Konten dari Pengguna

Jalan Menuju Keridaan Allah: 5 Langkah yang Harus Dilalui

Hijab Lifestyle
All about hijab.
3 Maret 2021 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi alam. Foto: Unsplash/@8moments
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alam. Foto: Unsplash/@8moments
ADVERTISEMENT
Memurnikan hati dan melawan keinginan nafsu dalam diri telah dijelaskan oleh para ulama seperti manusia mendaki gunung. Bayangkan kita mendaki dengan jalan terjal dan berliku sembari memikul banyak barang bawaan untuk bertahan hidup pada sebuah tas yang besar.
ADVERTISEMENT
Tak jarang kita juga harus melewati tantangan tambahan, seperti tanah basah dan licin, teriknya sinar matahari, bebatuan tajam, semak-semak tinggi, hutan belantara, dan kabut tebal yang bisa menutupi pandangan.
Begitulah gambaran kita saat mendaki gunung, di mana sama sulitnya dengan melawan nafsu dan godaan dunia. Kendati demikian, saat kita melakukannya dengan penuh ikhlas dan selalu memohon rida Allah SWT, kita pasti mampu menggapai puncak.
Dengan kata lain, secara religi, kita sampai pada tujuan dalam mensucikan hati. Kendati demikian, perjalanan kita tidak akan sukses tanpa izin Allah SWT. Kuasa Allah SWT selalu menuntun kita pada jalan yang benar dan menjanjikan surga pada umat-Nya yang patuh.
Dilansir dari situs AboutIslam.net, artikel ini menjabarkan "peta perjalanan" menuju keridaan Allah SWT dengan lima langkah yang harus dilalui.
ADVERTISEMENT

Perjalanan dimulai

Perjalanan dimulai dengan niat masing-masing dari kita.
Allah SWT bersabda:
Potongan surat Az-Zariyat itu menyadarkan bahwa yang kita lakukan dalam hidup adalah bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Ketika hati kita berorientasi kepada Allah SWT dan melakukan perintah-Nya, maka itu merupakan bagian dari ibadah.
Selalu memperbarui niat dalam segala hal yang kita lakukan membantu mengubah tindakan biasa, seperti tidur, makan, belajar, dan bekerja, menjadi tindakan di mana kita akan mendapatkan rida dan pahala Allah SWT.
Meskipun begitu, jika diri kita dibiarkan dipenuhi pengaruh nafsu, hati tidak akan pernah bisa memenuhi tujuan penciptaannya. Perjalanan menuju Allah SWT akan terhambat, hati bisa mengeras bahkan mati.
ADVERTISEMENT

Mengendalikan nafsu

Ketika itu melanjutkan perjalanan dengan niat mendapatkan rida Allah SWT, strategi selanjutnya adalah mengatur nafsu kita. Nafsu yang tidak dijaga dapat merusak kondisi hati. Sehingga, kita bisa kehilangan arah dan condong pada keinginan duniawi: kekayaan, makanan mewah, hiburan, dan mendapatkan kekuasaan dengan cara yang ditentang oleh Allah SWT.
Ilustrasi seorang pria sedang berdoa kepada Allah SWT. Foto: Pixabay/mucahityildiz

Pengetahuan, tobat, dan kesabaran

Saat kita menumbuhkan pengetahuan tentang hati kita dan bagaimana mengontrol nafsu, kita akan menghargai kesulitan yang ada. Artinya, kita paham bahwa mencapai hati yang sehat itu tidak mudah dan kita tidak bisa melakukannya sendiri. Kita selalu diingatkan tentang pertolongan dan bimbingan Allah SWT.
Bertobat tidak hanya menghapus dosa-dosa sebelumnya, tetapi juga ketika kita melakukan kesalahan dengan tidak sadar. Sebagai manusia, kita mengakui ketergantungan kepada Allah SWT karena Dia adalah Yang Maha Bijaksana. Allah SWT bersedia menjawab panggilan umatnya yang meminta pertolongan dan ampunan.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, Allah SWT memberi tahu kita bahwa hati yang murni membutuhkan ketekunan. Kita harus bersabar saat kita berjuang untuk memiliki ketulusan dalam tindakan, sekaligus melawan keinginan nafsu, dan untuk menyucikan hati dari segala kejahatan.

Belajar dari cobaan kehidupan

Allah SWT juga memberi tahu kita bahwa saat kita bertumbuh dalam keimanan dan semakin dekat dengan-Nya, kita justru akan semakin diuji. Memang, Allah SWT menguji orang beriman dengan kesulitan dan kemudahan. Ujian hidup tidak dimaksudkan untuk mematahkan semangat kita, melainkan sebagai pelajaran demi mencapai kesuksesan yang Allah SWT rencanakan.
Ilustrasi awan. Foto: Pixabay/Pexels
Ujian akan terus berulang sampai kita mendapatkan jawaban yang benar. Jadi, kita harus mencoba melalui setiap ujian yang mungkin datang silih berganti. Tentunya, secara religi, membantu perjalanan hati kita menuju rida Allah SWT.
ADVERTISEMENT

Janji Allah untuk umat yang berjuang di jalan-Nya

Seperti peta lainnya, "peta jalan menuju keridaan Allah SWT" hanya akan membantu ketika kita memutuskan untuk terus mengikutinya. Kita harus memilih untuk memulai dengan niat yang benar dan meminta pertolongan Allah SWT di sepanjang perjalanan.
Manusia hendaknya siap untuk membimbing dan mengontrol nafsu dengan pengetahuan yang bermanfaat, pertobatan, dan kesabaran. Kita juga harus bersabar dalam menghadapi pasang surut kehidupan dan menyadari bahwa segala hal yang kita alami terdapat pelajaran di baliknya.
Meskipun perjalanan terkadang terasa lama ketika kita melihat ke atas gunung di depan, jika kita dengan sabar melanjutkan pendakian kita dan berjuang di jalan Allah SWT, maka yakinlah bahwa Allah SWT selalu menyertai di manapun kita berada.
Ilustrasi seorang pria membaca Al-Quran. Foto: Pixabay/mucahityildiz