Hijab Ladies, Sadari Bahaya Kekerasan Pada Anak Sekitar Kita

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2018 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai perempuan, kita harus menyadari pada akhirnya hijab ladies akan menemukan imamnya masing-masing dan membina kehidupan sampai berkeluarga. Untuk dapat membentuk keluarga ideal dimulai dari peran ibu sebagai tonggak peradaban. Mengapa demikian? Karena sebagai ibu, hijab ladies harus memahami peran serta tanggung jawab berumah tangga. Dalam hal ini saat kita diberi titipan amanah seorang anak. Namun, ternyata tidak mudah mendidik anak dari kecil hingga dewasa. Sebab saat ini masalah kekerasan pada anak muncul di rumahnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Pada Oktober 2017 Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat, Dedi Supandi, menyatakan kasus kekerasan terhadap anak di Kota Bandung meningkat dibanding pada 2016. Meningkatnya jumlah kasus tersebut tak lepas dari keberanian anak untuk melaporkan tindakan kekerasan tersebut. Ada sedikitnya 46 kasus kekerasan terhadap anak sepanjang 2017 dibanding tahun sebelumnya terdapat 41 kasus.
Gambar: Mengedukasi Anak | www.pexels.com by Akela Photoghraphy
Laporan kekerasan anak kepada dinas tidak lepas dari keberhasilan sosialisasi dan inovasi yang dilakukan. Salah satunya call center gratis untuk pelaporan dari korban kekerasan. Upaya tersebut membuat anak memiliki keberanian membuat laporan sendiri mengenai KDRT yang dialaminya.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi tindakan kekerasan orangtua pada anak. Pertama, gaya hidup yang serba ingin mengikuti tren perkembangan zaman membuat para orangtua, dalam hal ini ibu cenderung membelanjakan uangnya untuk keinginan bergaya semata. Tidak lagi berdasarkan kebutuhan sementara anak membutuhkan banyak konsumsi pangan dan sandang di masa pertumbuhan. Akibatnya, yang menjadi korban adalah anak karena anak dianggap tidak berdaya serta mudah menjadi sasaran kemarahan.
ADVERTISEMENT
Dampaknya ada pada masa depan anak. Mereka menjadi sangat mudah terpengaruh pergaulan bebas dan mudah dipengaruhi orang-orang yang tidak mempedulikan dampak jangka panjang. Bukankah kebanyakan dari pelaku kekerasan di rumah merupakan orang terdekat? Kurang perhatian orangtua membuat orang dekat mencari kesempatan untuk melakukan kekerasan kepada anak.
Gambar: Ilustrasi Kekerasan | www.pexels.com by pixabay.com
Selain hal-hal di atas, masih banyak beberapa faktor lain yang melatarbelakangi tindak kekerasan pada anak. Dalam hal ini, orang dekat yang paling banyak melakukan kekerasan terhadap anak adalah ibu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa inti permasalahan terletak pada ibu sebagai madrasah pertama anak. Bagaimana seorang ibu dituntut mampu menjalankan amanah memastikan anak mendapat perlindungan dan kasih sayang yang cukup.
ADVERTISEMENT
Dalam menindaklanjuti berbagai kasus kekerasan pada anak, kita hijab ladies sebagai kader lahirnya generasi berakhlaqul karimah harus mulai membuat beberapa tindakan nyata untuk memberikan kesadaran kepada para ibu. Tentang bagaimana kekerasan semakin marak terjadi di lingkungan sekitar serta bagaimana hijab ladies dapat mengatasi hal tersebut khususnya di lingkungan dekat kita tinggal.
SS