berperan dalam setiap kegiatan bertema pertanian termasuk HPS. Materi yang ditampilkan selalu selaras dengan apa yang menjadi tema besar dari kegiatan. Tidak hanya sendiri, BPTP Jawa Tengah selalu berkolaborasi dan bersinergi dengan UPT Kementan lainnya seperti Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Balai Penelitian Sayuran (Balitsa) dan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan), seluruhnya memamerkan produk-produk olahan pangan lokal yang sehat dikonsumsi dan dengan harga terjangkau.
Aneka pangan hasil olahan yang dipamerkan di stand BPTP Jawa Tengah (foto pribadi)
Dalam kesempatan ini, Istri Gubernur Jawa Tengah Hj. Atikoh Ganjar Pranowo ikut serta mengunjungi stand BPTP Jateng untuk melihat produk-produk olahan yang ada dan memastikan bahwa produk tersebut sehat dan terjangkau.
Kunjungan Hj. Atikoh Ganjar Pranowo di stand BPTP Jateng (foto Pribadi)