8 Mitos soal Ketombe yang Dipercaya Banyak Orang

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2020 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto: Unsplash.com/bayleejadegramling
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto: Unsplash.com/bayleejadegramling
ADVERTISEMENT
Permasalahan rambut yang seringkali mengganggu adalah ketombe.
Ketombe adalah masalah umum yang kebanyakan orang ketahui kulit kepala yang kering penyebabnya. Tetapi, banyak juga dari mereka yang kurang mengetahui apa penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Kurangnya pengetahuan mereka tentang kondisi ini adalah alasan utama mengapa mereka masih mengalaminya. Serta, ada banyak kesalahpahaman juga tentang ketombe.
Untuk itu, ada beberapa mitos umum tentang ketombe. Melansir dari The Health Site pada Selasa (24/3), yuk simak mitos apa saja soal ketombe yang perlu kamu ketahui.
1. Ketombe karena kulit kering
Kulit kering pada kepala bisa menyebabkan gatal bahkan terkelupasnya kulit tersebut atau yang biasa disebut ketombe.
Jangan salah, ketombe juga bisa muncul di kulit kepala yang beriminyak yang disebabkan oleh ragi malassezia yang hidup dikulit semua orang dapat berkembang jika memiliki banyak sebum pada kulit kepala.
Fyi, ragi malassezia bsa menyebabkan ketombe karena kulit kepala yang lembab atau sedang berkeringat.
ADVERTISEMENT
Jadi, untuk menemukan perawatan yang tepat untuk ketombe, penting untuk mengetahui apakah kulit kepala kamu berminyak atau kering.
2. Oil treatment mampu usir ketombe
Perawatan minyak panas disarankan sebagai obat DIY populer untuk ketombe. Tetapi, itu mungkin tidak berhasil untuk semua orang.
Jika kulit memiliki kulit kepala yang kering, oleskan minyak kelapa hangat atau minyak zaitun dapat membantu melembabkannya. Tetapi, jika memiliki kulit kepala berminyak, mengoleskan lebih banyak minyak dapat memperburuknya. Ini akan membuat rambut lebih lepek dan lebih berminyak.
3. Menggaruk ketombe sebelum keramas
Para ahli mengatakan ini bukan strategi yang tepat untuk mengurangi ketombe. Menggaruk ketombe dengan keras bisa menyakitkan dan menyebabkan pendarahan. Ini dapat membuat kulit kepala lebih rentan terhadap infeksi. Juga, serpihan yang keras dapat mengindikasikan kondisi kulit kepala yang lebih serius, seperti psoriasis kulit kepala.
ADVERTISEMENT
4. Jangan sering keramas saat ketombe
Sebaliknya, entah kamu memiliki kulit kepala yang kering atau berminyak, keramas secara teratur dapat membantu menghilangkan ketombe dan mencegah penumpukan ketombe pada kulit kepala.
Ahli dermatologis merekomendasikan untuk mencuci rambut setiap hari dengan sampo dan menggunakan sampo anti-ketombe dua kali seminggu.
5. Ketombe akan memburuk di musim panas
Hal ini jelas tidak benar karena beberapa orang lebih banyak berketombe di musim dingin karena udaranya menjadi kurang lembab dan kulit kepala menjadi lebih kering.
Juga, banyak orang berhenti keramas setiap hari karena suhu dingin. Ini akan memperburuk kondisinya di musim dingin. Orang lain melihat lebih banyak ketombe di musim panas. Ini karena kulit kepala mereka menjadi lebih berminyak karena keringat. Namun, tak sedikit pula orang yang memiliki ketombe sejak lama tanpa melakukan perawatan.
ADVERTISEMENT
6. Eksfoliasi kulit kepala tidak perlu
Ilustrasi foto: Unsplash.com/pharmahempcomplex
Siapa bilang mengaplikasikan masker eksfoliasi pada kulit kepala itu tidak perlu?
Seorang ahli trichologist di Philip Kingsley Trichological Clinic, Anabel Kingsley mengatakan bahwa masker eksfoliasi untuk kulit kepala perlu dilakukan satu hingga dua kali dalam seminggu. Hal ini justru membantu pemulihan dari kemunculan ketombe dan mencegah hal tersebut.
Namun, hindari eksfoliasi DIY yang mengandung sea salt, ya! Kenapa? Karena kandungan sea salt pada bahan eksfoliasi bisa membuat kulit kepala iritasi.
7. Ketombe tidak memengaruhi pertumbuhan rambut
Jangan salah, jika memiliki kulit kepala dengan kondisi yang buruk, hal ini malah dapat memengaruhi pertumbuhan rambut, lho.
Selain itu, ketombe yang tebal dapat menempel pada folikel rambut hingga menyebabkan kerontokan.
ADVERTISEMENT
8. Produk stylish bisa sebabkan ketombe
ketombe terjadi bukan karena sering melakukan rutinitas stylish atau mengubah banyak model rambut. Jika kamu selalu memastikan untuk mencuci rambut sesering mungkin, ketombe gak akan terjadi kok.
Faktor genetik, pola diet, dan stres lah yang pada umumnya membuat kondisi kulit kepala jadi berketombe.
Delapan hal umum yang kebanyakan dipercaya orang soal mitos ketombe sudah kamu ketahui. Sekarang saatnya untuk tuntaskan permasalahan pada kulit kepalamu. Walaupun tidak banyak produk yang menuntaskan permasalahan ketombe, kamu bisa dengan rajin menggunakan sampo khusus anti dandruff. Jika tidak bekerja, coba konsultasi pada ahli dermatologis, ya!