Ingin Ilmu Berkah? Niatkan Belajar Sebagai Ibadah

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2018 0:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ingin Ilmu Berkah? Niatkan Belajar Sebagai Ibadah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto: Bersama Teman Sekelas | Sofi Solihah
Belajar itu tidak hanya untuk mengejar capaian materi, capaian dunia. Belajar membutuhkan proses, butuh kesabaran dan kesadaran beribadah.
ADVERTISEMENT
Kekecewaan atas hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2012 membuat kami memutuskan menunda kuliah dengan mengikuti kelas di suatu lembaga bimbingan belajar ternama di Bandung. Konon, katanya lembaga bimbel yang berpusat di Depok tersebut berhasil meluluskan banyak calon mahasiswa ke Universitas Indonesia. Lebih jauh lagi, satu pertiga mahasiswa UI merupakan alumni lembaga bimbel yang terkenal dengan motto "Maju Bersama Allah Menuju Masa Depan Cemerlang" itu.
Atas banyak rekomendasi dari orang-orang sekitar dan testimoni ala-ala di blog aku memutuskan mendaftar ke bimbel ini. Beruntungnya aku, sebab semenjak bergabung di bimbel—Nurul Fikri—akhirnya sebut nama deh, aku bertemu banyak orang pintar berprestasi sekaligus soleh dunia akhirat. Baik para siswa, staf kantor, sampai para pengajarnya merupakan para manusia terbaik pilihan Allah.
ADVERTISEMENT
Kami hampir tidak melewatkan sholat dhuha, shaum Senin-Kamis, dan amalan sunnah lain. Yang sunnah saja dipritoritaskan apalagi yang wajib. Belum lagi atmosfir belajar sampai menginap di masjid kerap mereka lakukan. Bukan hanya demi capaian menuju perguruan tinggi negeri favorit, tetapi juga demi mengejar ridho Allah.
Ingin Ilmu Berkah? Niatkan Belajar Sebagai Ibadah (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Gabung Dengan Anak Saintek | Sofi Solihah
Dari segi biaya, bimbel ini tidak mematok harga fantastis seperti banyak lembaga yang menawarkan berbagai kelas eksklusif. Tidak heran banyak orangtua mempertanyakan hal tersebut. Atas dasar itulah aku dan beberapa teman yang satu tujuan memilih untuk belajar di sini.
Para pengajar selalu siap jika kami menginginkan kelas tambahan. Pernah suatu kali, karena seorang pengajar harus menemani anaknya yang sakit maka kami dipersilakan mengikuti tambahan di rumahnya. Kurang baik bagaimana coba? Makin semangatlah kami mengejar ilmu.
ADVERTISEMENT
Dengan suasana homy, kami lebih fokus dengan materi yang diberikan. Meski demikian, kami tidak bisa melulu belajar di rumah pengajar. Ini hanya di saat kondisi tertentu. Hal lain yang membuat mindset kami berubah soal perjuangan mencari ilmu adalah di tempat ini kami betul-betul diteladani mengenai berbagi ilmu secara ikhlas. Tidak melulu berbicara materi, belajar bisa dilakukan kapan saja, oleh siapa saja, dan di mana saja.
Hal tersebut menginspirasiku untuk menerapkan ilmu yang aku punya saat mengikuti berbagai organisasi di kampus. Tidak ada cara terbaik mengajari orang selain memberikan contoh. Bahkan sampai tulisan ini dibuat, aku masih bersilaturahmi dengan para pengajar di sana. Sebab, belajar juga berarti ibadah. Silaturahmi yang terjalin saat masa belajar haruslah terjaga sebagai pemberat amal sholeh. Bukankah silaturahmi itu memperpanjang usia? Menambah rezeki pula.
ADVERTISEMENT