Alih fungsikan ruang kelas kosong menjadi studio pembelajaran daring untuk guru

Herri Mulyono
Seorang pengajar di Perguruan Tinggi Swasta, menyukai sastra dan bercita-cita menjadi pribadi yang bermanfaat.
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2020 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Herri Mulyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seminar "Berbagi Praktik Terbaik (Best-Practice) Pembelajaran Daring bersama guru-guru inovatif alumni UHAMKA, Rabu, 5 Agustus 2020
zoom-in-whitePerbesar
Seminar "Berbagi Praktik Terbaik (Best-Practice) Pembelajaran Daring bersama guru-guru inovatif alumni UHAMKA, Rabu, 5 Agustus 2020
ADVERTISEMENT
Aktivitas pembelajaran daring menjadi alternatif yang tidak bisa dihindari selama masa pandemi Covid-19. Walaupun beberapa daerah telah memberikan ruang tatap muka guru dan siswa di sekolah untuk wilayah yang ber zona hijau, banyak orang tua, guru dan siswa yang masih mengkhawatirkan potensi penyebaran Covid-19 di sekolah.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran daring (online) memunculkan beragam tantangan bukan hanya bagi orang tua dan siswa, tetapi juga guru. Selain keterbatasan kuota internet, ternyata banyak guru juga terkendala ketersediaan teknologi dalam pengembangan media pembelajaran yang interaktif.
"Kita perlu belajar dari SMAN 70, yang seperti dikatakan Bu Desi, tentang penyediaan studio pembelajaran. Kita bisa memaksimalkan fungsi ruang-ruang kelas yang kosong, dengan alih fungsi sebagai studio pembelajaran bagi guru yang membutuhkan," ujar Herri Mulyono, Ph.D, dosen Sekolah Pascasarjana (SPs) UHAMKA yang juga host seminar "Berbagi Praktik Terbaik (Best-Practice) Pembelajaran Daring bersama guru-guru inovatif alumni UHAMKA".
Kegiatan seminar "Berbagi Praktik Terbaik (Best-Practice) Pembelajaran Daring bersama guru-guru inovatif alumni UHAMKA" merupakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA). Dalam kegiatan seminar tersebut, tiga orang guru menjadi narasumber dan berbagi pengalaman terbaiknya. Desi Purnama Kurniawati, S.Pd., M.M yang merupakan Guru SMAN 70 Jakarta dan alumni SPs UHAMKA angkatan 2009 berbagi tips dan trik pembelajaran daring, selain Desi juga mengidentifikasi permasalahan yang ada muncul dan solusinya.
ADVERTISEMENT
Narasumber kedua, Adi Stiawan, S.Pd., M.Pd, guru SMAN 92 Jakarta dan alumni SPs UHAMKA angkatan 2013, menjelaskan beragam alternatif teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran daring. Adi juga mengapreasiasi Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta yang telah mendukung dan memberikan fasilitas teknologi kepada guru-guru DKI Jakarta.
Narasumber ketiga, Hazmy Rachman Yusuf, M.Pd, guru SMPIT Ummu'l Quro Depok dan alumni SPs UHAMKA angakatan 2018, berbagi tentang strategi menciptakan pembelajaran daring yang efektif, bermakna dan menarik. Yang menarik, dalam paparannya, Hazmy menyebutkan hasil survey KPAI yang menyebutkan 37% siswa mengalami kelelahan dan stress dan 42% siswa memiliki kesulitan kuota.
Kegiatan seminar "Berbagi Praktik Terbaik (Best-Practice) Pembelajaran Daring bersama guru-guru inovatif alumni UHAMKA" diikuti oleh 125 guru SD, SMP, SMA dan SMK Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) UHAMKA.***
ADVERTISEMENT