Haruskah Mengakhiri Doa dengan 'Aamiin'?

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
12 Januari 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berdoa. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Mengucapkan "aamiin" bagi umat Islam sudah menjadi budaya yang dilafalkan di akhir doa. Akan tetapi, bukan hanya dalam agama Islam saja, agama-agama lainnya, seperti Yahudi dan Kristen pun memiliki frasa amin.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, أٰمِيْنَ (aamiin) memiliki arti kabulkanlah. Frasa "aamiin" seringkali disebut di akhir dalam setiap doa-doa yang mengandung kebaikan.
Dilansir dari berbagai sumber, makna kata "amin" memiliki tiga makna berbeda menurut kalangan ulama tafsir. Pertama, kadzalika yakun yang artinya "demikianlah adanya". Kedua, Allahumma istajib yang artinya "Ya Allah kabulkanlah doa kami". Ketiga, innahu min asma Allah SWT yang artinya "Di antara nama dari nama-nama Allah SWT".
Lantas, apakah sebagai umat muslim, perlu mengucapkan "aamiin" di akhir doa yang dipanjatkan?
Sebagian ulama berpendapat bahwa makna "aamiin" adalah "Ya Allah, kabulkanlah doa kami." Nah, di dalam surat Al-Fatihah, terdapat sebuah doa agar diberi petunjuk oleh Allah SWT pada jalan yang lurus. Maka dari itu, doa kebaikan yang dipanjatkan oleh setiap manusia harus diamini dengan harapan Allah akan mengabulkan doa tersebut.
ADVERTISEMENT
Alasan lainnya, "aamiin" diucapkan untuk memperkuat doa dan menjadi penyebab Allah berkenan untuk menurunkan karunia-Nya. Selain itu pula, "aamiin" dianggap sebagai pengunci doa agar dikabulkan.
Jadi, kamu sudah tahu kan alasan umat Islam harus mengakhiri doa dengan "aamiin". Mulai sekarang, selalu ucapkan "aamiin" di akhir doa-doa kebaikan, ya.