Begini Pandangan Pemimpin Islam di Dunia Terkait Terorisme

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
1 April 2021 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi kehancuran akibat serangan terorisme. Foto: Pixabay/@WikiImages
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi kehancuran akibat serangan terorisme. Foto: Pixabay/@WikiImages
ADVERTISEMENT
Rentetan aksi serangan oleh oknum yang diduga memiliki afiliasi dengan organisasi Islam tertentu terjadi di Indonesia dalam seminggu terakhir. Tak hanya rumah ibadah yang menjadi target, institusi pemerintahan juga tak luput dari sasaran penyerangan.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (28/3) Gereja Katedral Makassar diserang oleh sepasang suami istri sebagai eksekutor. Beberapa hari setelahnya, tepatnya pada Rabu (31/3) seorang wanita yang disinyalir bersenjata berhasil menyelinap ke dalam Mabes Polri. Belakangan pelaku diketahui berinisial ZA berusia 25 tahun.
Kejadian tersebut mungkin membangkitkan kembali stigma negatif tentang Islam yang melahirkan prasangka Islamofobia. Kalimat "Islam Bukan Teroris" tetap menggaung untuk meyakinkan dunia bahwa Islam adalah agama yang mencintai perdamaian dan menentang segala bentuk penyerangan, kekerasan, membahayakan atau membunuh orang lain, dan tentunya tidak mengamini terorisme.
Seperti yang tertulis dalam Al-Quran:
ADVERTISEMENT
Penentangan ini tentunya juga disetujui oleh para pemimpin Muslim di seuluruh dunia. Kejadian teroris yang marak terjadi membuat mereka buka suara dan mencoba meyakinkan kepada seluruh dunia bahwa Islam tidak pernah mengajarkan perbuatan yang menghabiskan nyawa orang lain.

1. Muhammad Khatami, eks Presiden Iran, dalam pidato di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, 9 November 2001:

Sosok eks Presiden Iran, Muhammad Khatami. Foto: Youtube/AP Archive

2. Syekh Muhammad Hussein Fadlallah, pembimbing spiritual gerakan Hizbullah di Lebanon, mengaku ngeri dengan kejahatan barbar yang tidak dibenarkan dalam Islam.

ADVERTISEMENT

3. Abdulaziz bin 'Abdallah Al-Ashaykh, ketua mufti Arab Saudi, tak ketinggalan menyampaikan pendapatnya:

4. Tahirul Qadri, pendiri Partai Awami Tehrik Pakistan dalam United Press International (2001), menentang segala bentuk kejahatan pembunuhan:

ADVERTISEMENT

5. Fethullah Gülen, pemimpin agama Turki, menyayangkan aksi barbar para teroris yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan:

Sosok Fethullah Gülen. Foto: Youtube/FRANCE 24 English