Istidraj dalam Islam, Azab Berbungkus Kenikmatan

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
21 September 2021 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kenikmatan duniawi. Foto: Unsplash/@cant89
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kenikmatan duniawi. Foto: Unsplash/@cant89
ADVERTISEMENT
Istidraj menjadi salah satu istilah yang cukup populer di kalangan umat Islam. Kata itu disematkan kepada umat mmuslim yang berupa sebuah kenikmatan.
ADVERTISEMENT
Umat Islam yang lalai dalam beribadah, tetapi diberikan harta berlimpah oleh Allah SWT, kenikmatan dunia itulah yang disebut istidraj.
Istidraj dapat dikatakan sebagai sebuah jebakan bagi umat Islam. Di dunia mungkin mereka memang merasakan kenikmatan dan ketenangan, meskipun lalai beribadah. Akan tetapi, kenikmatan dan ketenangan itu bisa menjadi sebuah azab untuknya.
Peringatan istidraj itu sendiri telah dijelaskan dalam QS. Al-An'am ayat 44 yang artinya:
Ketika Allah SWT dengan sengaja membiarkanmu sengaja meninggalkan salat dan puasa, berat untuk bersedekah, menganggap enteng perintah-perintah-Nya, mengabaikan semua atau sebagian perintah-Nya, bangga dengan apa yang dimiliki, tidak ada perasaan takut atau berdoasa ketika bermaksiat dan membuka aurat, lupa menuntut ilmu syar'i, dan melupakan kematian, tetapi Allah terus memberikan kenikmatan berupa harta melimpah, kesenangan, ketenangan, dikagumi dan dipuja-puji banyak orang, tidak pernah diberi sakit dan musibah, serta merasa hidup aman, maka hati-hatilah. Sebab semua kenikmatan yang dirasakan itu adalah istidraj.
ADVERTISEMENT
Allah SWT dengan sengaja membiarkan hamnba-Nya berpaling dari perintah-perintah-Nya dan menundak segala bentuk azab-Nya. Jangan dulu merasa aman dan tentram dengan hidup yang tengah dijalani, seolah-olah hidup dipenuhi keberkahan. Padalal, semua kesenangan itu hanyalah sebuah titipan yang justru bisa membuatmu jauh dari Allah SWT.
Melansir dari berbagai sumber, Malik Al-Mughis dalam bukunya yang berjudul "Demi Masa" menjelaskan, istidraj adalah pemberian kesenangan untuk orang-orang yang dimurkai Allah SWT agar mereka terus menerus lalai. Hingga pada suatu ketika, semua kesenangan itu dicabut oleh Allah SWT, mereka akan termangu dalam penyesalan yang terlambat.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qalam ayat 44 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana membedakan kesenangan yang istidraj dengan kesenangan yang datangnya dari kemurahan Allah SWT?
Cara termudah untuk membedakan hal tersebut adalah dari ketakwaan. Orang yang taat beribadah, bisa jadi nikmat yang diterima adalah kemurahan Allah SWT. Sedangkan, orang yang lalai dalam beribadah, tetapi selalu merasakan kenikmatan dan kesenangan, bisa jadi itu merupakan istidraj.
Nah, sekarang kamu tahu kan apa itu azab istidraj yang selalu dibungkus oleh kenikmatan. Jadi, perbanyaklah beribadah dan patuhi perintah-perintah Allah SWT, ya.