Sukses Rebranding dan Transformasi Bisnis saat Pandemi: Kasus JXB

Selama pandemi COVID-19, kita menyaksikan banyak perusahaan yang, boro-boro ekspansi, bertahan saja sulit. Namun, seperti krisis-krisis sebelumnya, tak semua kinerja perusahaan terjun bebas. Beberapa justru berproses melewati turning point ke arah yang lebih baik.

Banyak organisasi atau perusahaan melakukan perubahan secara transisi dan transformasional terhadap bisnis yang dijalani guna menghadapi tantangan selama pandemi. Laporan Executive Briefing McKinsey COVID-19: Implications for business menyatakan bahwa pelanggan dan konsumen pasca pandemi ingin dikaitkan dengan perusahaan yang membuat perbedaan positif. Perusahaan dapat mempercepat inklusivitas dan keberlanjutan dengan memiliki kesadaran nyata berkomitmen untuk berubah, menghargai perubahan, memberikan pembinaan dan pengembangan untuk mewujudkan perubahan.

Agaknya benar apa yang dikatakan Herakleitos, “Nothing endures but changes.” Tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Pandemi COVID-19 memaksa perusahaan melakukan perubahan secara transisi maupun transformasional, utamanya menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen dan situasi yang dinamis. Dan tak hanya perusahaan lokal kecil, bisnis multinasional pun mengalaminya. Masih ingat dengan Pizza Hut yang menjual produknya di trotoar karena minat masyarakat ke restoran jauh berkurang?