Alasan Mengapa Kita Manusia "Tidak Bisa Menerima Kesalahan"

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
13 September 2018 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Assalamu’alaikum ukhti, pasti kalian pernah dengan peribahasa karena nila setitik rusak susu sebelanga. Ya karena kesalahan sedikit saja bisa merusak semuanya. Penasarankah kalian mengapa jika kita sudah begitu banyak berbuat baik karena kesalahan kecil saja semua orang menganggap kita orang yang buruk? Seakan-akan kita tidak pernah berbuat baik. Ternyata ada alasannya lho ukhti. Sederhana karena otak kita memang tidak perlu bekerja keras untuk menerima perbuatan baik sementara sebaliknya dengan perbuatan buruk
Foto : Pixabay
ADVERTISEMENT
Penelitian menunjukkan bahwa sesuatu yang negatif disimpan dalam bagian otak yang berbeda dengan yang positif, dan yang negatif biasanya membutuhkan lebih banyak proses daripada yang positif. Dengan kata lain ketika ada hal positif tidak perlu kita antisipasi, sementara hal negatif perlu kita antisipasi agar kita tidak “celaka” dua kali. Karena kita tidak mau jatuh kelubang yang sama kan? Contoh sederhana jika kita pernah dibohongi sahabat kita, maka kita akan sangat berhati-hati bila dia berjanji kembali, bukan?
Foto : Pixabay
Inilah kecenderungan yang ada pada otak kita, walaupun ada bukan berarti kita bisa menelan mentah-mentah, disini kita bisa mengontrolnya. Ketika kita mengingat keburukan seseorang, kita bisa memaksa otak kita untuk mencari semua kebaikannya. Pada akhirnya kita lebih bisa melihat semuanya secara netral dan dapat betindak bijak menanggapi hal tersebut.
ADVERTISEMENT